Ribuan Warga London Tolak Ide Trump Gusur Warga Palestina: Jangan Sentuh Gaza!
Ribuan demonstran pro-Palestina membanjiri jalanan London pada hari Sabtu, 15 Februari 2025, dalam sebuah aksi long-march yang dimulai dari jantung kota dan berakhir di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk protes keras terhadap usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump terkait Jalur Gaza, yang dianggap sebagai upaya pengambilalihan wilayah tersebut dan relokasi paksa warga Palestina. Dibawah ini VIEWNEWZ akan membahas secara mendetail tentang aksi dari ribuan demonstran pro-Palestina yang ada di London.
Long-March dari Whitehall Menuju Kedutaan Besar AS
Dengan mengibarkan bendera Palestina dan membentangkan spanduk bertuliskan “Jangan sentuh Gaza!”, ribuan orang berjalan kaki dari Whitehall di Westminster, melintasi Sungai Thames. Dan menuju Kedutaan Besar AS di Nine Elms. Aksi ini bukan hanya sekadar demonstrasi, tetapi juga sebuah simbol solidaritas yang kuat dari masyarakat London untuk rakyat Palestina yang berada di Gaza.
Rute yang dipilih untuk long-march ini juga memiliki makna tersendiri. Whitehall, sebagai pusat pemerintahan Inggris, menjadi titik awal untuk menyampaikan pesan langsung kepada pemerintah Inggris agar mengambil sikap tegas terhadap usulan Trump. Kedutaan Besar AS, sebagai perwakilan dari pemerintah AS, menjadi tujuan akhir untuk menyampaikan pesan penolakan terhadap kebijakan Trump secara langsung.
Usulan Kontroversial Trump
Usulan kontroversial Trump yang memicu kemarahan ribuan warga London ini muncul awal bulan Februari 2025. Trump mengejutkan dunia dengan menyarankan agar AS membangun kembali Jalur Gaza yang dilanda perang menjadi sebuah “Riviera Timur Tengah”. Namun, usulan ini tidak menyertakan rencana bagi warga Palestina untuk kembali ke Gaza setelah direlokasi ke tempat lain.
Gagasan ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk para pemimpin negara Barat dan dunia Arab. Usulan Trump dianggap sebagai upaya untuk merebut wilayah Palestina dan menghilangkan hak warga Palestina untuk kembali ke tanah air mereka.
Penolakan Terhadap Dominasi dan Kolonialisme
Ribuan demonstran Pro-Palestina membawa berbagai spanduk dengan pesan-pesan yang kuat. Seperti “Berdiri melawan Trump” dan “Tuan Trump, Kanada bukanlah negara bagian Anda yang ke-51. Gaza bukanlah negara bagian Anda yang ke-52”. Slogan-slogan ini mencerminkan penolakan terhadap dominasi AS dan upaya kolonialisme di wilayah Palestina.
Pesan “Berdiri melawan Trump” menunjukkan bahwa para pengunjuk rasa tidak hanya menentang usulan Trump terkait Gaza. Tetapi juga menentang kebijakan-kebijakan lain yang dianggap merugikan rakyat Palestina dan melanggar hak asasi manusia. Slogan “Tuan Trump, Kanada bukanlah negara bagian Anda yang ke-51. Gaza bukanlah negara bagian Anda yang ke-52” merupakan sindiran pedas terhadap ambisi Trump untuk menguasai wilayah lain di dunia.
Kecaman dan Penolakan Terhadap Usulan Trump
Usulan Presiden Trump terkait Gaza segera memicu gelombang kecaman internasional. Para pemimpin negara-negara Barat dan dunia Arab secara terbuka menolak gagasan tersebut. Menegaskan kembali dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap hak-hak warga Palestina. Khususnya hak untuk kembali ke tanah air mereka.
Sikap ini mencerminkan konsensus global bahwa usulan Trump melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan. Di dalam Palestina sendiri, baik Hamas sebagai otoritas de facto di Gaza, maupun Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, sama-sama mengecam usulan Trump.
Ayo Support Timnas - mau nonton gratis timnas bola bebas iklan? Segera download!
![]()
Hamas menyebutnya sebagai “resep untuk menghasilkan kekacauan,” menegaskan bahwa warga Gaza tidak akan menerima pengusiran paksa dari tanah mereka.
Presiden Abbas, dengan nada yang sama, menyebut usulan tersebut sebagai “pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” mencerminkan persatuan Palestina dalam menolak upaya untuk merampas hak-hak mereka.
Baca Juga:
Resiko Usulan Trump
Usulan kontroversial Trump mengenai Gaza telah menimbulkan serangkaian dampak signifikan yang berpotensi memperburuk situasi yang sudah rapuh di wilayah tersebut. Pertama, ketidakpastian yang diciptakan oleh usulan ini telah meningkatkan potensi konflik. Gagasan untuk membangun “Riviera Timur Tengah” dengan merelokasi warga Palestina tanpa jaminan kembalinya mereka telah memicu kekhawatiran besar di kalangan penduduk Gaza dan dunia internasional.
Jika usulan ini diimplementasikan, dapat memicu gelombang pengungsi baru, menambah beban kemanusiaan yang sudah berat di wilayah tersebut. Dan berpotensi memicu kekerasan dan instabilitas lebih lanjut. Kedua, usulan Trump dapat merusak proses perdamaian antara Israel dan Palestina serta memperburuk hubungan antara Amerika Serikat dan negara-negara Arab.
Gagasan pengambilalihan wilayah dan relokasi paksa warga Palestina bertentangan dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia.
Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina
Aksi demonstrasi di London merupakan salah satu contoh dari solidaritas internasional yang kuat untuk rakyat Palestina. Masyarakat di berbagai negara di seluruh dunia menunjukkan dukungan mereka terhadap hak-hak warga Palestina dan menentang segala bentuk penindasan dan penjajahan.
Solidaritas internasional ini sangat penting untuk memberikan harapan dan dukungan kepada rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik dan penjajahan. Dengan terus menyuarakan dukungan dan menekan pemerintah mereka untuk mengambil tindakan. Masyarakat internasional dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.
Masa Depan Gaza
Masa depan Gaza masih belum pasti, tetapi harapan untuk perdamaian dan keadilan tetap ada. Dengan dukungan dari komunitas internasional dan upaya dari para pemimpin yang berani. Mungkin saja suatu hari nanti Gaza dapat menjadi wilayah yang damai, sejahtera, dan berkeadilan bagi semua warganya.
Aksi demonstrasi di London menjadi pengingat bahwa dunia tidak akan melupakan rakyat Palestina dan akan terus berjuang untuk hak-hak mereka. Dengan terus menyuarakan dukungan dan menekan pemerintah mereka untuk mengambil tindakan. Masyarakat internasional dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.
Kesimpulan
Ribuan warga London turun ke jalan dalam aksi long-march untuk memprotes usulan kontroversial Donald Trump terkait Gaza. Mereka menentang gagasan Trump yang dianggap sebagai upaya pengambilalihan wilayah dan relokasi paksa warga Palestina. Sambil menyerukan diakhirinya pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Aksi ini menjadi simbol solidaritas yang kuat dan penolakan terhadap dominasi serta kolonialisme.
Reaksi internasional terhadap usulan Trump menunjukkan kecaman dan penolakan luas. Dampaknya menciptakan ketidakpastian dan potensi konflik, tetapi harapan untuk perdamaian dan keadilan tetap ada. Solidaritas internasional terus tumbuh, memberikan dukungan bagi rakyat Palestina dan mendesak solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik yang berkepanjangan ini.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.