HP Buatan RI Pertama Kali Ekspor ke Luar Negeri, Ini Modelnya
Samsung Electronics Indonesia telah membuat sejarah dengan mengirimkan produk smartphone pertamanya ke luar negeri, tepatnya ke Filipina.
Ini adalah langkah signifikan dalam usaha ekspansi global perusahaan asal Korea Selatan ini setelah memproduksi smartphone di Indonesia selama bertahun-tahun. Dalam konferensi pers yang berlangsung di PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, presiden Samsung, Yoo Jung Young, mengungkapkan kegembiraannya terhadap momen bersejarah ini.
Model Smartphone Pertama yang Diekspor
“Ke Filipina. Ini pertama kali. (Modelnya) A336,” kata Yoo Jung Young saat ditanya tentang model smartphone yang di ekspor. Model A336, yang baru diperkenalkan. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar Filipina. Kabar ini tentu saja menggembirakan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi industri manufaktur di Indonesia, yang saat ini semakin menunjukkan pertumbuhan positif.
Ekspor ini menunjukkan langkah progresif dari Samsung dalam meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia. Dengan adanya ekspor ke Filipina, di harapkan akan ada peluang bagi Samsung untuk mengeksplorasi lebih banyak pasar di luar negeri di masa mendatang.
Produksi Lokal dan Persentase Ekspor
Meskipun Samsung eksis dalam pasar internasional, pabrikannya di Indonesia masih memproduksi sebagian besar smartphone untuk kebutuhan pasar domestik. “2024 ini Samsung 77 persen [untuk pasar] lokal. Sisanya ekspor produksinya kita lihat dari data tadi,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta, dalam kesempatan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik Samsung di Indonesia berfokus untuk memenuhi permintaan lokal sambil tetap menjaga kapasitas ekspor.
Dengan lebih dari 20% produksinya dikirimkan ke luar negeri, Samsung Indonesia berusaha keras untuk menjaga pasokan dan memenuhi permintaan global. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan ketahanan perusahaan di pasar yang kompetitif.
Kunjungan Dirjen ILMATE ke Pabrik Samsung
Setia Diarta, sebagai Dirjen ILMATE, melakukan kunjungan ke fasilitas produksi Samsung pada hari tersebut. Kunjungan ini bukan hanya untuk merayakan ekspor pertama, tetapi juga membahas berbagai isu terkait industri. Termasuk aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini berlaku.
Setia ingin memastikan bahwa Samsung siap untuk memenuhi semua regulasi yang di tetapkan oleh pemerintah Indonesia. “Lebih pada bagaimana kita melihat kesiapan Samsung untuk TKDN, karena berencana untuk HKT TKDN di naikkan ke 40%,” jelasnya. Ini menunjukkan perhatian pemerintah untuk mendukung industri lokalyang berkelanjutan dan bertumbuh.
Isu Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
Pembahasan mengenai TKDN ini sangat penting, karena pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan untuk meningkatkan TKDN menjadi 40% dari sebelumnya 35%. Aturan TKDN ini mewajibkan produsen untuk menggunakan komponen lokal pada produk yang di pasarkan di dalam negeri.
Setia menegaskan pentingnya kepatuhan di bidang ini bagi perusahaan. “Pertemuan terakhir dengan asosiasi mereka menyanggupi. Karena memang ada beberapa part yang bisa di optimalkan untuk TKDN,” tuturnya. Ini menandakan komitmen Samsung untuk mematuhi regulasi yang berlaku dan mendukung pengembangan industri lokal.
Kesiapan Samsung Memenuhi TKDN
Dalam kesempatan yang sama, Setia Diarta juga mencatat bahwa beberapa produk Samsung sudah memenuhi standar TKDN 40%. “Mereka rata-rata 37, tapi ada beberapa produk yang sudah 40%,” jelasnya. Informasi ini menjadi sinyal positif bahwa pabrikan berkomitmen untuk memenuhi syarat yang di tetapkan pemerintah.
Kesiapan Samsung untuk beradaptasi dengan regulasi ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal dan memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Semakin banyak produk yang memenuhi standar TKDN. Semakin tinggi investasi dan lapangan kerja yang dapat di ciptakan di dalam negeri.
Baca Juga:
Langkah Strategis Menuju Masa Depan
Sementara itu, langkah Samsung dalam melakukan ekspor adalah bagian dari strategi jangka panjang mereka di Indonesia. Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar. “Kami berencana untuk terus meningkatkan kualitas dan volume produksi agar bisa bersaing di pasar global,” kata Yoo Jung Young.
Keberhasilan Samsung Electronics Indonesia dalam ekspor ini tentu membawa harapan baru bagi industri smartphone di Indonesia, dengan harapan untuk lebih banyak model dan jenis produk dapat menyusul ke pasar luar negeri. Ini dapat membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama dan membantu pertumbuhan sektor elektronik Indonesia.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Elektronik
Keberhasilan Samsung juga tidak lepas dari dukungan pemerintah terhadap industri elektronik nasional. Dengan kebijakan yang tepat, perusahaan seperti Samsung dapat berfungsi sebagai penggerak bagi perkembangan ekonomi, selain juga membangun reputasi Indonesia sebagai pusat produksi elektronik yang kompetitif di dunia.
Penting bagi pemerintah untuk terus memfasilitasi dan meninjau aturan yang ada agar sesuai dengan dinamika pasar global. Setia menekankan bahwa pemerintah akan terus berkolaborasi dengan pelaku industri untuk memastikan bahwa semua regulasi dapat di ikuti dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.
Menghadapi Tantangan dan Peluang di Era Digital
Dalam era di gital yang terus berkembang, tantangan bagi produsen seperti Samsung semakin kompleks. Mereka tidak hanya harus bersaing dengan produsen lokal tetapi juga dengan smartphone dari luar negeri. Namun, dengan ekspansi pasar dan adaptasi terhadap regulasi lokal. Ada banyak peluang yang bisa di manfaatkan.
Ekspor smartphone ke Filipina adalah langkah awal yang menunjukkan bahwa industri manufaktur di Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. Ini adalah momentum yang di harapkan dapat berlanjut dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia.
Dengan keyakinan dan kerja keras, Samsung Electronics Indonesia dan pabrikan lainnya di harapkan dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Serta berkontribusi terhadap pencapaian ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan
perjalanan Samsung Electronics Indonesia dalam melakukan ekspor smartphone pertama ke Filipina, model A336, menunjukkan kemajuan signifikan dalam industri manufaktur elektronik di Indonesia. Ini bukan hanya menjadi momen bersejarah bagi perusahaan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat produksi yang kompetitif di tingkat global.
Dengan lebih dari 20% produksi yang dialokasikan untuk ekspor. Langkah ini mencerminkan keseriusan Samsung untuk memperluas pasar internasional sambil tetap memenuhi kebutuhan domestik. Di sisi lain, kepatuhan terhadap peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang akan meningkat menjadi 40% merupakan tantangan yang harus di hadapi oleh Samsung dan pelaku industri lainnya.
Pemerintah Indonesia memberikan dukungan untuk memastikan bahwa industri lokal mampu beradaptasi dengan regulasi yang ada, sehingga dapat meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.