39 Titik di Kota Malang Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 1,6 Meter

Banjir melanda 39 lokasi di Kota Malang akibat hujan deras, dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter menyebabkan kerusakan dan kepanikan warga.

39-Titik-di-Kota-Malang-Terendam-Banjir,-Ketinggian-Air-Capai-1,6-Meter (1)

Kejadian ini menyebabkan genangan di pemukiman dan jalan utama, memicu evakuasi warga, gangguan lalu lintas, serta kerusakan infrastruktur. Berikut ini akan memberikan informasi terbaru mengenai peristiwa banjir yang melanda Kota Malang.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Penyebab Banjir di Kota Malang

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, banjir di 39 titik di Kota Malang dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi pada Kamis siang. Debit air yang meningkat drastis di drainase dan sungai menyebabkan luapan hingga ke jalan raya maupun pemukiman warga.

“Luapan ini menyebabkan sebagian warga terjebak di rumah. Berdasarkan pantauan pusdalops, terdapat 39 titik terdampak banjir dan satu pohon tumbang,” jelas Prayitno pada Jumat (5/12).

Ia juga menambahkan bahwa curah hujan di Kota Malang meningkat hingga 40 persen dibandingkan waktu sebelumnya, dipengaruhi oleh perubahan iklim. Kondisi ini menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir dengan ketinggian air yang cukup signifikan.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Timnas Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Lokasi dan Dampak Banjir

Banjir tercatat melanda tiga kecamatan, yaitu Blimbing, Sukun, dan Lowokwaru, dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Di Kecamatan Blimbing, beberapa titik padat penduduk terdampak, termasuk Jalan Ciliwung, Jalan Kedawung, Jalan Karya Timur, hingga kawasan Glintung.

Prayitno mengungkapkan, di jalan raya ketinggian air mencapai 80 sentimeter, sementara di pemukiman Jalan Kedawung 1 mencapai 150-160 sentimeter. Dampak banjir juga menyebabkan tembok rumah jebol di Jalan Karya Barat, sepeda motor hanyut di Jalan Letjend Sutoyo, serta seorang ODGJ terjebak di rumahnya di kawasan Sidomulyo II.

Di Kecamatan Sukun, genangan terpantau di wilayah EWS Bukit Barisan, EWS Candi, dan Jalan Terusan Sigura-gura. Sementara di Lowokwaru, banjir meluas hingga kawasan Sudimoro, pertokoan Soekarno Hatta, serta permukiman Jalan Candi Kalasan, Jalan Bukirsari, Jalan Kebon Jeruk, dan sejumlah ruas jalan lainnya.

Beberapa titik juga tercatat di dekat café dan RS Universitas Brawijaya. Di Kecamatan Kedungkandang, sebuah pohon dilaporkan tumbang di Jalan Raya Sawojajar.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan! Instruksikan Listrik Aceh–Sumbar Harus Menyala

Dampak Lalu Lintas dan Keselamatan Warga

Dampak-Lalu-Lintas-dan-Keselamatan-Warga

Banjir ini menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan utama, antara lain Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bunga Coklat, Jalan Kalpataru, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo menuju Jalan Ahmad Yani, Jalan Ciliwung, dan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo ke arah Jalan WR Supratman.

Prayitno menekankan bahwa penanganan banjir difokuskan pada keselamatan warga. “Kami memprioritaskan keselamatan keluarga. Listrik dimatikan sementara untuk menghindari risiko korsleting,” ujarnya. BPBD juga berkoordinasi dengan ketua RT dan RW untuk menentukan titik pengungsian bagi warga yang rumahnya terdampak, serta mendistribusikan makanan siap saji dan family kit bagi mereka yang membutuhkan.

Upaya Penanganan dan Respons BPBD

BPBD Kota Malang secara aktif melakukan proses tanggap darurat sejak banjir terjadi. Tim tanggap bencana bekerja sama dengan perangkat wilayah untuk memantau titik-titik terdampak dan memberikan bantuan logistik. Selain itu, mereka memastikan warga yang terjebak aman dan mendapat evakuasi yang tepat.

Upaya ini mencakup pengaturan arus lalu lintas, distribusi logistik, serta penanganan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Koordinasi intensif antara BPBD Kota Malang dan BPBD Jawa Timur membantu mempercepat respons terhadap situasi darurat, sehingga dampak yang lebih luas dapat diminimalisir.

Kondisi Terkini Wilayah Terdampak Banjir

Per Jumat pagi, sebagian besar wilayah terdampak banjir telah surut total. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, melaporkan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat peristiwa banjir. Meskipun demikian, beberapa kerusakan properti dan kendaraan tetap harus ditangani oleh warga bersama pihak berwenang.

Banjir di Kota Malang ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim dan intensitas hujan ekstrem. Kolaborasi antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat terbukti efektif dalam menekan risiko dan dampak bencana.

Simak dan ikuti terus berbagai informasi berita-berita terbaru dan terupdate menarik lainnya hanya di VIEWNEWZ.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari cnnindonesia.com
  2. Gambar Kedua dari tribunnews.com

Similar Posts