Massa Aksi Indonesia Gelap Gema Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” di Patung Kuda
Massa aksi Indonesia Gelap yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menggelar demonstrasi sambil menyanyikan lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari band Sukatani.
Aksi ini menjadi sorotan karena lirik lagu tersebut yang dianggap mengkritik kinerja aparat kepolisian. Meski diguyur hujan deras sejak pukul 15.49 WIB, massa aksi tetap bertahan menyampaikan aspirasi mereka. Mari kita simak di bawah ini seputar berita yang kini viral tentang, massa aksi Indonesia gelap gema lagu “Bayar, Bayar, Bayar” di Patung Kuda.
Semangat Massa Dipicu Lagu Kontroversial
Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari band punk Sukatani menjadi penyemangat bagi massa aksi. Lagu ini sebelumnya sempat dipersoalkan oleh pihak kepolisian karena liriknya yang dianggap mengkritik kinerja polisi yang diukur dengan uang.
Bahkan, lagu tersebut sempat ditarik dari berbagai platform digital, yang kemudian memicu kemarahan publik karena dianggap sebagai pembungkaman terhadap seni dan kebebasan berekspresi.
Salah seorang orator menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan karena kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Ia menekankan bahwa apa yang dirasakan oleh Sukatani merupakan bentuk aksi represif yang dilakukan oleh aparat terhadap kebebasan berpendapat dan berkarya. Lagu ini, menurutnya, bukan sekadar kritikan, tetapi juga cerminan dari realitas yang dihadapi oleh masyarakat.
Aksi ini pun semakin menunjukkan betapa kuatnya pengaruh seni dan musik dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Dengan semangat yang tinggi, massa aksi berharap agar pesan-pesan kritis dalam lagu tersebut dapat menggugah kesadaran publik dan mendorong perubahan yang lebih baik di Indonesia.
Ayo Support Timnas - mau nonton gratis timnas bola bebas iklan? Segera download!
![]()
Tuntutan Massa Aksi “Indonesia Gelap”
Massa aksi Indonesia Gelap yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat ini membawa sejumlah tuntutan. Tuntutan tersebut meliputi:
- Mendesak pengesahan Undang-Undang Pro Rakyat, yaitu RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, dan RUU PRT.
- Menolak Undang-Undang Anti Rakyat, seperti revisi UU TNI, revisi UU Minerba, dan revisi UU Polri.
- Melakukan evaluasi kebijakan, termasuk efisiensi anggaran dan kabinet gemuk.
- Membatalkan kebijakan tentang multifungsi TNI-Polri, Inpres Nomor 1 Tahun 2025, dan pembangunan IKN Nusantara.
Selain itu, sejumlah massa aksi juga menyampaikan kekecewaan dan kemarahan terhadap pemerintah, terutama pihak kepolisian, dengan menuliskan berbagai ungkapan di barier-barier beton yang ada di sekitar lokasi. Salah satu tulisan yang terlihat adalah “ACAB 1312”.
Baca Juga:
Mensesneg Temui Massa Aksi
Di tengah aksi demonstrasi “Indonesia Gelap“, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) hadir langsung menemui massa aksi. Kehadiran Mensesneg menunjukkan perhatian pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Tidak hanya menemui massa aksi, Mensesneg juga menandatangani surat tuntutan dari massa aksi tersebut.
Pertemuan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merespons dan mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat. Dengan adanya penandatanganan surat tuntutan ini, diharapkan terjadi dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi.
Reaksi Terhadap Lagu “Bayar..Bayar..Bayar”
Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari band punk Sukatani mendapatkan berbagai reaksi dari masyarakat. Pihak kepolisian merasa tersinggung dengan lirik lagu tersebut yang dianggap menyudutkan institusi Polri. Namun, banyak masyarakat yang mendukung Sukatani dan menganggap lagu tersebut sebagai bentuk kritik sosial yang sah dan diperlukan.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta juga turut bersuara mengenai hal ini dan menyerukan perlunya reformasi total dalam tubuh kepolisian. Dukungan ini menambah bobot kritik yang disampaikan oleh lagu tersebut, sekaligus menunjukkan pentingnya kebebasan berekspresi dalam menyampaikan kritik terhadap institusi publik.
Meski demikian, Band Punk Sukatani sendiri telah meminta maaf kepada Polri terkait lagu “Bayar, Bayar, Bayar”. Personel band ini juga menjalani proses klarifikasi di Polda Jateng terkait lagu tersebut. Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, Sukatani akhirnya menarik lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari berbagai platform digital.
Kisah ini menggambarkan bagaimana seni dan musik dapat menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan kritik sosial, serta bagaimana respons dari institusi terkait dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu tersebut.
Aksi “Indonesia Gelap” di Tengah Hujan
Meskipun hujan deras mengguyur kawasan Patung Kuda, massa aksi “Indonesia Gelap” tetap bertahan dengan semangat yang tak surut. Mereka mengenakan jas hujan dan membawa payung untuk melindungi diri dari hujan yang terus mengguyur.
Bahkan, hujan deras tersebut dimanfaatkan oleh seorang penjual jas hujan sekali pakai yang langsung diserbu oleh para demonstran. Para peserta aksi rela membayar Rp10 ribu untuk mendapatkan jas hujan plastik agar tetap bisa mengikuti demonstrasi tanpa terganggu.
Semangat para demonstran ini menunjukkan tekad kuat mereka untuk menyampaikan aspirasi meskipun di tengah kondisi cuaca yang kurang mendukung. Mereka tetap gigih berdiri dan berorasi di bawah hujan deras, menunjukkan betapa pentingnya isu yang mereka suarakan.
Aksi demonstrasi ini juga menarik perhatian lebih karena kehadiran karakter populer “Si Juki” di tengah-tengah massa aksi. Kehadiran “Si Juki” menambah semarak dan daya tarik aksi, serta menunjukkan solidaritas berbagai elemen masyarakat terhadap isu yang diusung.
Kesimpulan
Aksi “Indonesia Gelap” di Patung Kuda menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan tuntutan kepada pemerintah. Lagu “Bayar..Bayar..Bayar” dari band Sukatani menjadi simbol perlawanan dan kritik terhadap kondisi yang dianggap tidak ideal.
Meskipun diwarnai dengan kontroversi dan diguyur hujan deras, aksi ini tetap berlangsung dengan semangat dan tekad yang kuat dari para peserta. Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi “Indonesia Gelap”.
Demikian berita viral dari para selebriti tentang, massa aksi Indonesia gelap gema lagu “Bayar, Bayar, Bayar” di Patung Kuda yang kini sedang heboh.
Kunjungi terus VIEWNEWZ guna mendapatkan informasi baru seputar berita selebriti, politik dan lain-lain yang pastinya dibahas secara lengkap dan akurat.