Masyarakat Aceh Harus Lebih Selektif Saat Memilih Calon Bupati
Suhu politik di daerah Aceh Tamiang yang mana sempat turun pasca-Pemilu 2024, kini kembali meningkat dengan menyusul maraknya polling. Atau jajak pendapat mengenai bakal calon Bupati/Wakil Bupati periode 2024-2029. Polling yang beredar secara luas lewat aplikasi WhatsApp ini juga terkesan liar karena tidak menyertakan lembaga survey VIEWNEWZ.
Hasil polling tersebut juga sempat membuat keributan karena sejumlah pihak menampilkannya pada media sosial. Pemerhati budaya dan pemerintahan yaitu Nuriza Auliatami menilai bahwa polling liar tersebut tidak sehat. Karena tidak memberikan edukasi politik pada masyarakat.
Daftar Nama Calon Bupati Hanya Di Landasi Dengan Popularitas
“Polling-polling itu memang dapat memberikan gambaran mengenai tren dukungan masyarakat. Namun tidak mencerminkan secara menyeluruh kualitas serta kapasitas para calon kandidat sebagai calon pemimpin kita.” Begitu kata Aulia pada hari Rabu (13/4/2024).
Alumni dari Pascasarjana Perencanaan Pembangunan Wilayah, USU ini juga melihat polling yang di sajikan begitu terfokus pada popularitas. Dapat mengaburkan visi pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang yang mana seharusnya jadi prioritas utama. Dia juga mengajak para kandidat yang memiliki niat untuk bersaing tidak hanya mempertimbangkan soal popularitas. Namun juga memperkenalkan soal rekam jejak serta gagasan pembangunan daerah yang mereka tawarkan.
Baca Juga : Beberapa Peristiwa Tentang Politik Nasional Yang Menarik
“Kami ingin agar masyarakat jangan cuma di giring dalam segi popularitas dari para bakal calon. Namun juga di berikan kesempatan untuk memahami bahwa pemimpin yang di inginkan yaitu mereka yang mempunyai komitmen. Juga keberanian untuk membawa perubahan yang positif bagi daerah ini” katanya.
Pemuda Kampung Kota Ajak Msyarakat Untuk Lebih Aktif
Tidak hanya itu, pemuda Kampung Kota (Kualasimpnag) tersebut juga mengajak masyarakat agar lebih aktif dalam memeriksa rekam jejak. Serta kredibilitas dari para bakal calon dalam memimpin. “Transparansi menjadi kunci dalam pembangunan yang akan berkelanjutan. Masyarakat tentu saja siap untuk memilih bakal calon bupati serta bakal calon wakil bupati. Yang mana mampu untuk memperlihatkan prestasi serta pengalamannya pada masyarakat,” katanya.
Dalam mengakhiri pernyataannya tersebut Aulia juga menegaskan bahwa kualitas para kandidat bakal calon dalam pemimpin harus jadi pertimbangan utama. Tentunya untuk masyarakat dalam memilih calon bupati serta wakil bupati. “Masyarakat jangan lagi ikut terlena kepada yang hanya datang dengan berbagai popularitas, juga janji- janji kosong. Apalagi yang hanya mengandalkan banyak-banyakan uang.
Aceh Tamiang juga sudah harus mempunyai calon pimpinan yang mampu untuk beradu gagasan. Sehingga mampu untuk membuat serta melaksanakan rencana pembangunan yang konkrit juga berkomitmen nyata dalam mewujudkannya demi kesejahteraan Masyarakat kita.” Begitu kata Ketua Dewan Kesenian Aceh Tamiang scroll-viewport.io.