Kondisi Jalur Pantura Rusak dan Bergelombang Membahayakan Pemudik
Debu beterbangan, ban-ban beradu dengan aspal yang menganga, dan deru mesin seakan menyanyikan lagu duka. Itulah Kondisi Jalur Pantura Rusak menjelang mudik Lebaran 2025.
Bukan lagi sekadar jalan penghubung, kini ia menjelma menjadi arena berbahaya, tempat maut mengintai di balik setiap lubang dan gelombang. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kerusakan jalan berupa lubang dengan berbagai ukuran dan permukaan bergelombang banyak ditemukan di sepanjang jalur, terutama di wilayah Jawa Barat seperti Subang, Indramayu, hingga Cirebon.
Kondisi ini diperparah dengan curah hujan tinggi dan beban kendaraan berat yang terus melintas, menyebabkan lubang-lubang baru bermunculan. Disini VIEWNEWZ akan membahas kondisi jalur Pantura yang rusak serta membahas keluhan dari beberapa warga yang ingin mudik.
Mimpi Mudik Berujung Petaka
Bagi jutaan pemudik, Pantura adalah gerbang menuju kampung halaman, tempat keluarga tercinta menanti dengan senyum merekah. Namun, di balik mimpi indah itu, tersimpan ancaman nyata. Jalur yang seharusnya menjadi saksi bisu perjalanan penuh suka cita, kini dipenuhi cerita pilu tentang kecelakaan dan korban jiwa.
Adi Priyanto, pemudik asal Purwodadi, dengan nada getir mengungkapkan kekhawatiran mendalamnya. “Tahun lalu tidak seperti ini, tapi sekarang kondisinya parah. Banyak yang rusak dan bergelombang,” ujarnya saat beristirahat di Brebes, Senin (24/3/2025). Baginya, mudik bukan lagi sekadar tradisi, melainkan pertaruhan nyawa.
Kisah serupa juga datang dari para pengendara motor lainnya. Mereka mengeluhkan kondisi jalan yang semakin memburuk, terutama di malam hari saat minimnya penerangan membuat lubang dan gelombang jalan menjadi jebakan maut yang tak terlihat.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Potret Buram Infrastruktur Negeri
Kondisi Jalur Pantura yang memprihatinkan ini bukan sekadar masalah lokal, melainkan cerminan buram dari infrastruktur negeri yang terlupakan. Jalan yang seharusnya menjadi aset penting bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat, justru dibiarkan rusak dan berlubang.
Menurut pantauan, kerusakan jalan ini terjadi hampir di sepanjang jalur Pantura, terutama di wilayah Jawa Barat seperti Subang, Indramayu, hingga Cirebon. Ironisnya, perbaikan yang dilakukan terkesan tambal sulam dan tidak menyelesaikan akar permasalahan.
“Seharusnya pemerintah lebih serius menangani masalah ini. Jangan hanya diperbaiki saat menjelang Lebaran saja, tapi harus ada perbaikan permanen,” tegas seorang warga yang tinggal di sekitar Jalur Pantura.
Baca Juga: Mudik Imlek di China, Penumpang di Bandara dan Stasiun Kereta Membeludak
Harapan di Tengah Kegelapan
Di tengah situasi yang serba tidak pasti ini, Polda Jawa Tengah menawarkan secercah harapan melalui program Valet and Ride. Inisiatif ini memberikan kesempatan bagi para pemudik motor untuk menitipkan kendaraannya dan melanjutkan perjalanan dengan bus yang lebih aman dan nyaman.
Program ini merupakan angin segar bagi para pemudik motor yang selama ini merasa terancam dengan kondisi Jalur Pantura yang memprihatinkan. Dengan mengikuti program Valet and Ride, mereka dapat mengurangi risiko kecelakaan dan tiba di kampung halaman dengan selamat.
“Kami berharap program ini dapat menekan angka kecelakaan pemudik motor,” ujar seorang petugas kepolisian yang bertugas di posko “Valet and Ride”. “Selain itu, kami juga mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas.”
Antara Tradisi dan Keselamatan
Mudik Lebaran adalah tradisi yang sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia. Namun, tradisi ini seharusnya tidak mengorbankan keselamatan jiwa. Kondisi Jalur Pantura yang memprihatinkan ini seharusnya menjadi refleksi bagi kita semua tentang pentingnya menjaga dan merawat infrastruktur jalan.
Pemerintah harus lebih serius dalam menangani masalah ini. Perbaikan jalan harus dilakukan secara permanen dan berkelanjutan, bukan hanya tambal sulam menjelang Lebaran. Selain itu, penerangan jalan juga harus ditingkatkan agar para pemudik dapat melintas dengan aman dan nyaman.
Kepada para pemudik, diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada selama perjalanan. Periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, istirahatlah yang cukup, dan patuhi peraturan lalu lintas. Jangan memaksakan diri jika merasa lelah atau mengantuk.
Jalur Pantura seharusnya menjadi jalan yang membawa kebahagiaan, bukan kesedihan. Mari kita wujudkan mudik Lebaran yang aman, nyaman, dan penuh makna. Simak dan ikuti terus VIEWNEWZ agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jateng.inews.id
- Gambar Kedua dari www.detik.com