Anggaran Rp 15,6 M, Ini Fakta di Balik Patung Penyu Kardus yang Viral
Patung penyu kardus di Sukabumi belakangan ini menjadi perbincangan hangat setelah diketahui menghabiskan anggaran fantastis sebesar Rp 15,6 miliar.
Baru-baru ini, dunia maya dikejutkan dengan viralnya sebuah karya seni berupa patung penyu raksasa yang terbuat dari kardus. Patung yang berdiri megah ini menarik perhatian publik bukan hanya karena bentuknya yang unik, tetapi juga anggaran besar yang dialokasikan untuk pembuatannya, yaitu sebesar Rp 15,6 miliar.
Banyak yang mempertanyakan alasan di balik pengeluaran anggaran sebesar itu untuk sebuah karya seni berbahan kardus, memicu perdebatan hangat di media sosial. Dibawah ini VIEWNEWZ akan mengulas lebih lanjut lagi mengenai fakta di balik patung penyu kardus yang ada di Sukabumi dengan anggaran Rp 15,6 M.
Kehebohan Patung Penyu Kardus di Dunia Maya
Kehebohan Patung Penyu Kardus di Dunia Maya Beberapa waktu terakhir, media sosial diramaikan dengan munculnya patung penyu raksasa yang terbuat dari kardus di Indonesia. Patung ini viral karena dianggap aneh dan unik, namun yang lebih mengejutkan lagi adalah anggaran yang dipergunakan untuk proyek tersebut, yakni Rp 15,6 miliar.
Anggaran yang fantastis ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat, mulai dari keheranan hingga kritik pedas. Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah patung yang terbuat dari bahan sederhana seperti kardus bisa menghabiskan dana sebesar itu? Berbagai video dan foto yang beredar menunjukkan betapa besar dan mencoloknya patung penyu tersebut.
Bentuknya yang sangat besar dan detail, dengan tampilan luar menyerupai penyu yang terbuat dari susunan kardus, memicu banyak diskusi. Sementara beberapa orang menganggapnya sebagai karya seni yang menarik, banyak juga yang merasa heran mengapa biaya sebesar itu diperlukan untuk proyek yang terlihat tidak terlalu megah.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Baca Juga:
Anggaran Rp 15,6 Miliar: Mengapa Begitu Besar?
Anggaran sebesar Rp 15,6 miliar untuk sebuah patung berbahan kardus jelas memicu kontroversi. Banyak warganet mempertanyakan rincian pembiayaan tersebut, terutama karena bahan utama kardus sering dianggap murah dan mudah didapatkan. Transparansi mengenai penggunaan dana ini pun menjadi sorotan masyarakat yang semakin kritis terhadap proyek-proyek pemerintah atau lembaga tertentu.
“Kami melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial. Jadi si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu. Jadi itu terbuat dari resin dan fiberglass. Kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin gak bisa nempel,” ujar Imran dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Imran menjelaskan bahwa anggaran proyek ini senilai Rp 15 miliar tetapi menjadi Rp 13 miliar usai dipotong PPN. “Anggaran proyek ini memang Rp 15 miliar tapi setelah dipotong PPN jadi sekitar Rp 13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang mencapai hampir Rp 1 miliar sehingga realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan,” pungkas Imran.
Namun, pihak penyelenggara menjelaskan bahwa anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk pembuatan patung saja. Biaya tersebut mencakup desain, tenaga kerja, logistik, transportasi, hingga penyelenggaraan festival secara keseluruhan. Selain itu, patung ini dibuat dengan teknologi khusus agar kardusnya tahan terhadap cuaca sekaligus ramah lingkungan.
Kritik Terhadap Penggunaan Anggaran yang Besar
Tidak sedikit masyarakat yang mengkritik proyek patung penyu kardus ini. Salah satu alasan utamanya adalah anggaran yang sangat besar, yang dianggap tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Banyak yang berpendapat bahwa jika anggaran sebesar itu dialokasikan untuk proyek lain, seperti perbaikan infrastruktur atau pelayanan publik.
Selain itu, ada juga yang menganggap bahwa penggunaan kardus sebagai bahan dasar karya seni tidak pantas untuk proyek dengan anggaran sekian besar. Kritik terhadap proyek ini juga semakin memuncak ketika publik mengetahui bahwa bahan yang digunakan, yaitu kardus, seringkali memiliki daya tahan yang terbatas, apalagi jika terpapar cuaca ekstrem.
Pesan di Balik Patung Penyu Kardus
Terlepas dari kontroversi terkait anggaran, patung penyu kardus ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang kepedulian terhadap lingkungan. Penyu, sebagai salah satu satwa laut yang terancam punah, sering menjadi korban pencemaran laut, terutama limbah plastik.
Melalui patung ini, penyelenggara ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung gerakan daur ulang. Selain itu, penggunaan kardus sebagai bahan utama memiliki filosofi yang kuat.
Kardus, yang sering dianggap sebagai limbah tak bernilai, diubah menjadi bentuk seni yang megah dan penuh makna. Hal ini mencerminkan bahwa sampah sekalipun memiliki nilai jika dikelola dengan baik. Pesan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan pelestarian alam.
Reaksi Publik: Pro dan Kontra
Viralnya patung penyu kardus ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian orang memuji kreativitas dan pesan yang ingin disampaikan melalui karya seni ini. Mereka menganggap proyek ini sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan.
Selain itu, patung ini juga menarik perhatian wisatawan dan menjadi daya tarik budaya baru. Namun, tidak sedikit yang melontarkan kritik tajam, terutama terkait anggaran yang dianggap tidak masuk akal. Mereka menilai bahwa dana sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk program lingkungan yang lebih nyata, seperti pembersihan sampah laut atau rehabilitasi habitat penyu.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap proyek-proyek besar, terutama yang melibatkan dana publik. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap dan terbaru tentang VIEWNEWZ.