Rafael Struick Lagi Bapuk, Media Vietnam: Menderita dan Terpuruk

Penyerang Tim Nasional Indonesia, Rafael Struick, menjadi sorotan media Vietnam setelah mengalami penurunan performa yang signifikan usai Piala AFF 2024.

Rafael Struick Lagi Bapuk, Media Vietnam: Menderita dan Terpuruk

Pemain berusia 21 tahun ini dinilai mengalami kesulitan baik di level tim nasional maupun di klubnya, Brisbane Roar. Kembali ke klubnya di Australia setelah membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF, Rafael Struick justru kehilangan kesempatan bermain secara reguler. Media Vietnam menyoroti situasi ini dengan menyebut sang pemain menghadapi tantangan besar dalam kariernya.

Siapa Itu Rafael Struick?

Rafael Struick adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Indonesia yang berposisi sebagai penyerang. Di usia yang masih muda, 21 tahun, ia telah menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia dan sempat menjadi andalan di lini depan, terutama di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Namun, setelah kembali ke klubnya di Australia, Brisbane Roar, performanya mengalami penurunan dan waktu bermainnya sangat terbatas, membuatnya menjadi sorotan media dan penggemar.

Rafael Struick digambarkan sebagai pemain muda yang sedang mengalami masa sulit dalam karirnya.​ Meskipun memiliki potensi dan sempat dipercaya di Timnas Indonesia, ia menghadapi tantangan besar untuk membuktikan diri dan bersaing di level klub.

Minimnya kesempatan bermain membuatnya semakin sulit untuk berkembang, dan masa depannya di tim nasional pun menjadi tidak pasti, terutama dengan adanya perubahan pelatih dan persaingan yang semakin ketat.

Perjuangan Rafael Struick Setelah Piala AFF 2024

Setelah kembali ke klubnya di Australia usai membela Tim Nasional Indonesia di ajang Piala AFF, Rafael Struick mengalami penurunan waktu bermain yang signifikan. Media Vietnam menyoroti situasi ini, dan mencatat tantangan besar yang dihadapi pemain tersebut dalam karirnya. Menurut Soha, sebuah media Vietnam, pemain naturalisasi Indonesia tersebut mengalami kemunduran ganda, yang menyebabkan kemandegan setelah meninggalkan klubnya untuk berpartisipasi di Piala AFF.

Dalam beberapa pertandingan terakhir di Kejuaraan Nasional Australia, Rafael Struick sering kali masuk dalam daftar pemain yang terdaftar, tetapi tidak mendapatkan waktu bermain. Perannya yang dulunya aktif di klub telah berkurang secara signifikan.

​Struick menghadapi dua kemunduran besar: ketidakmampuannya untuk membawa Tim Nasional Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024 dan hilangnya posisi utamanya di klubnya.​ Keadaan ini menempatkannya pada posisi yang menantang untuk mendapatkan kembali performa puncaknya.

Waktu Bermain Terbatas di Brisbane Roar

Rafael Struick kembali absen dalam pertandingan Brisbane Roar di A-League Australia. Tetap berada di bangku cadangan setelah waktunya bersama Tim Nasional Indonesia di bawah Shin Tae-yong. Setelah pemecatan Shin Tae-yong dari PSSI, asosiasi sepak bola Indonesia, situasi semakin rumit.

Striker Tim Nasional Indonesia itu tidak mendapat kesempatan bermain melawan Western Sydney dan sebelumnya dicadangkan dalam pertandingan melawan Melbourne City. Sejak bergabung dengan Brisbane Roar, waktu bermain Struick sangat terbatas. Musim ini, Rafael Struick hanya berpartisipasi dalam sembilan pertandingan, mengumpulkan total 236 menit bermain.

Dalam tiga pertandingan terakhir, namanya tidak ada dalam susunan pemain yang dipilih oleh pelatih Ruben Zadkovich. Sebaliknya, pelatih lebih memilih Adam Zimarino dan Zacob Brazete untuk posisi striker utama.

Kebangkitan Adam Zimarino dan Zacob Brazete

Adam Zimarino, yang berposisi sebagai pemain sayap kanan di Brisbane Roar, telah mencatatkan delapan penampilan dengan satu gol. Selama 445 menit bermain, Zimarino berhasil mencetak gol dari 10 percobaan tembakan. Dengan nilai expected goals (xG) sebesar 1,78, baik untuk xG secara keseluruhan maupun xG non-penalti.

Di sisi lain, Jacob Brazete juga merupakan bagian dari skuad Brisbane Roar. Namun dalam 16 pertandingan terakhir yang ia ikuti, Brazete belum berhasil menyumbangkan gol maupun assist. ​Data ini menyoroti perbedaan kontribusi antara kedua pemain dalam performa tim Brisbane Roar.​

Meningkatnya Persaingan dan Ketidakpastian Masa Depan

Peluang yang terbatas telah membuat semakin sulit bagi Rafael Struick untuk menunjukkan kemampuannya di kompetisi tingkat atas Australia. Situasi ini telah menyebabkan penggemar sepak bola Indonesia menjulukinya “Camat,” yang berarti “cadangan seumur hidup.”

Brisbane Roar mengalami musim yang sulit, hanya mengumpulkan lima poin dari 14 pertandingan. Klub hanya berhasil meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan 11 kekalahan. Perjuangan ini mungkin menjelaskan mengapa pelatih lebih selektif dalam menurunkan pemain. Yang termasuk membatasi waktu bermain Struick.

Baca Juga: 

Potensi Evaluasi Ulang di Bawah Patrick Kluivert

Potensi Evaluasi Ulang di Bawah Patrick Kluivert

Sebagai pemain yang sebelumnya menikmati kepercayaan dari pelatih Shin Tae-yong di Tim Nasional Indonesia. Keadaan ini tentu saja tidak menguntungkan bagi Struick. Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Tim Nasional Indonesia dapat menyebabkan evaluasi ulang peran Struick dalam skuad Garuda.

Ayo Support Timnas - mau nonton gratis timnas bola bebas iklan? Segera download!

apk shotsgoal  

Kluivert telah menyatakan keinginannya untuk memastikan semua pemain mendapatkan waktu bermain reguler di klub masing-masing. Mereka mencari sosok yang dapat memberikan upaya ekstra dalam komunikasi, kepemimpinan, dan pemahaman taktis. Kluivert sedang merencanakan scouting nasional untuk tim Olimpiade Indonesia.

Media Vietnam Menyoroti Perjuangan

​Media Vietnam menyoroti performa Rafael Struick, mengklaim bahwa ada penyesalan dari tim Vietnam terkait pemain tersebut​. Meski mendapat kritik, termasuk dari media Vietnam, skuad Garuda tetap dibandingkan dengan tim lainnya. Media Vietnam mengkritik transfer Rafael Struick ke Brisbane Roar, menghubungkannya dengan koneksi ke Grup Bakrie dan motif komersial.

Kritik ini menyoroti kekhawatiran tentang bagaimana faktor-faktor di luar sepak bola murni dapat memengaruhi keputusan karier pemain. Perdebatan seputar transfer Struick mencerminkan pengawasan yang lebih luas terhadap pengaruh jaringan dan pertimbangan finansial dalam sepak bola profesional.

Performa dan Posisi Brisbane Roar

​Brisbane Roar FC saat ini terpuruk di posisi ke-13 dalam klasemen A-League. Sebuah indikasi musim yang berat bagi klub tersebut.​ Hasil imbang 1-1 melawan Wellington Phoenix dalam pertandingan terakhir mereka mencerminkan perjuangan tim untuk meraih kemenangan dan meningkatkan posisi mereka.

Grafik performa Brisbane Roar, yang dianalisis berdasarkan 10 pertandingan terakhir, statistik, dan analisis rinci, memberikan gambaran komprehensif tentang tantangan yang dihadapi tim. Analisis ini penting untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan merancang strategi untuk meningkatkan kinerja di pertandingan mendatang.

Kesimpulan

Rafael Struick sedang mengalami masa sulit dalam karirnya, ditandai dengan penurunan performa dan berkurangnya waktu bermain di klubnya, Brisbane Roar. Media Vietnam turut menyoroti situasi ini, bahkan mengkritik transfernya ke klub Australia tersebut dan mengaitkannya dengan faktor non-teknis seperti koneksi bisnis. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depannya dan perannya di Timnas Indonesia. Apalagi dengan pergantian pelatih yang dapat mempengaruhi penilaian terhadap dirinya.

Meskipun menghadapi tantangan, ada harapan bahwa Struick dapat bangkit kembali dengan kerja keras dan kesempatan yang tepat. Kehadiran pelatih baru di Timnas Indonesia bisa menjadi peluang baginya untuk membuktikan diri, asalkan ia mampu menunjukkan performa yang meyakinkan dan mendapatkan menit bermain yang cukup di level klub. ​

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *