Presiden Prabowo Tiba di Halim Setelah Hadiri KTT APEC Korea Selatan
Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu malam, 1 November 2025.

Pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawanya mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta sekitar pukul 18.50 hingga 19.00 WIB.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran VIEWNEWZ.
Agenda Diplomatik di Korea Selatan
Dalam kunjungannya di Korea Selatan untuk KTT APEC. Presiden Prabowo tidak hanya menjadi peserta tetapi juga menyampaikan pidato dalam forum pemimpin ekonomi negara kawasan Asia-Pasifik.
Di kota Gyeongju ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan. Memperkuat kerja sama konkret, dan memastikan sistem perdagangan tetap terbuka serta adil.
Lebih dari itu, Presiden Prabowo mengadakan beberapa pertemuan bilateral yang strategis. Antara lain dengan Perdana Menteri Selandia Baru dan Presiden Korea Selatan sendiri.
Dalam kesempatan jamuan makan malam resmi yang digelar oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae‑myung. Terjalin dialog yang memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyinggung isu-isu seperti pemanfaatan kecerdasan buatan, teknologi tinggi. Serta ketahanan pangan sebagai bagian dari visi ekonomi inklusif yang ingin diwujudkan Indonesia di kancah global.
Momentum Diplomasi Internasional
Kunjungan Presiden Prabowo ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC 2025 merupakan bagian dari upaya Indonesia memperkuat peran di kancah regional dan global.
Forum APEC tahun ini mengusung tema soal konektivitas dan ketahanan kawasan Asia-Pasifik.
Dalam forum pemimpin ekonomi (APEC Economic Leaders’ Meeting/AELM). Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia mendorong kerja sama yang konkret, terbuka, dan inklusif untuk menghadapi tantangan ekonomi global seperti ketidakpastian. Perubahan teknologi, dan kebutuhan rantai pasok yang stabil.
Salah satu momen penting adalah ketika Presiden Prabowo berdiri di barisan depan dalam sesi foto bersama para pemimpin negara anggota APEC, berdampingan dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae‑myung dan Presiden China Xi Jinping, yang menunjukkan visibilitas Indonesia dalam forum tersebut.
Salah satu momen penting adalah ketika Presiden Prabowo berdiri di barisan depan dalam sesi foto bersama para pemimpin negara anggota APEC, berdampingan dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae‑myung dan Presiden China Xi Jinping, yang menunjukkan visibilitas Indonesia dalam forum tersebut.
Baca Juga: Presiden Prabowo Pastikan Hadiri KTT APEC di Korsel, Ini Agendanya
Arah Kebijakan yang Disampaikan

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya kepercayaan antarnegara di kawasan. Serta menekankan bahwa sistem perdagangan terbuka dan adil harus diiringi dengan komitmen nyata terhadap teknologi tinggi, kecerdasan buatan, dan ketahanan pangan.
Ia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya diukur secara angka besar saja. Melainkan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu isu yang diangkat ialah perlawanan terhadap praktik yang merugikan pertumbuhan seperti korupsi, kejahatan lintas batas, pencucian uang, dan perdagangan manusia.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penerima kerja sama. Tetapi juga menjadi jembatan (bridge builder) antara negara-maju dan negara-berkembang dalam ekonomi kawasan.
Implikasi Bagi Indonesia ke Depan
Kedatangan Presiden di Tanah Air menandai bahwa agenda diplomasi dan ekonomi tidak berhenti di forum internasional saja. Instruksi langsung yang dilontarkan saat momen penyambutan di Lanud Halim menegaskan bahwa hasil-hasil KTT akan diikuti dengan langkah nyata di dalam negeri.
Keberadaan Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam rombongan juga menunjukkan sinergi antara diplomasi luar negeri dan kebijakan domestik.
Agenda kerja sama teknologi, digitalisasi, dan transisi energi menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan tersebut. Jika berhasil ditindaklanjuti, Indonesia bisa memperkuat posisinya dalam rantai nilai global dan membawa manfaat lebih luas bagi rakyat.
Tentu saja, tantangan seperti inklusi ekonomi, distribusi manfaat, dan penguatan UMKM tetap harus dijawab agar kerja sama besar di tingkat internasional juga dirasakan secara riil oleh masyarakat.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
- Gambar Pertama dari www.cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.liputan6.com
