Bamsoet Usulkan Agar Pemilu Dievaluasi Secara Menyeluruh
Bambang Soesatyo atau Bamsoet selaku Ketua MPR RI mengusulkan agar pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dapat di evaluasi secara menyeluruh. Dia mengusulkan agar pelaksanaan pileg serta pilpres tidak di selenggarakan pada waktu yang bersamaan. Bamsoet juga menilai bahwa pemisahan kembali pelaksanaan pileg serta pilpres sangat penting untuk di bahas dengan serius. Karena, menurutnya kualitas pileg justru malah tereduksi di pemilu 2024. Masyarakat, katanya lebih terkonsentrasi terhadap pelaksanaan pemilihan presiden.
“Kalau kita gunakan tahun kemarin atau lima tahun yang lalu. Jadi misalnya pileg pada Bulan Februari maka pilpresnya mungkin bulan April”. Ungkap Bamsoet ketika mengadakan Silaturahmi Kebangsaan bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta. Kemudian, Bamsoet juga mengakui bahwa MPR hanya dapat mengusulkan supaya ada pemisahan pelaksanaan pileg serta pilpres. Ada juga, perubahan mekanisme serta pembahasannya dapat di lakukan oleh DPR RI. “Ini hanyalah masukan, tugas revisinya nanti DPR. Ini masukan yang saya pikir perlu untuk di pikirkan secara bersama,” kata dia pada VIEWNEWZ.
Bambang Soesatyo Menyoroti Mahalnya Biaya Politik
Waketum Partai Golkar tersebut juga ikut menyinggung tentang mahalnya biaya politik pada pelaksanaan pemilu. Sehingga, banyak anak-anak muda yang mempunyai integritas justru malah tidak lolos ke parlemen. “Kenapa semakin kesini, orang-orang muda dan yang mempunyai integritas, kapasitas, kapabilitas serta popilaritas tidak lolos. Baik itu di Senayan maupun pada semua tingkatan,” ungkap Bamsoet.
Menurunya, ada banyak anak-anak muda yang berintegritas di nilai Bamsoet tidak terlepas karena adanya biaya politik yang cukup mahal. “Ternyata ada yang lupa tentang isi tas yang kurang. Ini juga menjadi perbincangan mengapa kita perlu untuk mengevaulasi perjalanan ke tatanegaraan kita dan perjalanan sistem politik kita,”katanya.
Baca Juga : 4 Orang Tewas Akibat Tembakan Rudal Ukraina Ke Rusia
AHY Setuju Bahwa Biaya Politik Di Indonesia Memang Mahal
Pada kesempatan tersebut, AHY ikut mengakui tentang mahalnya biaya politik di Indonesia. Pada sisi lain, AHY juga mengatakan bahwa partai politik sendiri ingin hasilkan para wakil rakyat yang memiliki integritas. Jadi memberikan kebermanfaatan terhadap konstituen mereka. “Tidak boleh sampai nantinya biaya politik jadi semakin mahal dari waktu ke waktu. Namun kita juga menyadari bahwa pada akhirnya kita ingin hadirkan para pemimpin dan para wakil rakyat. Yang juga mempunyai kapasitas yang baik dan integritas diri” Katanya. “Sehingga dapat benar-benar berkotribusi secara nyata dan membawa kemajuan untuk masyarakat serta konstituennya,” lanjutnya.
Respons AHY Tentang Pelaksaan Pemilu Yang Dipisah
AHY juga menekankan supaya semua partai politik di Indonesia terus menatap masa depan usai menjalani fase-fase penting setelah reformasi. Parpol yang jadi pilar demokrasi menurut AHY juga jangan sampai merasa tabu terhadap perubahan. Jika terdapat hal-hal yang perlu untuk di evaluasi serta di koreksi maka itu dapat di lakukan demi kebaikan bangsa ini.
“Kita selaku bangsa mengajak serta berbagai elemen, terutama pilar demokrasi yaitu partai politik. Tentunya untuk melihat dan juga menatap masa depan kita bersama kedepannya,” katanya. “Lalu hal yang baik adalah tentu saja kita dapat pertahankan dan lanjutkan. Namun jika ada hal-hal yang perlu untuk kita perbaiki bersama maka kita evaluasi,” lanjutnya scrollberita.com.