Kecepatan Mobil MBG Terobos Pagar Sekolah, 22 Guru dan Siswa Jadi Korban

Kecelakaan mengejutkan terjadi di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, saat mobil program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kecepatan Mobil MBG Terobos Pagar Sekolah, 22 Guru dan Siswa Jadi Korban

Total 22 orang menjadi korban dan harus dirawat di RSUD Koja serta RSUD Cilincing. Polisi mengungkap hasil analisis kecepatan kendaraan, menetapkan sopir sebagai tersangka, serta menyoroti faktor kelelahan sebagai penyebab utama insiden ini. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran VIEWNEWZ.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Peristiwa Selamat di Gerbang Sekolah

Kecelakaan mengerikan melibatkan mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) menerobos pagar SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12) pagi. Mobil itu menabrak 22 orang, termasuk guru dan siswa yang sedang apel pagi. Korban dirawat di RSUD Koja dan RSUD Cilincing, beberapa mengalami luka serius.

Sopir mobil, AI, mengklaim salah injak pedal gas saat hendak mengerem. Kejadian ini viral di media sosial, memicu kemarahan warga terhadap kelalaian program bantuan makanan sekolah. Polisi langsung sigel lokasi untuk olah TKP.

Rekaman CCTV sekolah menunjukkan mobil nyelonong tak terkendali, menghantam pagar besi sebelum berhenti di halaman sekolah. Saksi mata guru menggambarkan adegan seperti “neraka pagi hari.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Timnas Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Hasil Analisis TAA Tampilkan Kecepatan Aktual

Polisi akhirnya bocorkan hasil Traffic Accident Analysis (TAA): kecepatan mobil MBG hanya 19,7 km/jam saat berhenti di titik tabrakan. Data ini diungkap Wakasat Lantas Polres Metro Jakut AKP Danu Sukmo Prakoso di Mapolres, Sabtu (13/12). “Sampai titik berhenti, hasil TAA 19,7 km per jam,” katanya.

Meski lambat, dampaknya dahsyat karena menerobos pagar dan memukul korban secara bertubi-tubi. Analisis jejak ban konfirmasi upaya pengereman dilakukan sopir. “Jejak pengereman ada di lokasi,” tambah Danu.

Tim forensik juga temukan bukti sopir injak rem terlambat, membantah klaim pedal gas macet. Kecepatan rendah ini justru soroti faktor manusia sebagai penyebab utama.

Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan! Negara Harus Kontrol AI Sebelum Disalahgunakan

Kurang Istirahat, Sopir Dijerat Status Tersangka

Kurang Istirahat, Sopir Dijerat Status Tersangka

Kapolres Metro Jakut Kombes Erick Frendriz tetapkan sopir AI sebagai tersangka karena kelalaian. Fakta mencengangkan: AI baru tidur jam 04.00 pagi, lalu nyetir 90 menit kemudian pukul 05.30 WIB menuju SPPG. “Waktu istirahatnya kurang, kondisi tidak layak mengemudi,” tegas Erick.

Kelelahan ekstrem ini jadi motif kuat kecelakaan, meski kecepatan rendah. AI kendalikan mobil mitra SPPG yang angkut makanan bergizi gratis untuk siswa. Polisi curiga kurang tidur picu salah injak pedal.

Keluarga korban tuntut hukuman berat, sebut AI abaikan keselamatan anak sekolah. “Dia pikir capek bisa ditanggung demi tugas,” geram orang tua salah satu siswa luka parah.

Respons Pemerintah dan Upaya Pencegahan

Korban 22 orang kini pulih bertahap, tapi trauma mental guru-siswa masih dalam penanganan psikolog. Dinas Pendidikan Jakut janjikan konseling massal di SDN Kalibaru 01. SPPG evaluasi protokol sopir, termasuk tes kesehatan pagi.

Wali Kota Jakut perintahkan audit keselamatan truk MBG di seluruh Jakarta Utara. Aktivis lalu lintas desak regulasi jam istirahat wajib bagi pengemudi bantuan sosial. “Kelelahan lebih mematikan dari ngebut,” ujar pakar.

Kasus ini jadi pelajaran nasional: program MBG harus prioritaskan SDM sehat. Polisi pastikan proses hukum transparan, AI hadapi Pasal 310 KUHP dengan ancaman penjara.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari oto.detik.com
  2. Gambar Kedua dari oto.detik.com

Similar Posts