Serangan Israel Semakin Masif Di Jalur Gaza
Serangan Israel di Gaza semakin masif. Pasukan zionis tersebut kembali melakukan pengeboman besar-besaran di dekat Deir el-Balah, termasuk pada kamp pengungsi Nuseirat, al-Maghazi serta Bureij. Serangan terjadi saat Israel memaksa penduduk untuk mengungsi ke bagian selatan VIEWNEWZ.
Selain itu, serangan Israel juga kemudian menewaskan setidaknya 32 orang di Khan Younis serta 5 orang di Rafah. Berikut kami berikan perkembangan terkini situasi yang terjadi di Gaza, Tepi Barat, dan lokasi sekitarnya.
Israel Lalukan Pengeboman
Pengeboman massal terus berlanjut di Gaza bagian tengah. Ini makin masif usai militer Israel serta kendaraan lapis bajanya masuk sampai lebih dalam ke wilayah tersebut, khususnya pada sekitaran az-Zawaida.
“Militer mengupayakan untuk membuat wilayah yang mana mulai dari az-Zawayda sampai dengan kamp pengungsi Nuseirat, yang padat akan penduduk. Ratusan ribu orang masih tetap tinggal di sana hanya karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk di tuju, ataupun mereka menyimpulkan bahwa sudah tidak ada lagi tempat yang lebih aman,” menurut laporan dari Al Jazeera.
Selain penembakan artileri serta serangan udara, ada juga drone penyerang dari Israel yang melayang pada ketinggian rendah di wilayah tersebut.
“Kami sudah mendengar laporan bahwa orang-orang yang sampai di Rumah Sakit al-Aqsa. Yang adalah satu-satunya fasilitas kesehatan semi-fungsional di daerah Deir el-Balah, di tembak oleh drone itu,” lanjut laporan tersebut.
“Pada kasus lainnya yang sudah di laporkan, ada seseorang yang namanya di panggil agar keluar dari rumahnya lalu di tembak sampai mati menggunakan drone. Saat berbicara dengan orang-orang yang sampai di kota Rafah dari pusat kota, mereka lalu menggambarkan situasi di bumi yang sudah seperti neraka.”
Jumlah Korban Yang Tewas
Laporan AFP, mengutip dari Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS). Yang mana mencatat setidaknya terdapat total 22.600 korban tewas pada hari Jumat.
Kementerian tersebut lalu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah mencatat sebanyak 162 kematian selama 24 jam terakhir, sementara ini total sebanyak 57.910 orang terluka dan 7.000 orang hilang dalam hampir 3 bulan pertempuran.
Sementara jumlah korban di Israel direvisi kembali. Korban tewas dalam serangan Hamas 7 Oktober yang lalu berubah dari 1.400 jadi 1.139 orang. Ada sebanyak 173 tentara terbunuh serta 965 mengalami luka-luka.
Setidaknya ada total 85 jurnalis sudah terbunuh sejak perang Israel-Gaza yang di mulai pada tanggal 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) serta Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), ada sebanyak 78 jurnalis asal Palestina, 3 jurnalis Lebanon serta 4 jurnalis Israel sudah terbunuh.
Baca Juga : Anies Baswedan Beri Tanggapan Soal Isu Demo Penolakan Konser
Terjadi Kiamat Pangan
Langkanya makanan yang tersedia di Gaza saat ini menjadi tidak terjangkau. Di mana beragam harga melonjak dalam perekonomian di masa perang. Menurut laporan Associated Press, k ini, satu kantong tepung dengan berat 25 kg (55 pon) di Gaza di hargai antara US$40 serta US$100 (Rp621 ribu sampai Rp1,5 juta). Di bandingkan dengan US$10 (Rp155 ribu) pada sebelum tanggal 7 Oktober. Akibat dari kenaikan harga tersebut, sekitar 40 persen warga Palestina di Gaza berisiko mengalami kelaparan.
Di belahan dunia lainnya, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. harga pangan yang lebih rendah di bandingkan dengan harga pangan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal ini tentunya di sebabkan oleh penurunan harga gula, daging serta minyak nabati.
Israel Beritahukan Rencananya Untuk Gaza
Menteri Pertahanan Israel yaitu Yoav Gallant memberitahukan rencana untuk fase perang berikutnya, termasuk untuk masa depan Gaza. Berikut ini beberapa poin pentingnya :
- Hamas sudah tidak lagi mengendalikan Gaza, Serta “badan-badan Palestina” yang akan bertanggung jawab untuk menjalankan wilayah tersebut.
- Israel akan terus mempertahankan kebebasan bertindak secara operasionalnya. Dan juga orang-orang baru yang menjalankan Gaza tentu tidak akan memusuhi Israel dengan cara apa saja.
- Akan hadir “satuan tugas multinasional” yang mana terdiri dari negara-negara Barat serta Arab untuk mengatur tentang wilayah perbatasan.
- Israel ingin supaya memimpin kekuatan ini, dan juga ingin mereka untuk bertanggung jawab atas restrukturisasi serta pembangunan kembali Jalur Gaza.
Kunjungi scroll-viewport.io untuk dapatkan info berita terbaru dan yang paling update.