BPBD Hentikan Pencarian Balita yang Hilang 7 Hari di Sungai Gembong

BPBD Kota Pasuruan resmi hentikan pencarian balita berusia dua tahun bernama M Syawali yang hilang di Sungai Gembong setelah 7 hari pencarian.

BPBD Hentikan Pencarian Balita yang Hilang 7 Hari di Sungai Gembong

Upaya pencarian intensif melibatkan tim BPBD dan relawan namun belum membuahkan hasil, sesuai prosedur Basarnas yang mengatur penghentian pencarian setelah tujuh hari. Dibawah ini VIEWNEWZ akan membahas kejadian ini meninggalkan duka mendalam sekaligus pelajaran penting mengenai kesiapsiagaan dan penanganan kasus hilangnya anak di perairan.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Kejadian Hilangnya Balita di Sungai Gembong

Kisah tragis ini bermula pada Senin pagi tanggal 19 Mei 2025, ketika balita M Syawali yang berusia dua tahun hilang di aliran Sungai Gembong, Kelurahan Pohjentrek, Kota Pasuruan. Pada saat itu, ibu korban, Ita Dwi Yanti, harus tiba-tiba pergi buang air besar di sekitar bantaran sungai.

Balita yang awalnya dititipkan kepada pedagang sayur, Kholifah, tiba-tiba berontak dan menyusul ibunya ke sungai. Ketika ibu korban kembali, balita sudah tidak ditemukan di lokasi tersebut. Baik ibu maupun pedagang sayur masing-masing mengira anak itu bersama yang lain, hingga akhirnya kesadaran hilangnya M Syawali muncul.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Upaya Pencarian Intensif Selama Tujuh Hari

Setelah laporan kehilangan diterima, BPBD Kota Pasuruan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mengerahkan tim SAR, relawan, serta nelayan setempat untuk melakukan penyisiran di sekitar Sungai Gembong dan pesisir laut Pasuruan.

Pencarian dilakukan dengan menggunakan dua perahu karet dan speedboat, menyusuri jalur barat sampai ke muara sungai, dan wilayah timur hingga PLTGU Grati. Penyisiran ini menempuh jarak sekitar 17 kilometer dari lokasi kejadian, namun hasilnya nihil selama tujuh hari pencarian.

Baca Juga:

Hambatan Cuaca & Risiko Pencarian di Perairan

Pencarian tidak hanya menghadapi tantangan teknis, tetapi juga hambatan kondisi cuaca buruk. Pada hari keempat, misalnya, pencarian sempat dihentikan sementara karena hujan deras dan ombak laut yang berbahaya, risiko yang berpotensi membahayakan tim SAR dan relawan.

Kendala cuaca ini memaksa penghentian pencarian sementara dengan rencana pelibatan nelayan lokal untuk memaksimalkan pencarian saat kondisi sudah memungkinkan. Cuaca buruk menjadi faktor signifikan yang menghambat kelancaran operasi pencarian di sungai dan pesisir.

Prosedur Resmi Penghentian Pencarian Sesuai Basarnas

Prosedur Resmi Penghentian Pencarian Sesuai Basarnas

Sesuai dengan peraturan dari Basarnas, pencarian korban yang hilang di perairan dihentikan jika selama tujuh hari pencarian tidak ditemukan jejak korban. Penghentian pencarian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 WIB.

BPBD Kota Pasuruan yang telah menjalankan operasional pencarian secara maksimal. Meski pencarian secara resmi di hentikan, pihak BPBD tetap membuka kemungkinan jika nantinya ada informasi baru tentang keberadaan balita tersebut.

Dampak & Respon Masyarakat Pasuruan

Kejadian hilangnya balita di Sungai Gembong ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Pasuruan. Warga setempat bersama tim SAR dan relawan melakukan pencarian manual serta menawarkan dukungan kepada keluarga korban.

Peristiwa ini juga menjadi peringatan bahwa pengawasan ekstra diperlukan terutama bagi anak-anak di sekitar lingkungan perairan. Banyak pihak berharap agar polisi dan pemerintah setempat meningkatkan sosialisasi dan langkah preventif untuk mencegah hal serupa terulang kembali.

Kesimpulan

Peristiwa hilangnya M Syawali di Sungai Gembong tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi pembelajaran berharga. Mengenai pentingnya kewaspadaan orang tua dan pengelolaan risiko di lingkungan berbahaya.

Selain penegakan prosedur pencarian dan koordinasi antarinstansi yang cepat. Masyarakat didorong untuk meningkatkan edukasi keselamatan anak dan kesiapan saat menghadapi keadaan darurat.

Diharapkan juga bahwa pengembangan sistem pencarian korban di perairan dapat terus diperbaiki agar hasil yang lebih efektif diperoleh di masa depan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari surabaya.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari lampung.tribunnews.com

Similar Posts