Ricuh di Ruang Sidang! Razman Nasution Ngamuk, Hampir Adu Jotos dengan Hotman Paris
Pada tanggal 6 Februari 2025, persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Razman Arif Nasution Ngamuk di Pengadilan Negeri Jakarta Utara berlangsung ricuh.
Kericuhan bermula ketika majelis hakim memutuskan agar sidang pemeriksaan Hotman Paris sebagai saksi pelapor dilaksanakan secara tertutup karena adanya unsur asusila, namun keputusan ini diprotes oleh Razman. Razman, yang tidak terima dengan keputusan hakim, bangkit dari kursinya dan menghampiri Hotman Paris hingga hampir terjadi adu jotos. Berikut ini VIEWNEWZ akan membahas lebih lanjut lagi mengenai kronologi dan analisis insiden yang terjadi di dalam ruang sidang.
Awal Mula Ketegangan
Ketegangan antara Razman Arif Nasution dan Hotman Paris Hutapea bermula dari perbedaan pendapat terkait sidang kasus dugaan pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kericuhan terjadi pada 6 Februari 2025 ketika majelis hakim memutuskan bahwa sidang pemeriksaan Hotman Paris sebagai saksi pelapor akan dilakukan secara tertutup karena adanya unsur asusila.
Ayo Support Timnas - mau nonton gratis timnas bola bebas iklan? Segera download!
![]()
Keputusan ini memicu protes keras dari Razman Nasution, yang merasa tidak terima dengan penetapan tersebut. Hotman, dengan gaya khasnya yang tajam, menanggapi ucapan Razman secara langsung di ruang sidang. “Jangan asal bicara tanpa bukti!” ujar Hotman dengan nada tinggi. Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari Razman, yang tidak terima dengan tuduhan itu.
Adu mulut yang berlangsung semakin panas saat Razman mulai menantang Hotman dengan kata-kata yang tajam dan penuh provokasi. Hotman, yang terkenal dengan sikapnya yang blak-blakan, tidak tinggal diam. Ia menanggapi dengan nada yang lebih tinggi dan lebih emosional.
Dalam sekejap, suasana ruang sidang yang semula formal berubah menjadi ajang perdebatan sengit. Para hakim dan pengunjung sidang terkejut dengan situasi ini, yang hampir melibatkan tindakan fisik.
Detik-Detik Terjadinya Insiden
Insiden terjadi setelah majelis hakim memutuskan agar sidang dengan agenda pemeriksaan Hotman Paris sebagai saksi pelapor dilaksanakan secara tertutup. Keputusan hakim tersebut didasari oleh adanya unsur asusila dalam materi yang akan disampaikan Hotman.
Hakim merujuk pada Pasal 153 ayat 35 KUHP yang mengatur ketentuan mengenai keterbukaan persidangan terkait materi yang bersifat sensitif. Namun, keputusan tersebut diprotes oleh Razman dan tim kuasa hukumnya. Razman berpendapat bahwa informasi yang akan disampaikan Hotman sudah terlanjur tersebar di publik.
Bahkan, ia menilai bahwa Hotman Paris telah membicarakan hal tersebut di berbagai media. “Sidang ini seharusnya tidak tertutup untuk umum Yang Mulia, karena chatting-an ini sudah beredar di mana-mana dan saudara Hotman juga sudah bicara di mana-mana,” kata Razman. “Tolong yang adil Yang Mulia, kami minta supaya media meliput secara live, Yang Mulia,” lanjutnya.
Baca Juga:
Hampir Terjadi Adu Jotos
Suasana yang tadinya tegang akhirnya nyaris berubah menjadi kekerasan fisik. Razman Nasution, dengan wajah merah padam karena emosi, melangkah mendekat ke arah Hotman Paris. Kedua pengacara itu tampak sudah tidak mampu menahan amarah mereka, dan hampir saja terlibat dalam perkelahian fisik.
Situasi ini membuat pengunjung dan pihak yang hadir di ruang sidang terkejut, sementara hakim yang memimpin sidang langsung berupaya menenangkan keadaan. Namun, meskipun ketegangan semakin memuncak, keduanya akhirnya berhasil dipisahkan sebelum benar-benar terjadi kontak fisik.
Intervensi Majelis Hakim
Hakim meminta agar sidang tetap berjalan dengan tertib dan profesional. Namun, kedua pengacara tetap terlibat dalam adu argumen yang sengit. Hakim sempat menegur Razman dan Hotman secara langsung. “Ini ruang sidang, bukan tempat untuk bertengkar!” ujar hakim dengan nada tegas. Namun, teguran tersebut tidak langsung meredam emosi kedua pihak, dan suasana semakin sulit dikendalikan.
“Sudah menjadi kesepakatan majelis hakim, kami berpegang pada pasal Undang-Undang. Apa yang sudah kami ucapkan tidak akan kami tarik lagi. Kami tidak akan berdebat, kami sudah menyatakan tertutup,” jawab hakim ketua. Razman Arif Nasution tetap tidak terima dan meminta majelis hakim mengubah ketetapannya. Pengacara Vadel Badjdieh itu bahkan bangkit dari kursinya.
“Saya tidak pernah protes selama ini Yang Mulia. Kalau gitu tidak usah diadili saja saya, langsung penjarakan saja saya. Saya minta Yang Mulia adil,” teriak Razman. Melihat suasana mulai tidak kondusif, majelis hakim lantas memutuskan untuk menskors persidangan. Hakim ketua dan dua hakim anggota pun keluar meninggalkan ruang sidang.
Reaksi Pengunjung Sidang
Insiden ini menarik perhatian banyak orang, baik yang hadir langsung di ruang sidang maupun mereka yang mengikuti proses persidangan melalui media sosial. Banyak pengunjung sidang yang terkejut dan khawatir dengan perilaku dua pengacara tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai figur profesional di dunia hukum.
Mereka merasa bahwa kejadian ini tidak hanya mencoreng citra kedua pengacara, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan di ruang sidang yang seharusnya dihormati sebagai tempat mencari keadilan.
Pandangan Publik Terhadap Insiden
Insiden ini langsung menjadi sorotan publik. Banyak yang mengomentari perilaku keduanya di ruang sidang, baik di media sosial maupun dalam diskusi umum. Beberapa pihak menganggap bahwa sebagai pengacara profesional, Razman dan Hotman seharusnya bisa mengendalikan emosi mereka.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa insiden ini menunjukkan sisi manusiawi dari kedua pengacara. “Mereka juga manusia, wajar kalau emosi sesekali muncul,” ujar seorang netizen di media sosial. Pandangan ini menunjukkan bahwa publik memiliki opini yang beragam terhadap kejadian tersebut.
Kesimpulan
Insiden ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak, terutama mereka yang berkecimpung di dunia hukum. Pengacara, sebagai bagian dari sistem peradilan, diharapkan bisa menjaga sikap dan emosi mereka, terutama saat berada di ruang sidang. Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa konflik harus diselesaikan secara profesional, bukan dengan emosi.
Semoga para pihak yang terlibat bisa mengambil pelajaran dari insiden ini dan ke depannya lebih bijaksana dalam bersikap, baik di dalam maupun di luar ruang sidang. Insiden antara Razman Nasution dan Hotman Paris di ruang sidang ini mungkin akan menjadi perbincangan hangat dalam waktu yang cukup lama. Kalian bisa kunjungi VIEWNEWS, yang di mana akan selalu memberikan informasi menarik baik itu dalam negeri maupun luar negeri.