Konflik Israel-Iran Memanas, Putin Khawatir Pecah Perang Dunia III
Konflik Israel-Iran di Timur Tengah kembali menyala dengan lebih panas, dunia mulai menahan napas khawatir akan pecah perang dunia III.
Hubungan Israel dan Iran, yang sejak lama bertengkar dalam bayang-bayang perang tak langsung, kini berada di ambang konfrontasi terbuka. Dalam pusaran ini, satu suara datang dari Moskow Presiden Vladimir Putin menyampaikan peringatan tajam “Jika situasi ini tak diredam, dunia bisa terjerumus ke dalam jurang Perang Dunia III VIEWNEWZ.”
Titik Didih Baru di Timur Tengah
Konflik antara Israel dan Iran sejatinya bukan cerita baru. Sejak revolusi Iran 1979, hubungan kedua negara terus memburuk. Namun, tahun 2025 menjadi tahun yang paling mengkhawatirkan setelah beberapa dekade.
Segalanya berubah ketika terjadi serangan drone dan rudal yang disebut-sebut diluncurkan dari wilayah Iran, menghantam posisi-posisi militer Israel. Sebagai balasan, Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke fasilitas-fasilitas strategis di Teheran dan kota Qom.
Pertukaran serangan ini tak lagi sekadar operasi militer terbatas. Ini adalah sinyal eskalasi yang bisa merembet ke wilayah lebih luas. Tak hanya kedua negara ini, sekutu-sekutu mereka pun mulai menunjukkan sikap agresif. Amerika Serikat menyatakan “solidaritas penuh” kepada Israel, sementara Rusia mengingatkan bahwa keterlibatan kekuatan besar dalam konflik regional semacam ini bisa memicu perang global.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Peringatan Putin Bukan Sekadar Retorika
Presiden Vladimir Putin bukan sosok yang sembarangan dalam menyampaikan pernyataan. Ketika ia berbicara soal potensi pecahnya Perang Dunia III, banyak pihak mendengarkan. Dalam pernyataan resminya yang dikeluarkan dari Kremlin, Putin menyebut situasi di Timur Tengah sebagai “sumbu api yang bisa menyalakan tong mesiu dunia.”
“Jika negara-negara Barat dan regional terus memprovokasi eskalasi ini, dunia akan menyaksikan kehancuran yang tidak pernah dibayangkan,” ujar Putin. Ia juga menyinggung soal keseimbangan geopolitik yang semakin rapuh, serta bahaya keterlibatan negara-negara anggota NATO di kawasan tersebut.
Peringatan Putin juga mengandung pesan tersirat: Rusia tidak akan tinggal diam jika sekutunya, termasuk Iran, berada dalam tekanan ekstrem. Ini bukan hanya soal politik, tetapi juga soal posisi strategis Rusia di kawasan Timur Tengah, termasuk akses militer dan ekonomi di Suriah serta pengaruhnya atas kebijakan energi global.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Putin Ingatkan Peran Historis Rusia Bantu RI
Reaksi Dunia Konflik Israel-Iran
Dunia internasional pun bereaksi cepat. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan sidang darurat, sementara negara-negara Uni Eropa mendesak dilakukannya gencatan senjata segera. Namun, di lapangan, serangan demi serangan masih berlanjut. Rumah-rumah hancur, warga sipil mengungsi, dan anak-anak menangis di balik reruntuhan.
China menyerukan dialog diplomatik, sementara Arab Saudi yang selama ini bersikap hati-hati, kini juga merasa terancam jika perang meluas ke Teluk Persia. “Ini bukan hanya perang dua negara. Ini bisa menjadi bencana regional,” ujar salah satu pejabat tinggi di Riyadh.
Kekhawatiran ini diperparah dengan kabar bahwa kapal induk Amerika telah mendekati kawasan, sementara sistem pertahanan udara Israel terus disiagakan menghadapi serangan balasan dari milisi pro-Iran di Lebanon dan Suriah.
Mengapa Dunia Harus Waspada?
Ketegangan Israel-Iran memiliki potensi menghancurkan karena keduanya adalah pemain besar di kawasan dengan kemampuan militer signifikan. Iran memiliki jaringan milisi di berbagai negara, dari Hezbollah di Lebanon, milisi di Suriah dan Irak, hingga Houthi di Yaman. Sementara Israel, didukung kekuatan militer modern dan aliansi strategis dengan AS, punya kemampuan melakukan serangan presisi jarak jauh.
Jika perang terbuka terjadi, maka jalur minyak dunia di Selat Hormuz bisa terganggu. Harga energi akan melonjak tajam. Pasar global akan terguncang. Dan dalam skenario terburuk, jika negara-negara besar ikut terlibat langsung, maka kita tidak lagi bicara soal perang regional, melainkan potensi konfrontasi global berskala Perang Dunia.
Putin, dalam gaya khasnya yang keras namun kalkulatif, sedang mencoba memainkan peran “penjaga keseimbangan” atau mungkin justru menempatkan catur terakhirnya di papan geopolitik dunia. Apakah ini bentuk kepedulian tulus, atau hanya strategi Rusia untuk mengambil posisi tawar global yang lebih tinggi? Dunia masih bertanya-tanya.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com