Pramono Luncurkan Mesin Bor MRT Fase 2A: Awali Terobosan Besar Infrastruktur Jakarta
Pramono Luncurkan Mesin Bor MRT Fase 2A sebagai langkah awal terobosan besar dalam pembangunan infrastruktur transportasi Jakarta.
Peluncuran Tunnel Boring Machine (TBM) 1 ini dilakukan di Stasiun Harmoni pada Jumat (9/5), sebagai bagian dari proyek MRT Jakarta Fase 2A. Mesin bor ini akan membangun terowongan bawah tanah sepanjang 1.195 meter menuju Stasiun Mangga Besar. Langkah ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menghadirkan transportasi publik modern, efisien, dan ramah lingkungan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.
Mesin Bor TBM 1, Simbol Percepatan Proyek MRT Fase 2A
Mesin bor TBM 1 merupakan teknologi inti yang akan digunakan untuk mengeruk dan membangun terowongan bawah tanah sepanjang 1.195 meter, menghubungkan Stasiun Harmoni hingga Mangga Besar. Proyek ini adalah bagian dari Contract Package 202 (CP202) dalam jaringan MRT Jakarta Fase 2A.
Menurut Gubernur Pramono, penggunaan TBM tidak hanya mempercepat proses pengerjaan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan konstruksi. “Dengan TBM, pembangunan jalur bawah tanah bisa dilakukan lebih presisi dan minim gangguan terhadap aktivitas permukaan kota,” ujarnya. Saat ini, progres pengerjaan MRT Fase 2A secara keseluruhan telah mencapai 48,14 persen, menandakan bahwa proyek berjalan sesuai jalur meskipun menghadapi berbagai tantangan teknis dan logistik.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Kolaborasi Internasional Jadi Kunci Sukses Proyek
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono memberikan apresiasi tinggi kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia, PT MRT Jakarta, serta para kontraktor, termasuk Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) yang memimpin pekerjaan CP202. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional, khususnya dukungan dari Pemerintah Jepang dalam menyediakan teknologi dan keahlian teknik mutakhir.
“Saya berharap kolaborasi strategis ini terus berjalan baik agar proyek ini bisa selesai tepat waktu, dengan hasil maksimal bagi masyarakat,” tutur Pramono. Duta Besar Jepang, Masaki Yasushi, juga menyampaikan rasa bangganya atas peluncuran TBM ini. Ia menilai langkah ini merupakan kemajuan terbesar dalam kerja sama infrastruktur antara Jepang dan Indonesia di sektor transportasi perkotaan. “Kami percaya proyek ini bukan hanya solusi mobilitas, tapi juga pemicu pertumbuhan ekonomi Jakarta,” ungkap Masaki.
Baca Juga: Profil Robert Francis Prevost, Orang Amerika Pertama yang Terpilih Jadi Paus
Menuju Sistem Transportasi Terintegrasi
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A menjadi bagian dari visi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan. Gubernur Pramono menyatakan bahwa keberadaan transportasi publik berbasis rel, seperti MRT, menjadi jawaban terhadap kemacetan kronis yang selama ini menghantui warga Jakarta.
Ia menegaskan pentingnya transisi dari penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi massal yang efisien, aman, dan nyaman. “Kami ingin mendorong masyarakat Jakarta beralih ke transportasi publik. MRT Fase 2A akan menjadi tulang punggung sistem transportasi masa depan,” katanya.
Pramono juga menyebutkan bahwa Pemprov DKI akan terus mengembangkan transportasi berbasis rel dan memperkuat integrasi antar moda, mulai dari MRT, LRT, BRT (TransJakarta), hingga moda transportasi mikro.
Proyek MRT Fase 2A, Harapan Baru Warga Jakarta
Bagi warga Jakarta, kehadiran MRT Jakarta Fase 2A menghadirkan harapan nyata terhadap mobilitas yang lebih baik. Proyek ini tidak hanya mempersingkat waktu tempuh perjalanan, tapi juga menawarkan lingkungan kota yang lebih tertata, berkurangnya polusi udara, serta penguatan konektivitas antar wilayah strategis.
Diharapkan, MRT Fase 2A bisa selesai sesuai target sehingga dapat menyambung jalur dari Bundaran HI hingga ke Kota Tua. Menghubungkan pusat bisnis, perkantoran, pendidikan, dan pariwisata dalam satu lintasan efisien. “Pembangunan ini bukan hanya tentang infrastruktur fisik. Tetapi tentang membangun peradaban baru dalam budaya transportasi masyarakat Jakarta,” ucap Pramono menutup pidatonya.
Kesimpulan
Pramono luncurkan mesin Bor MRT Fase 2A menandai babak baru pembangunan transportasi massal di Jakarta. Dengan teknologi canggih, dukungan internasional, dan komitmen kuat dari pemerintah daerah. Proyek MRT Fase 2A menjadi simbol kemajuan infrastruktur yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Sebagai kota megapolitan, Jakarta membutuhkan sistem transportasi yang modern, terintegrasi, dan berkelanjutan. MRT adalah jawaban konkret untuk menghadirkan kualitas hidup lebih baik bagi jutaan penduduknya. Peluncuran TBM hari ini bukan hanya momen teknis, melainkan lompatan strategis menuju Jakarta yang lebih tertata, efisien, dan ramah lingkungan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.merahputih.com
- Gambar Kedua dari www.viva.co.id