Statement 3 Cawapres di Debat Pilpres 2024
Statement 3 Cawapres – Pada saat debat cawapres telah sampai di sesi akhir. Pada sesi tersebut, ketiga cawapres menyampaikan pernyataan penutup atau closing statement.
Closing statement tersebut di lakukan di segmen terakhir di panggung debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta. Closing statement pertama disampaikan oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Lalu disusul Gibran Rakabuming Raka dan terakhir Mahfud Md. Berikut closing statemen dari ketiga cawapres:
Cawapres Cak Imin
Sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut. Tapi di tangan orang yang baik bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan. Yang tidak ada dalam kebiajakan ekonomi kita saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat.
Itulah kenapa kami menggagas slepetnomics sebagai solusi ekonomi kita. Segala ketidakadilan kita slepet. Slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin dan juga pengalaman rasa.
Ke depan proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet. Kita hadirkan perubahan, berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia Ke depan kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet. Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama. Dengan slepetnomics, kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia di kerjakan pakai hati, pakai otak. Sekali lagi, pembangunan Indonesia di laksanakan pakai hati, pakai otak.
Mari kita berdoa semoga Insya Allah, saya dan Mas Anies memimpin Indonesia. Kita kerjakan pembangunan dengan menggunakan, pakai hati, pakai otak. Semoga kita senantiasa di beri kekuatan untuk mewujudkan perubahan bagi bangsa kita. Amin.
Cawapres Gibran
Indonesia ini negara besar. Kita harus bersyukur di tahun 2020 sampai 2030 nanti kita akan mendapatkan bonus demografi. Saat itulah, sebagian besar penduduk kita ada pada usia produktif. Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktifitas nasional. Peluang untuk menuju Indonesia Emas makin terbuka lebar.
Tapi bapak ibu yang saya hormati, teman-teman sesama anak muda, ingat kesempatan ini hanya datang sekali. Kesempatan ini tidak akan terulang lagi. Untuk itu kita harus kerja keras, kerja fokus, berani melakukan lompatan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo yang sudah memberikan kesempatan untuk ikut andil dalam konstentasi ini. Juga Saya sangat bangga sekali, saya menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas.
Saya ucapkan terima kasih juga Prof Mahfud, Gus Muhaimin. Saya sangat senang sekali bisa satu panggung dengan orang-orang hebat seperti ini. Senang sekali. Anak muda bisa bertukar pikiran dengan ketua umum partai dan seorang profesor. Sekali lagi, terima kasih anak-anak muda harus saling mendukung. Anak-anak muda harus saling bergandengan tangan. Saya yakin Indonesia Emas bisa tercapai.
Cawapres Mahfud Md
Saudara-saudara seluruh bangsa Indonesia, kami Ganjar-Mahfud ingin memastikan untuk menyelenggarakan negara yang bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu.
Ganjar-Mahfud menyiapkan 21 program unggulan senilai Rp 2500 triliun selama lima tahun. Yaitu:
- 17 juta lapangan kerja
- Satu desa, satu faskes, satu naskes.
- Uang saku kader posyandu.
- Sepuluh juta hunian. Punya rumah semudah punya motor.
- Sekolah dapat gaji, lulus pasti kerja
- Satu keluarga miskin satu sarjana
- Perempuan maju
- Buruh naik kelas
- Sembilan kuliah gratis untuk anak prajurit dan bhayangkara
- Mudah berusaha, termasuk UMKM dan koperasi.
- Masjid sejahtera, pengurus masjid terlindungi
- Guru ngaji dan guru agama lain di gaji
- Pasokan pangan aman, harga enak di kantong
- Lansia bahagia, anak cucu bahagia.
- Petani bangga bertani
- Di laut kita jaya, nelayan sejahtera
- Di sabilitas mandiri berprestasi, satu desa satu mobil akses
- Internet super cepat gratis merata
- Bansos pasti lanjut tapi harus tepat sasaran
- Sikat KKN dan terakhir
- KTP sakti
Segala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kemakmuran dan kesetaraan rakyat. Termasuk memelihara fakir miskin dan anak telantar seperti ketentuan pasal 34 ayat 1 UUD. Semoga niatan baik dan keikhlasan kami mendapatkan jalan ilahi dan tercatat di lauhul mahfudz. Selesai.
Cak Imin Tutup Debat : Pembangunan Indonesia Pakai Hati, Pakai Otak
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan akan menghadirkan pembangunan yang adil di Indonesia. Cak Imin berkomitmen menghadirkan pembangunan dengan memakai hati dan otak.
“Pembangunan Indonesia di laksanakan pakai hati, pakai otak. Semoga insyaallah saya dan Mas Anies memimpin Indonesia kita kerjakan pembangunan dengan menggunakan pakai hati, pakai otak,” kata Cak Imin dalam debat cawapres di JCC.
Cak Imin juga memperkenalkan konsep slepetnomics. Konsep itu di sebut akan membawa keadilan dalam pembangunan di Indonesia.
“Yang tidak Ada dalam kebijakan ekonomi kita saat ini adalah keberanian mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat. Itulah kenapa kami menggagas slepetnomics sebagai solusi ekonomi kita,” katanya.
Menurut Cak Imin, konsep slepetnomics akan di gunakan dalam melawan ketidakadilan dan kecurangan dalam tiap kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
“Segala ketidakadilan kita slepet. Slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang sudah di uji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin dan rasa,” ujar Imin.
Lebih lanjut Cak Imin mengatakan akan menggunakan skala prioritas dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Tiap proyek yang tidak berpihak kepada rakyat, kata Cak Imin, akan di slepet.
“Ke depan proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu kita harus slepet. Kita hadirkan perubahan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia,” pungkas Cak Imin.
Disinggung Gibran saat Bahas Infrastruktur di Debat Cawapres
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung masalah stunting dalam debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023). Stunting adalah gangguan tumbuh kembang, yang oleh Gibran di sebut bisa di intervensi dari sisi infrastruktur yakni melalui sanitasi dan air bersih.
“Masalah sanitasi dan air bersih ini nanti berhubungan ke masalah stunting. Masalah sanitasi perlu kolaborasi banyak pihak. Misalnya apa yang sudah saya lakukan di Solo. Kita membangun IPAL Komunal di perumahan padat penduduk ini penting sekali,” kata Gibran, menjawab pertanyaan panelis terkait infrastruktur.
Apa itu stunting?
Organisasi kesehatan dunia WHO menyebut stunting adalah salah satu dari beberapa manifestasi malnutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi. Selain stunting, malnutrisi juga bisa berupa wasting, underweight, dan defisiensi mikronutrien.
Jika wasting di definisikan sebagai rasio berat dan tinggi badan yang kurang, stunting adalah kondisi ketika rasio tinggi dan umur anak berada di bawah normal. Stunting adalah dampak kurang nutrisi yang kronis dan terus menerus, umumnya terkait kemiskinan, nutrisi dan kesehatan maternal yang buruk, riwayat sakit. Dan/atau pemberian asupan nutrisi yang kurang tepat di masa awal kehidupan.
Stunting di tandai dengan tinggi badan yang rendah. Di bawah standar deviasi kurva pertumbuhan pada kelompok usianya. Meski demikian, di tegaskan bahwa tidak semua anak pendek mengalami stunting, walaupun anak yang stunting pasti pendek.
Dampak stunting adalah tidak tercapainya pertumbuhan fisik dan kognitif yang optimal. Seorang anak dengan berat badan kurang atau underweight bisa mengalami stunting atau wasting, ataupun keduanya.
Dampak stunting
Kementerian Kesehatan RI menyebut beberapa dampak stunting:
Dampak kesehatan
Gagal tumbuh: berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus, perkembangan kognitif dan motorik tidak optimal.
Gangguan metabolik: risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan sebagainya.
Dampak ekonomi
Berpotensi menimbulkan kerugian 2-3 persen GDP (Gross Domestic Product)
Pencegahan stunting
Beberapa upaya pencegahan stunting menurut Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut:
Pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, mencakup suplementasi zink dan zat besi (Fe) atau tablet tambah darah.
Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama 6 bulan di lanjutkan dengan MPASI (Makanan pendamping ASI)
Memantau pertumbuhan balita di posyandu
Meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta kebersihan lingkungan. Sanitasi penting karena anak di bawah usia 2 tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan
Penyakit, sedangkan riwayat sakit merupakan salah satu faktor risiko penyebab stunting.
Mulai Stres Mikirin Pilpres? Hati-hati, Efeknya Bisa ke Jantung Koroner
Pantuan ViewNewz, Dinamika pemilihan presiden (Pilpres) telah di mulai dengan serangkaian debat antar kandidat. Antar pendukung, saling sindir di media sosial kerap tak terhindarkan. Awas, nggak perlu baper (terbawa perasaan) sampai stres karena bisa berdampak ke jantung.
Hal ini disinggung oleh dr Dian Zamroni, SpJP(K). Konsultan perawatan intensif dan kegawatan kardiovaskular dari Alia Hospital Depok. Dalam perbincangan baru-baru ini. Menurutnya, stres merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.
“Ketika stressor tinggi, istirahat kurang, terlalu banyak pikiran. Sebelumya yang terjadi adalah tekanan darah cenderung tinggi,” ucap dokter yang juga menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.
“Tekanan darah tinggi itulah yang bisa menyebabkan potensi terjadinya penyakit jantung koroner dan serangan jantung,” ucapnya. Bukan cuma meningkatkan tensi atau tekanan darah yang mempengaruhi kesehatan jantung, stres menurut dr Dian juga membuat seseorang mudah terkena penyakit. Ketika stressor meningkat, daya tahan tubuh cenderung melemah di samping juga memberikan beban psikis yang berat.
Pilpres Sebaiknya Disikapi Dengan Bijak
Pesan dr Dian, dinamika Pilpres sebaiknya di sikapi dengan bijak. Ketegangan seringkali terjadi hanya di kalangan pendukung, sementara antar kandidat di kehidupan yang sebenarnya terkadang hubungannya justru justru kalem-kalem saja.
“Nggak usah diambil hati, siapapun yang menjadi pemimpin, nasib tidak akan di gantungkan ke pemimpin itu, tapi nasib di gantungkan oleh diri sendiri,” saran dr Dian untuk para pendukung capres manapun.
Senada dengan dr Dian, psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ menyarankan untuk tidak melibatkan unsur emosi ketika menyuarakan pandangan politik. Ketika disampaikan dengan emosional. Kerapkali bahasan tentang politik justru memicu ketidaknyamanan, bahkan masalah kejiwaan.
“Gangguan tidur, kecemasan, kemudian panik. Ada depresi, stres itu bisa terjadi. Sehingga penanganan sederhana, pengobatan ringan. Atau obat-obat yang membantu tidur atau psikoterapi sehingga dia bisa curhat, itu cukup membantu,” tutur dr Lahargo.
Jika menghadapi situasi tidak nyaman karena obrolan politik yang mulai tidak sehat. Dr Lahargo menyarankan untuk beralih ke topik lain. Misalnya tentang hobi, dan obrolan-obrolan yang lebih ringan. Jika perlu, tidak ada salahnya menyingkir dari media sosial untuk sementara waktu mengingat ‘gas-gasan’. Antar pendukung seringkali terjadi paling intens di media sosial.
“Kalau memang dirasa itu sudah mengganggu kondisi mental seperti ada keluhan di fisik. Tidur terganggu makan nggak enak. Segera lakukan ‘diet’, detoks media sosial. Sudah mulai mengganggu nih, ambil jarak dulu,” saran dr Lahargo.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi seperti ini, maka kalian bisa klik link yang satu ini scroll viewport.io