Moldova Diminta Ukraina Pulangkan Warga Laki-Laki Yang Kabur
Marko Shevchenko selaku Duta Besar Ukraina di Chisinau meminta supaya Moldova bersedia untuk memulangkan warga laki-laki yang melarikan diri. Mereka di ketahui telah kabur ke Moldova untuk hindari wajib militer lalu dimobilisasi ke medan perang.
Pada pekan lalu, pasukan Penjaga Perbatasan Ukraina di ketahui menembak seorang tentara yang mencoba untuk kabur ke Moldova secara ilegal. Tentara Ukraina tersebut di tuding telah melawan petugas untuk melarikan diri jadi aparat yang bertugas akhirnya terpaksa menembaknya.
Mayoritas Masyarakat Ukraina Dapat Suaka Di Moldova
Marko Shevchenko mengatakan bahwa sejumlah warga laki-laki yang masuk ke Moldova secara ilegal telah mendapatkan suaka lalu menetap di Moldova. “Sementara beberapa lainnya hilang lalu di duga pergi ke negara lain. Mereka tidak di tahan, jadi mereka tetap berada di Moldova atau pergi ke negara lain,” ungkapnya POS VIRAL.
“Saat saya berbicara dengan pemerintah Moldova, saya katakan bahwa jika kami tidak atasi masalah besar. Maka baiknya di selesaikan lebih kecil oleh individu yang di tolak oleh suaka di Moldova,” ungkapnya. Belakangan ini, Penjaga Perbatasan Moldova telah menahan seorang pria yang mengorganisir migrasi illegal. Di mana dari warga Ukraina ke berbagai negara Uni Eropa (UE). Terduga pelaku adalah bagian dari organisasi kriminal.
Moldova Mengapresiasi Hubungan Baik Bersama Ukraina
Igor Grosu selaku Juru Bicara Parlemen Moldova mengucapkan terima kasih atas hubungan baik mereka dengan Ukraina. Yang mana di tengah situasi sulit yang berimbas invasi Rusia kepada Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun. “Di masa-masa sulit tersebut, imbas pandemik serta perang Rusia di Ukraina. Kami terus atur supaya hubungan kedua negara tersebut berjalan dengan baik.
Baca Juga : PKB Sebut Anies Tak Mempunyai Lawan Di Pilkada Jakarta 2024
Termasuk juga dengan keterlibatan anggota parlemen, pengungsi, budaya serta hukum yang mengatur warga Ukraina yang ada di Moldova,” katanya. “Di pertemuan tersebut, kedua pihak sudah menyatakan prioritasnya di periode yang akan datang. Tentunya, tujuan utama kami yaitu bergabung jadi anggota keluarga besar Eropa,” ungkapnya.
Ukraina Tetap Jaga Bubungan Bersama Transnistria
Dmytro Kuleba selaku Menteri Luar Negeri Ukraina ktakan bahwa Ukraina masih tetap menjaga komunikasi dengan Transnistria walaupun tidak mengakuinya. Dia juga masih berbicara dengan Duta Besar Ukraina yaitu Paun Rohovei di Transnistria. “Pertemuan bersama Transnistria di gelar secara tertutup bersama Moldova dan akan terus di gelar. Kontak ini merupakan bagian dari pekerjaan dari representatif khusus.
Serta penting dalam menekankan koordinasi dengan dekat dan kami tidak akan lakukan inisiatif tanpa adanya perbincangan dengan Moldova,” ungkapnya. Dia juga mengatakan bahwa format 5+2 guna menghentikan konflik Transnistria. Yang mana membuktikan bahwa adanya keterlibatan Rusia tidaklah efektif. “Sehingga, dalam tingkatan ini, dialog yang sangat efektif dalam format 1+1 di mana memfasilitasi negosiasi secara langsung. Dan juga konsultasi antara Chisinau serta Tiraspol harus terus di lakukan,” ungkapnya scrollberita.com.