Viral! Wanita ODGJ di Aceh Tinggal Bersama Jasad Suaminya yang Membusuk
Viral di media sosial, seorang wanita ODGJ di Aceh yang diduga mengalami gangguan jiwa, ditemukan tinggal bersama jasad suaminya yang telah membusuk.
Kejadian ini bukan hanya mencengangkan warga sekitar, tapi juga membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan dukungan sosial bagi individu dengan kondisi kejiwaan. Penemuan ini terjadi ketika tetangga mencium bau tak sedap yang menyengat dari dalam rumah pasangan tersebut.
Ketika aparat dan warga membuka paksa pintu rumah, mereka menemukan jasad suami yang sudah dalam kondisi membusuk parah. Sang istri, dalam keadaan bingung dan tidak menyadari situasi, masih menjalani aktivitas harian seperti biasa di dalam rumah. Dalam VIEWNEWZ ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek dari kasus ini, termasuk latar belakang wanita tersebut, respon masyarakat, dan dampak yang mungkin ditimbulkan dari kejadian ini.
Kronologi Penemuan yang Menggemparkan
Kejadian bermula dari laporan warga sekitar yang mencium bau busuk menyengat selama beberapa hari berturut-turut. Rasa curiga mereka semakin besar karena pasangan tersebut diketahui jarang terlihat keluar rumah belakangan ini. YT dan TB tinggal di sebuah kios kecil di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh sejak 17 tahun lalu.
Sang suami bekerja sebagai tukang sol sepatu di depan kedainya. Kapolsek Syiah Kuala Iptu Cut Layla Surya mengatakan, TB empat hari lalu sempat mengeluh sakit kepala dan mata kepada tetangganya. Setelah itu, warga tidak melihat lagi keberadaan TB, sedangkan istrinya sering keluar masuk ke kios.
Ketika aparat dan warga memutuskan untuk memeriksa rumah tersebut, mereka dikejutkan oleh penemuan jasad laki-laki yang sudah membusuk di salah satu ruangan. Lebih mengejutkan lagi, wanita yang merupakan istri dari pria tersebut tampak tidak terganggu dan tetap berada di dalam rumah.
Bahkan ia sempat menolak keluar saat diminta oleh petugas. Dari interaksi awal, diketahui bahwa wanita tersebut kemungkinan besar mengalami gangguan jiwa. Ia tak bisa menjelaskan kapan atau bagaimana suaminya meninggal, dan terlihat bingung saat ditanyai soal kondisi suaminya yang sudah tak bernyawa.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Kondisi Kejiwaan Sang Istri
Menurut keterangan warga dan keluarga terdekat, wanita tersebut memang sudah sejak lama menunjukkan gejala gangguan jiwa. Ia kerap berbicara sendiri, tidak merawat diri, dan menjauh dari lingkungan sosial. Namun karena keterbatasan ekonomi dan kurangnya perhatian, ia tidak pernah mendapatkan perawatan medis.
Kondisi kejiwaannya yang tidak stabil kemungkinan membuatnya tidak menyadari bahwa suaminya telah meninggal. Dalam beberapa kasus, penderita gangguan jiwa seperti skizofrenia atau gangguan delusional bisa saja mengalami halusinasi dan percaya bahwa orang yang sudah meninggal masih hidup.
Sang istri, dalam keadaan bingung dan tidak menyadari situasi, masih menjalani aktivitas harian seperti biasa di dalam rumah. Fakta bahwa dia bisa hidup berdampingan dengan mayat dalam waktu cukup lama menunjukkan betapa parahnya gangguan mental yang ia derita.
Baca Juga:
Respons Cepat Warga dan Aparat Setempat
Setelah penemuan jasad tersebut, aparat kepolisian segera mengamankan lokasi dan mengevakuasi wanita tersebut untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Tim medis juga didatangkan untuk memastikan penyebab kematian suami dan kondisi kesehatan sang istri. Proses identifikasi jasad dilakukan dan jasad segera dimakamkan sesuai prosedur.
Sementara itu, wanita tersebut dibawa ke rumah sakit jiwa guna mendapatkan pemeriksaan dan perawatan intensif. Aparat dan dinas sosial setempat juga mulai mengumpulkan informasi dari tetangga dan keluarga guna merancang langkah penanganan yang tepat. Tindakan cepat ini penting untuk mencegah kondisi serupa terjadi lagi di kemudian hari.
Potret Kesehatan Mental yang Terlupakan
Kisah ini menjadi bukti nyata betapa masih banyak warga Indonesia, khususnya di daerah-daerah, yang belum mendapat akses memadai terhadap layanan kesehatan jiwa. Gangguan jiwa sering kali dianggap aib atau hal yang memalukan, sehingga banyak keluarga memilih menyembunyikan kondisi anggota keluarganya daripada mencari pertolongan.
Stigma terhadap ODGJ membuat mereka semakin terpinggirkan dan tidak tertangani dengan baik. Padahal, dengan pendekatan medis dan psikologis yang tepat, banyak penderita gangguan jiwa bisa dipulihkan atau setidaknya menjalani hidup yang lebih layak. Kasus ini harus menjadi cermin bagi masyarakat dan pemerintah bahwa penanganan kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesejahteraan bangsa.
Kejadian Serupa di Berbagai Daerah
Tragedi seperti ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa tahun lalu, kejadian serupa juga pernah terjadi di Dompu, Nusa Tenggara Barat, di mana seorang wanita juga tinggal bersama jasad suaminya yang sudah membusuk. Ia mengaku takut dan bingung untuk melaporkan kematian tersebut, dan akhirnya membiarkan jasad suaminya tergeletak di rumah selama berhari-hari.
Polanya hampir sama: seseorang dengan gangguan jiwa, tanpa dukungan keluarga atau lingkungan yang cukup, menjadi korban dari sistem yang tidak ramah pada kondisi mental. Ini bukan hanya persoalan medis, tapi juga persoalan sosial dan kemanusiaan yang harus disikapi serius oleh semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial. Simak dan ikuti terus informasi-informasi berita terlengkap dan terbaru tentang VIEWNEWZ.
- Gambar Pertama dari tribunnews.com
- Gambar Kedua dari acehkeren.com