Jokowi Beri Peringatan! Negara Harus Kontrol AI Sebelum Disalahgunakan
Peringatan Jokowi mengenai pengendalian AI merupakan sinyal penting bahwa Indonesia tidak boleh lengah menghadapi revolusi teknologi.

Peringatan ini muncul sebagai respons atas potensi besar teknologi AI yang tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga risiko serius apabila disalahgunakan.
Jokowi menekankan bahwa negara harus hadir dan mengambil peran utama agar teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan tidak mengancam kepentingan publik.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.
Peringatan Jokowi Terhadap Perkembangan AI
Peringatan Presiden Jokowi tidak muncul tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi AI berkembang sangat cepat dan digunakan secara luas oleh sektor swasta maupun individu.
AI kini mampu menghasilkan teks, gambar, suara, hingga keputusan otomatis yang menyerupai manusia.
Fenomena ini membawa efisiensi dan inovasi, tetapi juga membuka peluang penyalahgunaan seperti manipulasi informasi, penyebaran hoaks, penipuan digital, dan ancaman terhadap privasi data.
Jokowi melihat bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi digital yang besar, memiliki kerentanan tersendiri. Jumlah pengguna internet dan media sosial yang tinggi membuat dampak negatif AI dapat menyebar dengan cepat jika tidak dikontrol.
Oleh karena itu, pemerintah perlu bersikap proaktif, bukan reaktif, dalam menyikapi transformasi teknologi ini.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Timnas Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Kronologi Jokowi Menyampaikan Peringatan
Peringatan Jokowi disampaikan dalam beberapa kesempatan resmi, terutama dalam forum yang membahas transformasi digital, inovasi teknologi, dan pembangunan sumber daya manusia.
Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan bahwa AI adalah alat yang sangat kuat dan negara tidak boleh membiarkan teknologi ini berkembang tanpa aturan yang jelas. Ia menyampaikan bahwa pemerintah harus memahami cara kerja AI agar mampu mengantisipasi dampak buruknya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa ketergantungan pada teknologi asing tanpa pengawasan dapat melemahkan kedaulatan digital nasional.
Ia menekankan pentingnya regulasi yang adaptif dan kemampuan pemerintah dalam mengikuti perkembangan teknologi global.
Dalam kronologi pernyataannya, Jokowi tidak melarang penggunaan AI, tetapi menegaskan bahwa pemanfaatannya harus berada dalam koridor hukum dan etika yang jelas.
Baca Juga: Proses Sidang Sengketa Ijazah Jokowi, KPU Terbuka Soal Dokumen
Ancaman Penyalahgunaan AI yang Menjadi Sorotan

Salah satu kekhawatiran utama yang disampaikan Jokowi adalah potensi penyalahgunaan AI untuk kepentingan yang merugikan masyarakat dan negara.
Teknologi deepfake, misalnya, dapat digunakan untuk memalsukan suara atau wajah seseorang sehingga berpotensi menciptakan konflik sosial dan politik. Selain itu, AI juga dapat dimanfaatkan untuk kejahatan siber, manipulasi data, serta eksploitasi informasi pribadi.
Jokowi menilai bahwa tanpa kontrol negara, AI bisa menjadi alat yang memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi. Perusahaan besar dengan akses teknologi canggih dapat mendominasi pasar, sementara masyarakat kecil menjadi korban eksploitasi data.
Oleh karena itu, pengawasan negara diperlukan agar AI tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi memberikan manfaat yang adil bagi seluruh rakyat.
Peran Negara Dalam Mengontrol
Dalam peringatan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa negara harus mengambil peran sebagai pengatur sekaligus pelindung masyarakat.
Pemerintah perlu menyiapkan regulasi yang tidak menghambat inovasi, tetapi cukup kuat untuk mencegah penyalahgunaan. Jokowi juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital agar masyarakat memahami risiko dan manfaat AI.
Selain regulasi, Jokowi menyoroti perlunya investasi pada sumber daya manusia. Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi AI, tetapi juga harus mampu mengembangkan dan menguasainya.
Dengan demikian, negara memiliki posisi tawar yang lebih kuat dan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi dari luar negeri.
Kesimpulan
Peringatan mantan Presiden Jokowi mengenai pengendalian AI merupakan sinyal penting bahwa Indonesia tidak boleh lengah menghadapi revolusi teknologi.
AI adalah alat yang dapat mempercepat kemajuan bangsa, tetapi juga dapat menjadi ancaman serius jika disalahgunakan. Melalui pengawasan negara, regulasi yang tepat, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia, AI dapat dimanfaatkan secara aman dan bertanggung jawab.
Pesan utama Jokowi jelas, negara harus hadir sebelum teknologi melampaui kendali. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan AI sebagai kekuatan untuk pembangunan nasional, bukan sebagai sumber masalah baru di masa depan.
Ikuti selalu informasi menarik dari kami setiap hari, dijamin terupdate dan terpercaya, hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari mpnindonesia.com
- Gambar Kedua dari nasional.kompas.com

