IKN Diserbu Hama Tikus saat Libur Lebaran, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

IKN Diserbu Hama Tikus di KIPP selama libur Lebaran menjadi pengingat pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik di kawasan yang baru dikembangkan.

IKN Diserbu Hama Tikus saat Libur Lebaran, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
>Selama libur Lebaran 2025, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai daerah. Namun, di tengah keramaian tersebut, muncul permasalahan yang mengganggu kenyamanan pengunjung serangan hama tikus yang berkeliaran di area tersebut.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Asal Mula Serangan Tikus di KIPP IKN

Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena, menjelaskan bahwa banyaknya tikus yang berkeliaran di KIPP IKN disebabkan oleh kondisi geografis kawasan tersebut.

Sebelum pembangunan, area ini merupakan hutan dan perbukitan yang menjadi habitat alami berbagai satwa, termasuk tikus. “Jadi ini area bapak ibu bisa lihat, teman-teman bisa lihat, ini kan dulu hutan, area perbukitan dan sebagainya, ini ada banyak juga sarang tikus ya,” ujar Thomas pada Senin, 7 April 2025.

Fenomena ini menjadi contoh bagaimana perubahan ekosistem akibat pembangunan bisa memicu migrasi satwa liar ke area publik.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Tindakan Cepat Otorita IKN

Menanggapi serangan hama tikus yang menghebohkan saat libur Lebaran, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) langsung mengambil tindakan cepat untuk mengendalikan situasi. Melalui Kedeputian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, khususnya bidang kesehatan, ratusan perangkap tikus disebar di berbagai titik strategis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif sekaligus responsif untuk menjaga kenyamanan para pengunjung yang memadati kawasan tersebut. Selain pemasangan perangkap, edukasi mengenai kebersihan lingkungan juga mulai digalakkan agar sampah makanan tidak menjadi pemicu meningkatnya populasi tikus di area yang dulunya merupakan habitat alami satwa liar ini.

Baca Juga: 

Penyebab dan Dampak Serangan Tikus

Penyebab dan Dampak Serangan Tikus

Serangan hama tikus yang terjadi di IKN saat libur Lebaran dipicu oleh kombinasi faktor alam dan aktivitas manusia. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sebelumnya merupakan wilayah hutan dan perbukitan yang menjadi habitat alami berbagai satwa, termasuk tikus.

Proses pembangunan dan meningkatnya aktivitas manusia, ditambah lonjakan jumlah pengunjung selama libur Lebaran, membuat tikus-tikus keluar dari sarangnya mencari makanan.

Sisa makanan dan sampah yang berserakan menjadi daya tarik utama bagi hewan pengerat ini. Dampaknya tidak hanya mengganggu kenyamanan pengunjung. Tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan serta merusak citra IKN sebagai ibu kota baru yang seharusnya modern, bersih, dan tertata.

Rekaman Video Viral dan Respons Publik

Selama libur Lebaran 2025, lonjakan kunjungan wisatawan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur diwarnai oleh fenomena yang kurang menyenangkan: munculnya hama tikus yang berkeliaran di area tersebut.

Kejadian ini terekam dalam beberapa video amatir yang kemudian viral di media sosial, memperlihatkan tikus-tikus berkeliaran di tengah keramaian pengunjung. Rekaman tersebut memicu beragam reaksi dari publik. Mulai dari kekhawatiran akan kebersihan dan kesehatan lingkungan hingga kritik terhadap pengelolaan kawasan oleh pihak berwenang.

Menanggapi situasi ini, Otorita IKN segera mengambil langkah cepat dengan menyebar ratusan perangkap tikus di berbagai sudut KIPP untuk menekan populasi hama tersebut. Meskipun demikian, insiden ini tetap menjadi sorotan dan pembelajaran penting mengenai pentingnya menjaga kebersihan serta keseimbangan ekosistem dalam pengembangan kawasan baru seperti IKN.

Upaya Pengendalian Hama Tikus di Wilayah Lain

Masalah hama tikus tidak hanya terjadi di IKN. Di Majalengka, misalnya, petani mengeluhkan serangan tikus yang merusak tanaman mereka. Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto berjanji untuk membantu dengan menyediakan 1.000 ekor burung hantu sebagai predator alami tikus.

“Nanti saya bantu di sini, saya bantu untuk berapa burung hantu yang saudara perlu? Perlu tambahan berapa burung hantu? 1.000 ekor? 1.000 ekor kali Rp150 ribu, berarti Rp150 juta. Baik saya bantu, hari ini juga,” ujar Prabowo.

​Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari infokepri.com
  • Gambar Kedua dari bitvonline.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *