Irjen Karyoto Tegaskan Bakal Sikat Biang Pembuat Onar dan Premanisme
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto tegaskan komitmennya untuk sikat biang pembuat onar dan segala bentuk premanisme di wilayah Jakarta.
Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian apel siaga anti premanisme yang digelar di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025). Operasi besar-besaran ini merupakan respons atas meningkatnya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengancam stabilitas keamanan.
VIEWNEWZ akan membahas mengenai pernyataan Irjen Pol Karyoto yang akan menindak tegas segala kejahatan apapun yang ada di wilayah Jakarta, yuk simak lebih lanjut!
Komitmen Tegas Kapolda Metro Jaya
Irjen Karyoto menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku premanisme, baik yang bertindak secara individu maupun kelompok. “Operasi ini bertujuan untuk menanggulangi segala bentuk tindakan premanisme.
Semua pelaku akan dikenakan sanksi hukum secara tegas tanpa adanya toleransi,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa tindakan premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) tidak akan dibiarkan, dan aparat siap mengambil tindakan hukum jika ditemukan pelanggaran nyata.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Operasi Anti Premanisme Bersama TNI dan Pemda
Dalam operasi ini, Polri menggandeng TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak 999 personel gabungan dikerahkan, terdiri dari 663 personel Polri, 306 personel TNI (darat, laut, dan udara), serta 30 petugas dari Pemda DKI.
Operasi berlangsung selama 15 hari, mulai 9 Mei hingga 23 Mei 2025, dengan fokus utama membersihkan premanisme di area pertokoan, kawasan industri, dan tempat umum yang sering terganggu oleh aksi preman.
Penanganan Pelaku Premanisme Berkedok Ormas
Kapolda membedakan antara organisasi masyarakat sebagai wadah dan perilaku individu anggotanya. Ia menegaskan bahwa tidak semua ormas bersalah, namun jika ada anggota yang melakukan tindakan premanisme, maka hukum akan ditegakkan.
“Ormasnya mungkin baik, tetapi perilaku premanisme dari anggotanya memicu kemarahan masyarakat. Ini yang akan kami tindak jika melanggar hukum,” jelasnya. Hal ini penting agar tidak ada penyalahgunaan atribut ormas untuk melakukan kejahatan.
Baca Juga: Kapolri Dorong Sinergi Nasional Tangani Peniupuan dan Judi Online
Meningkatnya Kasus Tawuran dan Premanisme
Kapolda juga menyoroti peningkatan kasus tawuran di kalangan remaja yang menjadi bibit munculnya aksi premanisme. Sepanjang April 2025, tercatat 45 kasus tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
“Situasi ini menjadi perhatian serius karena tidak hanya mengganggu ketertiban masyarakat, tetapi juga menunjukkan potensi munculnya jaringan premanisme di masa depan,” tambahnya. Oleh karena itu, operasi ini juga menargetkan pencegahan aksi tawuran yang dapat berujung pada premanisme.
Imbauan Kapolda Kepada Masyarakat
Irjen Karyoto mengimbau masyarakat, khususnya korban tindakan premanisme, untuk segera melapor ke polisi terdekat. “Bagi siapapun yang mendapat gangguan dari orang-orang, baik pribadi maupun ormas seperti pungli, pemaksaan, intimidasi, dan pemerasan, tolong laporkan kepada polisi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan intimidasi dan pemerasan merupakan tindak pidana yang harus ditindaklanjuti secara hukum agar semua masyarakat tidak sembarangan dalam melakukan kejahatan.
Sinergi Aparat dan Pemerintah Berantas Premanisme
Kapolda menegaskan bahwa pemberantasan premanisme membutuhkan sinergi kuat antara Polri, TNI, dan pemerintah daerah. Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granay Baay menyatakan komitmennya untuk bersama-sama melaksanakan operasi bersih-bersih preman di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.
Fokus utama adalah daerah industri dan pertokoan yang sering terganggu oleh aksi premanisme, sehingga menghambat perputaran ekonomi dan kenyamanan masyarakat.
Kesimpulan
Irjen Pol Karyoto, Kapolda Metro Jaya, menegaskan sikap tegasnya dalam memberantas aksi premanisme dan biang kerusuhan di Jakarta tanpa toleransi. Operasi besar-besaran yang melibatkan 999 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemda DKI ini bertujuan menciptakan situasi aman dan kondusif, mendukung iklim investasi, serta melindungi masyarakat dari gangguan premanisme.
Kapolda juga mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam melaporkan tindakan intimidasi dan pemerasan agar pelaku dapat diproses hukum. Sinergi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan pemberantasan premanisme demi Jakarta yang lebih aman dan tertib.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com