3 Negara Ini Dituduh Lakukan Intervensi Pemilu Amerika Serikat
Pemilu Amerika Serikat – Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) tuduh China, Rusia, dan juga Iran sudah merekrut warga AS untuk sebarkan propaganda. Yang mana mempromosikan tentang kepentingan mereka menjelang pemilihan presiden. Sejumlah warga negara AS dengan sadar sudah membantu pemerintah asing untuk menyemai, mempromosikan serta menambah kredibilitas pada narasi yang layani kepentingan aktor asing.
Warga negara lain yang ada di AS juga sudah ditipu untuk bantu aktor asing, sebut Kantor Direktur Intelijen Nasional AS. Walaupun pejabat intelijen, yang memberi pengarahan dengan syarat anonim di tanggal 29 Juli, tidak sebutkan nama-nama kandidat dari presiden AS. Tetapi komentar mereka sudah memperjelas bahwa mereka meyakini Rusia berusaha untuk membantu calon dari Partai Republik Donald Trump. Sedangkan Iran berusaha untuk merusak pencalonannya VIEWNEWZ.
Tuduhan Pada Rusia
Operator Rusia disebut sudah lakukan upaya untuk membangun serta memakai jaringan tokoh AS dan Barat. Yang mana untuk menyebarluaskan narasi yang bersahabat bersama Rusia berdasarkan laporan itu. “Para aktor ini juga berusaha untuk mendukung calon presiden selain memengaruhi hasil dari pemilihan kongres.
Merusak kepercayaan publik atas proses pemilihan serta memperburuk perpecahan sosial politik,” ungkap kantor intelijen tersebut. Badan intelijen AS juga menemukan bahwa Rusia berusaha untuk mendukung Trump di tahun 2016 serta 2020. Selain itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyangkal kalau tuduhan AS itu sangatlah tidak masuk akal. “Kami benar-benar menolaknya,” ungkapya.
Baca Juga : Haiti Dapat Bantuan Senilai 900 Miliar Dari AS
Tuduhan Pada Iran
Tentang Iran, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahawa Iran ingin pengaruhi pemilihan seperti yang sudah di lakukannya pada tahun 2020. Usai Trump batalkan kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran serta menjatuhkan sanksi yang berat terhadap Republik Islam itu. “Iran tidak terlibat dalam tujuan ataupun aktivitas apa saja yang dimaksudkan agar memengaruhi pemilihan AS. Sebagian besar tuduhan itu di cirikan oleh operasi psikologis yang mana di rancang agar secara artifisial meningkatkan kampanye pemilihan.” ungkap seorang perwakilan Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tuduhan Kepada China
Lin Jian selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan bahwa negaranya tidak pernah. Serta tidak akan pernah ikut campur dalam pemilihan presiden AS. “Pihak AS tidak boleh sebarkan disinformasi untuk menjelekkan China serta tidak bisa jadikan China sebagai masalah pada pemilihan umum AS” katanya. Menurut para pejabat AS bahwa upaya pembunuhan mantan presiden Trump.
Serta keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pencalonannya sudah jadi bahan bakar narasi pengaruh. Yang mana berusaha untuk merusak proses pemilu. Mereka juga menolak untuk berkomentar saat di tanya apakah ada orang yang juga terkait dengan kampanye presiden AS. Ataupun anggota parlemen AS yang mana secara sadar membantu Rusia lakukan operasi pengaruh scrollberita.com.