Cuaca Ekstrem Jadi Kendala Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali 

Pencarian korban kmp tunu pratama jaya di selat bali menghadapi tantangan besar, utamanya disebabkan oleh kondisi cuaca yang ekstrem.

Cuaca Ekstrem Jadi Kendala Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali 

Selama pencarian yang telah memasuki hari kedua pada Jumat, 4 Juli 2025, tim SAR gabungan terus berjuang melawan angin kencang dan ombak tinggi yang menjadi kendala utama. Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, secara spesifik menyebut cuaca buruk di perairan Selat Bali sebagai hambatan utama dalam operasi penyelamatan ini.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Cuaca Ekstrem di Selat Bali

Faktor cuaca menjadi hambatan paling signifikan dalam operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya . Perairan Selat Bali yang dikenal dengan karakteristiknya yang dinamis, kerap kali mengalami perubahan cuaca yang drastis dan tak terduga.

Angin kencang dan ombak tinggi menjadi kondisi dominan yang menyulitkan pergerakan kapal dan personel SAR di laut. Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, menegaskan bahwa cuaca buruk adalah kendala utama yang dihadapi oleh tim gabungan.

Berdasarkan data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, kondisi cuaca pada hari kedua pencarian, Jumat (4/7/2025), menunjukkan hujan ringan, kecepatan angin berkisar antara 4 hingga 14 knot bertiup dari selatan ke barat daya.

Ketinggian gelombang tercatat antara 0,4 hingga 1,25 meter, sementara kecepatan arus mencapai 0,86 hingga 2,06 meter per detik ke arah selatan. Meskipun data tersebut memberikan gambaran, kondisi di lapangan dapat berubah seketika dan menjadi lebih ekstrem, seperti yang diungkapkan oleh tim SAR. Gelombang yang mencapai 1 meter telah dilaporkan mengganggu pencarian, menambah kompleksitas operasi.

Selain itu, kondisi gelap juga menjadi faktor penghambat yang serius, mengurangi visibilitas dan mempersulit identifikasi objek di permukaan air, terutama pada malam hari. Kombinasi angin kencang, ombak tinggi, dan kegelapan menciptakan lingkungan yang sangat berbahaya dan tidak kondusif bagi upaya pencarian, menuntut kewaspadaan dan kehati-hatian ekstra dari seluruh tim yang bertugas.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Strategi Pencarian Multilayer

Strategi Pencarian Multilayer

Meskipun menghadapi kendala cuaca yang berat. Tim SAR gabungan mengerahkan seluruh kekuatannya melalui berbagai jalur untuk mencari korban KMP Tunu Pratama Jaya. Pencarian dilakukan secara menyeluruh di wilayah perairan Selat Bali, membentang dari utara hingga selatan. Tim SAR melibatkan berbagai unsur, termasuk Kantor Pusat BASARNAS, Kantor SAR Surabaya, dan Kantor SAR Denpasar, serta berbagai instansi terkait lainnya. Menunjukkan skala operasi yang masif.

Secara spesifik, strategi pencarian dibagi menjadi tiga sektor utama:

  • Jalur Laut: Tim di laut melakukan penyisiran komprehensif di seluruh area perairan Selat Bali. Mereka menggunakan berbagai alat utama pencarian, termasuk kapal perang dan berbagai perahu cepat, yang dirancang untuk manuver di perairan yang menantang. Upaya ini difokuskan pada penemuan korban maupun bangkai kapal yang mungkin telah hanyut atau tenggelam.
  • Jalur Udara: Tiga Satuan Reaksi Cepat (SRU) udara juga dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan jalur yang sama seperti di laut. Helikopter menjadi alat utama dalam pencarian udara, memberikan pandangan yang lebih luas dan cepat untuk memantau area yang lebih besar. Pencarian dari udara sangat vital untuk mengidentifikasi objek mengapung atau area yang sulit dijangkau oleh tim di laut.
  • Jalur Darat: SRU darat bertugas memonitor seluruh wilayah pesisir, mulai dari Ketapang hingga Gilimanuk. Mereka berkoordinasi dengan posko SAR gabungan dan memantau kemungkinan adanya korban yang terdampar di pantai.

Upaya pencarian dimulai sejak pukul 07.00 WIB setiap hari dan terus dilakukan hingga sore hari, meskipun belum membuahkan hasil yang signifikan dalam menemukan seluruh korban. Meskipun demikian, komitmen untuk melanjutkan operasi SAR hingga seluruh korban ditemukan tetap menjadi prioritas utama.

Baca Juga: 294 Ribu Rokok Ilegal Disita, Bea Cukai Makassar Perketat Pengawasan

Rekonsiliasi Data dan Perkembangan Terbaru

Seiring dengan berlangsungnya operasi pencarian, tim SAR juga terus melakukan rekonsiliasi data korban untuk memastikan informasi yang akurat. Awalnya, tercatat 29 korban selamat, namun setelah konfirmasi ulang dengan ASDP dan pihak kepolisian. Jumlah tersebut telah direvisi menjadi 30 orang. Ini menunjukkan dinamika dalam identifikasi korban selamat di tengah situasi darurat.

Hingga saat ini, enam korban meninggal dunia telah berhasil ditemukan. Dengan demikian, total korban yang telah ditemukan, baik selamat maupun meninggal dunia, mencapai 36 orang. Berdasarkan manifes kapal, masih ada 29 orang yang belum ditemukan. Menjadi fokus utama dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.netralnews.com
  • Gambar Kedua dari news.okezone.com

Similar Posts