Israel Serang Sekolah di Gaza, Sedikitnya 25 Orang Tewas
Serangan Israel di sekolah kota gaza sedikitnya 25 orang tewas akibat serangan Israel yang menghantam sekolah di Gaza selatan. Angka tersebut berdasarkan data yang diberikan Kementerian Kesehatan Gaza.
Sekolah Ma’an jadi lokasi bagi warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel. Penyerangan terhadap sekolah itu menjadi bagian dari peningkatan gempuran Israel ke Khan Younis.
Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Gaza dan jadi sasaran pemboman hebat beberapa hari terakhir, termasuk serangan darat yang sangat dasyat. Banyak sekali bangunan, runtuh karena serangan israel yang tiada hentinya menyerang kota Gaza.
“Puluhan orang terluka, serta jenazah yang ditemukan dari bawah reruntuhan sekolah Ma’an di Khan Younis telah dibawa ke rumah sakit Nasser di kota itu,” ucap Saksi mata.
Al Jazeera memberitakan, ambulans membawa puluhan orang terluka sejak Selasa pagi ke rumah sakit Nasser.
Israel telah memerintahkan warga keluar dari hampir dua lusin kawasan itu, bukan seluruh wilayah, seperti yang terjadi di wilayah utara.
Tetapi, karena sebagian besar penduduk Gaza sudah memadati wilayah selatan. Mereka berdesak-desakan di tempat penampungan dan lokasi yang disediakan PBB, di antara sedikit tempat yang bisa dikunjungi.
Israel juga telah melarang orang-orang yang meninggalkan wilayah utara pada awal perang untuk kembali.
Warga Palestina mengatakan bahwa ketika Israel terus melakukan serangan di wilayah yang terkepung, tidak ada wilayah yang buat mereka merasa aman. Banyak yang khawatir apabila meninggalkan rumah, maka tidak akan bisa kembali.
“Sekitar 1,8 juta orang atau 80 persen populasi wilayah Palestina harus meninggalkan rumah mereka selama agresi yang dipicu serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap PBB OCHA Kantor kemanusiaan.
Menurut pihak Israel, serangan itu menewaskan 1.200 orang dan kebanyakan warga sipil. Sehingga, mereka melakukan pembalasan sejak saat itu dan sudah menewaskan lebih dari 16.200 orang, 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.
Semakain Banyak Sekolah & Rumah Sakit Diserang Di Jalur Gaza
“Kami berlindung di sekolah dan mereka terus mengincar kami,” ucap Etraa al-Jerjawi, seorang wanita yang meninggalkan rumahnya karena takut akan kekerasan dan kehilangan kerabatnya di sekolah Ma’an.
Pada Minggu, tentara Israel menerbitkan peta yang membagi Jalur Gaza menjadi “blok” bernomor, yang digunakan untuk memperingatkan warga sipil tentang operasi militer yang akan segera terjadi. Pantauan ViewNewz.
OCHA mengatakan daerah yang ditetapkan kala itu untuk “evakuasi segera” mewakili 20% wilayah Khan Younis yang jadi rumah bagi sekitar 117.000 orang lebih. Setengah dari mereka sudah mengungsi.
Selain pemboman udara yang intens, Serangan Israel melancarkan operasi darat sejak 27 Oktober, awalnya di Gaza utara. Yang mendorong sebagian besar penduduknya ke arah selatan.
Namun karena tentara Israel kini fokus ke wilayah selatan, organisasi bantuan internasional memperingatkan warga sipil di Jalur Gaza yang padat penduduknya akan kehabisan tempat untuk mengungsi.
Baca Juga: Tank Israel Kepung Gaza Saat Gencatan Senjata Usai
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada tempat lagi untuk dituju,” ucap Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina. Lynn Hastings, belum memberikan respons yang spesifik terkait serangan Israel terhadap sekolah di Gaza yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas. Namun, PBB secara umum telah mengutuk serangan-serangan yang menyebabkan korban sipil dan menyatakan keprihatinan atas situasi kemanusiaan di Gaza.
Indonesia, sebagai negara anggota PBB, telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan aneksasi wilayah Palestina oleh Israel dan meminta gencatan senjata dalam konflik Israel-Palestina. Indonesia juga telah berkontribusi dalam upaya bantuan kemanusiaan di Gaza, termasuk melalui pengumpulan dana untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan bantuan kemanusiaan.
Arab Saudi Kecam Israel
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bersuara soal Gaza. Ia memberi pesan ke agar gencatan senjata di Gaza berkelanjutan.
Pangeran Faisal mengkritik Israel karena menggunakan dalih membela diri yang tidak berdasar dalam menghadapi tragedi kemanusiaan sehari-hari di Gaza. Dia memperingatkan agar tidak membiarkan eskalasi militer dilanjutkan segera setelah gencatan senjata, dan menekankan potensi aib bagi PBB dan Dewan Keamanan. Saat ini sudah banyak sekali korban anak-anak kecil banyak yang meninggal karena seriangan israel yang sangat dasyat dan mengakibatkan ribuan tewas karena peprangan ini.
Kondisi Di Jalur Gaza
Kondisi di Gaza saat ini sangat kompleks dan terpengaruh oleh konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Berbagai sumber menyebutkan bahwa kondisi di Gaza sangat sulit, dengan dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari penduduk Gaza. Saat ini penduduk palestina sudah bingung tidak ada lagi tempat untuk mengungsi karena israel sudah menghancurkan semua fasilitas di Gaza. Beberapa aspek yang dapat disorot termasuk:
-
Serangan dan Kerusakan: Serangan udara dan artileri oleh pasukan Israel di Gaza telah menyebabkan kerusakan yang luas pada infrastruktur sipil. Termasuk rumah, sekolah, fasilitas kesehatan, dan jalan raya. Banyak bangunan yang hancur dan ribuan orang menjadi pengungsi.
-
Korban Sipil: Konflik ini telah menimbulkan korban jiwa di antara penduduk Gaza, termasuk wanita, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa. Laporan menyebutkan bahwa puluhan hingga ratusan orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka.
-
Krisis Kemanusiaan: Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Banyak penduduk Gaza mengalami kesulitan mendapatkan akses ke air bersih, listrik, dan layanan dasar lainnya. Bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk Gaza.
-
Keterbatasan Akses: Blokade Israel terhadap Gaza telah menyebabkan keterbatasan akses ke luar dan masuk Gaza, termasuk terhadap bantuan kemanusiaan dan pergerakan penduduk Gaza. Hal ini memperumit upaya bantuan dan pemulihan.
-
Dampak Psikologis: Konflik yang berkepanjangan ini juga memiliki dampak psikologis yang signifikan pada penduduk Gaza, terutama anak-anak. Mereka mengalami trauma dan stres yang berkepanjangan akibat kekerasan dan ketidakpastian yang mereka alami.
Gaza telah mengalami kehancuran infrastruktur yang sangat parah dan kehilangan ribuan nyawa akibat konflik berkepanjangan. Kejadian ini akan semakin memperparah situasi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan di Gaza.
Reaksi Internasional
Reaksi internasional terhadap serangan Israel terhadap sekolah di Gaza yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan kepentingan negara atau organisasi yang memberikan tanggapan.
-
Negara-negara Arab: Negara-negara Arab umumnya mengutuk serangan Israel dan menyatakan solidaritas dengan Palestina. Mereka menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian damai atas konflik Israel-Palestina.
-
Organisasi Negara-negara Islam: Organisasi seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab dapat mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan Israel dan mendukung Palestina. Mereka mungkin juga memanggil komunitas internasional untuk bertindak dalam menghentikan kekerasan.
-
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): PBB biasanya mengeluarkan pernyataan yang menyerukan gencatan senjata dan perlindungan terhadap warga sipil. Mereka juga dapat meminta penyelidikan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dalam konflik tersebut.
-
Negara-negara Barat: Negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, mungkin menyatakan keprihatinan atas eskalasi kekerasan dan menyerukan gencatan senjata. Namun, sikap mereka terhadap konflik Israel-Palestina dapat bervariasi tergantung pada kepentingan politik dan hubungan bilateral.
-
Organisasi Kemanusiaan: Organisasi kemanusiaan internasional, seperti Palang Merah dan Amnesty International, dapat mengutuk serangan yang menyebabkan korban sipil dan meminta perlindungan terhadap warga sipil yang terdampak konflik
Serangan Israel terhadap sekolah di Gaza merupakan tragedi kemanusiaan yang memerlukan respons dan tindakan segera. Konflik ini menunjukkan eskalasi kekerasan dan perlunya upaya internasional untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan scroll-viewport.io
2 Comments