SPBU di Aceh Kembali Beroperasi, Layanan BBM Normal Lagi
Provinsi Aceh baru‑baru ini menghadapi krisis pasokan bahan bakar akibat banjir dan longsor yang melumpuhkan akses distribusi BBM ke banyak wilayah.

Banyak fasilitas publik, termasuk stasiun pengisian BBM (SPBU), sempat tutup akibat kondisi medan yang terputus dan kerusakan infrastruktur.
Namun kini, berkat upaya cepat dari PT Pertamina dan dukungan dari pemerintah serta instansi terkait, layanan BBM mulai pulih.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.
Pemulihan Operasional SPBU di Aceh
Menurut data terbaru, dari total 727 SPBU yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sekitar 96 persen telah kembali beroperasi. Di Aceh, pulihnya layanan ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan akses BBM dan LPG.
Untuk mengatasi kesulitan distribusi akibat jalan putus atau kondisi medan sulit. Pertamina melakukan berbagai skema dari alih rute suplai, penyaluran BBM dan LPG lewat jalur alternatif, hingga memperpanjang jam layanan SPBU.
Meski sebagian besar sudah normal, tidak semua SPBU langsung kembali seperti semula. Di beberapa wilayah terpencil atau yang paling parah terkena dampak banjir dan longsor, masih terdapat SPBU dengan sarana atau infrastruktur rusak serta jaringan listrik belum stabil. Hal ini membuat pemulihan butuh waktu dan penanganan ekstra.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Timnas Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Variasi Situasi di Berbagai Kabupaten
Di Kabupaten Aceh Tamiang, yang sempat terisolasi akibat banjir. Kini setidaknya tiga SPBU telah kembali beroperasi untuk melayani masyarakat.
Pemulihan di sana menjadi bukti bahwa meski kondisi medan sulit, dengan koordinasi yang baik antara Pertamina, pemerintah daerah, dan instansi penanggulangan bencana, akses energi dapat dipulihkan.
Sementara di wilayah seperti Gayo Lues, proses pemulihan sedikit lebih tertahan karena beberapa titik masih menghadapi tantangan infrastruktur misalnya listrik belum pulih di beberapa lokasi.
Namun, satu per satu SPBU mulai beroperasi kembali setelah pasokan BBM dikirim dari terminal alternatif. Menunjukkan adanya harapan pemulihan keseluruhan.
Baca Juga:
Pencegahan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi masalah serius di Indonesia karena dapat menyebabkan kerugian negara, ketimpangan distribusi, dan kelangkaan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Untuk mencegah praktik ini, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan pengawasan. Seperti pembatasan kuota BBM per kendaraan, penggunaan aplikasi digital untuk memonitor distribusi, dan pemasangan sistem kontrol di SPBU.
Selain itu, penegakan hukum terhadap oknum atau pihak yang terbukti menimbun atau menjual BBM bersubsidi secara ilegal juga menjadi langkah penting agar efek jera tercipta.
Jalur Alternatif Serta Dukungan Pemerintah
Pemulihan layanan BBM dan LPG di Aceh tak lepas dari kerja keras logistik. Untuk mengatasi jalur distribusi yang terputus, Pertamina bersama pemerintah mengambil langkah alternatif pasokan dialihkan lewat terminal cadangan serta dilakukan pengiriman via darat, laut, atau bahkan udara ketika dibutuhkan.
Di banyak titik, mobil tangki bantuan dikerahkan dari terminal alternatif untuk menjangkau daerah yang isolasi.
Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, juga meminta agar SPBU di wilayah terdampak bencana beroperasi 24 jam setidaknya selama masa darurat agar memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat akan BBM.
Kebijakan ini membantu meminimalkan kelangkaan dan antrean panjang. Serta memastikan akses bahan bakar tetap tersedia untuk warga, pertolongan darurat, dan kendaraan operasional.
Simak dan ikuti terus berbagai informasi berita-berita terbaru dan update menarik lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.merdeka.com

