Stok Beras 3,4 Juta Ton, Prabowo dan Mentan Perkuat Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Subianto dan (Mentan) Andi perkuat ketahanan pangan nasional dengan peningkatan stok beras yang mencapai 3,4 juta ton, angka tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Dalam pertemuan di Istana Merdeka, mereka membahas strategi peningkatan produksi, pengelolaan panen, dan perbaikan infrastruktur irigasi guna memastikan ketersediaan pangan yang stabil bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan global dan menjaga keamanan pangan di Tanah Air.
Di bawah ini VIEWNEWZ akan membahas langkah-langkah strategis Presiden Prabowo dan Mentan dalam mengamankan stok beras nasional yang mencapai 3,4 juta ton serta upaya pemerintah perkuat ketahanan pangan Indonesia di tengah tantangan global.
Lonjakan Stok Beras Terbesar Dalam 23 Tahun
Angka stok beras nasional sebesar 3,4 juta ton ini merupakan pencapaian tertinggi selama lebih dari dua dekade, atau tepatnya selama 23 tahun terakhir, yang menjadi kabar menggembirakan di tengah tantangan ketahanan pangan global yang semakin berat.
Menteri Amran menegaskan bahwa tren positif ini merupakan hasil dari berbagai upaya strategis dan kolaborasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kedua kementerian telah melakukan identifikasi dan rehabilitasi irigasi di lahan pertanian seluas 2 juta hektare, yang diperkirakan dapat meningkatkan efisiensi dan hasil produksi pertanian.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Tren Serapan Beras yang Menguat
Selain stok beras, Menteri Amran juga melaporkan tren serapan beras oleh Perum Bulog yang semakin menggembirakan. Dalam satu bulan terakhir, serapan beras mencapai angka 1 juta ton, sedangkan total serapan dari Januari hingga April 2025 telah menembus 1,7 juta ton.
Jika dibandingkan dengan rata-rata serapan dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir yang hanya sekitar 1,2 juta ton. Tren serapan ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam pengelolaan dan distribusi beras nasional.
Prediksi Produksi Beras Nasional Meningkat
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Amran mengutip laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) yang memperkirakan produksi beras Indonesia akan meningkat menjadi 34,6 juta ton pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dari produksi sebelumnya sekitar 30 juta ton.
Kenaikan produksi beras ini memberikan dampak positif yang sangat berarti bagi ketahanan pangan nasional. Selain itu, hal ini juga memperkuat posisi Indonesia di sektor pangan dunia. Data produksi beras nasional yang digunakan oleh Menteri Amran berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data real-time dari Bulog.
Menteri Amran menegaskan bahwa keduanya menjadi sumber data resmi yang diandalkan kementerian pertanian untuk kebijakan pangan dan pengambilan keputusan pemerintah. Pendekatan berbasis data ini menjadi fondasi penting untuk strategi ketahanan pangan nasional yang lebih akurat dan responsif.
Baca Juga:
Persiapan Panen Jagung dan Infrastruktur
Menteri Amran juga menyampaikan perkiraan puncak panen jagung nasional yang akan terjadi pada bulan Mei 2025. Menurutnya, produksi jagung saat ini cukup baik, sehingga pemerintah mulai menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan jagung di pasar domestik.
Selain fokus pada bahan pangan utama seperti beras dan jagung, pertemuan di Istana juga membahas pentingnya penguatan infrastruktur pertanian. Identifikasi dan rehabilitasi lahan irigasi yang telah dilakukan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan di masa depan.
Komitmen Pemerintah Dalam Ketahanan Pangan
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Strategi yang diterapkan berbasis data dan melibatkan kerja sama multi sektor.
Langkah-langkah konkret yang diambil tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi dan stok pangan. Tetapi juga pada penguatan sistem distribusi serta infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan.
Presiden Prabowo secara aktif terlibat dalam evaluasi dan perencanaan kebijakan pangan nasional, memastikan pemangku kepentingan menerima arahan dan dukungan yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat membangun ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Kesimpulan
Laporan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa stok beras nasional mencapai 3,4 juta ton dan berpotensi meningkat hingga 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan prestasi besar untuk ketahanan pangan Indonesia, yang mencapai level tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Hal ini didukung oleh meningkatnya produksi beras yang mencapai 34,6 juta ton serta tren serapan beras yang positif. Selain itu, kesiapan pengelolaan panen jagung nasional juga menjadi faktor penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Pemerintah juga telah melakukan perbaikan infrastruktur irigasi seluas 2 juta hektare untuk mendukung pertanian.
Kerja sama lintas kementerian menegaskan adanya strategi komprehensif dalam menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dukungan aktif dari pemerintahan Presiden Prabowo menjadi kunci agar semua langkah ini dapat terimplementasi dengan baik demi keamanan pangan rakyat Indonesia.
Simak dan ikuti terus VIEWNEWZ agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari nasional.tvrinews.com
- Gambar Kedua dari itjen.pertanian.go.id