Trump Salahkan Zelensky di Tengah Serangan Brutal Rusia ke Ukraina
Trump Salahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di tengah serangan brutal Rusia yang menewaskan ratusan warga sipil di Sumy.
Di tengah duka dan kecaman internasional terhadap Rusia, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru melontarkan pernyataan kontroversial. Ia menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas eskalasi konflik yang telah menewaskan ratusan ribu warga sipil.
Trump, yang dikenal vokal terhadap kebijakan luar negeri AS, tak hanya menyinggung Zelensky, tetapi juga memasukkan nama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden sebagai pihak yang ia anggap bertanggung jawab atas krisis ini. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.
Pernyataan Tajam Trump di Tengah Serangan Sumy
Dalam pernyataan di Gedung Putih pada Senin (14/4/2025), Trump menyebut bahwa Zelensky turut bertanggung jawab atas perang yang berkepanjangan. Ia menilai bahwa Ukraina membuat kesalahan besar dengan “memulai perlawanan terhadap negara yang jauh lebih kuat”. “Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal,” ujar Trump, seperti dilansir BBC.
Pernyataan itu muncul setelah serangan rudal Rusia di Sumy, yang disebut sebagai serangan paling mematikan terhadap warga sipil di tahun 2025. Serangan tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. Tak hanya itu, pinggiran kota Odesa juga menjadi sasaran pada malam harinya.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Respons NATO dan Pemecatan Pejabat Ukraina
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, langsung terbang ke Ukraina pada hari Selasa untuk menunjukkan solidaritas. Ia bergabung dengan Zelensky di Odesa dan menyampaikan kecaman keras terhadap pola serangan Rusia yang terus menyasar warga sipil. “Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Rusia adalah agresor. Mereka yang memulai perang ini, bukan sebaliknya,” tegas Rutte.
Di sisi lain, Presiden Zelensky memecat kepala daerah Sumy pada hari yang sama, setelah muncul laporan bahwa kota tersebut mengadakan acara pemberian medali untuk veteran militer tepat sebelum serangan. Langkah ini menunjukkan ketegasan pemerintah Ukraina terhadap kesalahan prosedural yang berisiko dalam situasi perang.
Baca Juga: Disanksi Karena Bela Palestina, Afrika Selatan Balas Dengan Tutup Perusahaan Amerika!
Trump Kritik Biden dan Klaim Korban Meninggal Jutaan
Trump tidak berhenti pada Zelensky. Ia juga mengarahkan kritik tajam kepada Joe Biden, yang dianggapnya “tidak tahu apa yang sedang ia lakukan.” Dalam pernyataan lanjutan, Trump menyebut bahwa “jutaan orang tewas karena tiga orang” merujuk pada Putin, Biden, dan Zelensky.
Walau klaim “jutaan” korban jiwa belum diverifikasi secara resmi, Trump tetap menekankan bahwa kebijakan luar negeri AS di bawah Biden telah memperburuk konflik. Ia membandingkan pendekatan pemerintahannya, yang sempat menjalin komunikasi dengan Moskow, dengan pendekatan Biden yang ia anggap terlalu berpihak pada Kyiv tanpa strategi penyelesaian jangka panjang.
Menuju Pemilu dan Peran Politik di Balik Pernyataan
Pernyataan Trump dipandang banyak pengamat sebagai bagian dari strategi politik menjelang pemilu AS 2026. Dengan posisinya sebagai calon kuat dari Partai Republik, Trump terus mencoba menggambarkan dirinya sebagai sosok yang “mampu mengakhiri perang” dan “berani berbicara apa adanya.”
Sikapnya yang sering berbeda dari kebijakan luar negeri resmi AS membuatnya menjadi sosok kontroversial namun tetap mendapatkan dukungan dari basis pemilihnya. Bagi sebagian orang, Trump dinilai blak-blakan namun realistis. Bagi yang lain, ucapannya dianggap menyudutkan korban dan meremehkan penderitaan rakyat Ukraina.
Kesimpulan
Pernyataan Donald Trump yang kembali menyalahkan Zelensky di tengah serangan brutal Rusia menuai pro dan kontra. Di satu sisi, komentar tersebut mencerminkan kegelisahan terhadap strategi konflik yang tak kunjung selesai. Namun di sisi lain, pernyataan itu dianggap tak sensitif terhadap korban sipil yang terus berjatuhan.
Di saat dunia menyerukan perdamaian dan solidaritas terhadap Ukraina, komentar Trump justru menambah panasnya suhu politik global. Perang informasi dan opini terus berlangsung, sementara di lapangan, warga Ukraina masih berjuang bertahan di tengah serangan demi serangan yang tak kunjung reda. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Trump Salahkan Zelensky.