Setelah Pemecatan Menteri, Presiden Filipina Minta Bos BUMN Lepas Jabatan
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengambil langkah besar dalam merombak pemerintahan dan tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Setelah memecat puluhan menteri kabinetnya, Marcos kini meminta seluruh pimpinan BUMN untuk mengundurkan diri secara sukarela sebagai bagian dari upaya menyelaraskan kebijakan pemerintah dengan harapan rakyat.
VIEWNEWZ akan membahas secara rinci mengenai permintaan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, kepada bos BUMN untuk segera lepas jabatan, yuk simak lebih lanjut!
Pemecatan Menteri Kabinet Sebagai Awal Perombakan
Pada 22 Mei 2025, Presiden Marcos Jr memerintahkan seluruh anggota kabinetnya untuk mengajukan pengunduran diri secara sukarela. Langkah ini diambil sebagai respons atas hasil pemilu sela 12 Mei 2025. Di mana hanya enam dari 12 kandidat senat yang didukung pemerintah berhasil meraih kursi.
Dalam siaran persnya, Marcos menyatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat dan menandai transisi menuju pendekatan yang lebih terfokus dan berorientasi kinerja.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Permintaan Pengunduran Diri Para Bos BUMN
Beberapa hari setelah perombakan kabinet, pada 20 Mei 2025, Marcos memperluas langkahnya dengan memerintahkan seluruh pimpinan BUMN untuk mengundurkan diri secara sukarela. Surat edaran dari Komisi Tata Kelola meminta semua ketua non ex-officio, CEO, direktur, wali amanat, dan anggota dewan pengurus BUMN untuk menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden melalui Kantor Sekretaris Eksekutif.
Langkah ini dimaksudkan untuk mengkalibrasi ulang dan menyelaraskan kebijakan serta prioritas pemerintahannya. Ia berharap langkah ini sejalan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan nyata dalam tata kelola pemerintahan dan BUMN.
Latar Belakang Perombakan Besar-Besaran
Perintah pengunduran diri ini muncul setelah pemerintah Marcos Jr mengalami kekalahan signifikan dalam pemilu sela. Yang dimana kejadian ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap kinerja pemerintahan dan koalisi penguasa. Presiden Marcos menegaskan bahwa masyarakat menginginkan hasil nyata, bukan alasan atau politik semata.
Selain itu, perombakan ini juga menjadi upaya untuk memperbaiki efektivitas pemerintahan dan meningkatkan kinerja BUMN yang selama ini dianggap belum optimal dalam mendukung pembangunan nasional.
Baca Juga: Heboh! Prabowo dan Macron Makan Siang Bersama Para Taruna Akmil
Proses dan Dampak Pengunduran Diri Bos BUMN
Para pejabat BUMN yang diminta mundur tetap akan menjalankan tugasnya sementara sampai surat pengunduran diri tersebut diproses dan keputusan resmi dikeluarkan oleh Kantor Presiden. Proses ini diharapkan berjalan lancar tanpa mengganggu operasional BUMN dan pelayanan publik.
Langkah ini juga membuka peluang bagi Presiden Marcos untuk mengangkat pimpinan baru yang lebih kompeten dan sejalan dengan visi pemerintahannya.
Reaksi Publik dan Pengamat Politik
Langkah Presiden Marcos mendapat beragam tanggapan. Sebagian kalangan menyambut positif sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam melakukan reformasi dan memperbaiki tata kelola negara. Namun, ada juga yang mengkhawatirkan potensi kekosongan jabatan dan gangguan sementara dalam pelayanan BUMN.
Para pengamat politik menilai bahwa perombakan ini merupakan strategi Marcos untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memperkuat posisi politiknya setelah hasil pemilu yang kurang memuaskan.
Harapan Untuk Pemerintahan yang Lebih Efektif
Dengan perombakan kabinet dan pimpinan BUMN, Presiden Marcos berharap dapat membangun pemerintahan yang lebih responsif, efisien, dan transparan. Ia berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing BUMN dan mempercepat pembangunan ekonomi nasional.
Kesimpulan
Setelah memecat puluhan menteri kabinetnya, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr melanjutkan perombakan besar dengan meminta seluruh bos BUMN mengundurkan diri secara sukarela. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyelaraskan kebijakan pemerintahan dengan harapan rakyat pasca hasil pemilu sela yang mengecewakan.
Proses pengunduran diri ini diharapkan membawa perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan dan BUMN, serta meningkatkan efektivitas dan transparansi. Masyarakat dan pengamat politik menaruh harapan besar agar langkah ini dapat memperkuat pemerintahan Marcos dan memajukan pembangunan nasional Filipina.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari merdeka.com
- Gambar Kedua dari cnnindonesia.com