Jepang Sudah Bentuk Peran Untuk Kontrol Lalu Lintas Udara

Kontrol Lalu Lintas Udara – Jepang baru-baru ini telah membentuk peran menara kendali baru yang nantinya akan mengontrol lalu lintas udara agar bertanggung jawab. Tentunya dalam menyetujui lepas landas dan pendaratan yang ada di bandara. Hal tersebut adalah rekomendasi dari panel yang mana di tunjuk oleh Kementerian Pertanahan, Transportasi, Infrastruktur serta Pariwisata.

Jepang-Telah-Bentuk-Peran-Untuk-Kontrol-Lalu-Lintas-Udara

Yang di publikasikan pada hari Senin (24/6/2024). Langkah itu di lakukan sebagai respons atas kecelakaan yang mematikan di Bandara Haneda, Tokyo, di awal tahun ini. Jika ingin tahu tentang informasi lengkapnya, maka simak ulasan dari VIEWNEWZ berikut ini.

Pengontrol Lalu Lintas Udara Tambahan Bagi Landasan Pacu

Hl ini tentunya sebagai upaya untuk perkuat fungsi kendali pada bandara-bandara besar yang ada di Negeri Sakura. Pengendali baru akan mulai bekerja pada 8 bandara utama yang ada di Jepang. Termasuk juga Haneda, New Chitose, Narita serta Kansai. Tetsuo Saito  selaku Menteri Transportasi juga menyampaikan laporan itu kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Dia berjanji untuk ambil tindakan tegas yang mana di usulkan dalam laporan itu.

Bahwa yang memprioritaskan adanya penambahan staf sebelum tiba perjalanan musim panas.  Dari langkah-langkah yang sudah di rencanakan, kementerian juga nantinya akan memperkuat sistem yang ada sekarang untuk mendeteksi pelanggaran landasan pacu dengan jadikannya sistem dua tingkat dengan sinyal bahaya serta peringatan.

Baca Juga : Andra Soni Ditugaskan Gerindra Untuk Maju Pilgub Banten

Isi Rekomendasi Dari Panel Kementerian Transportasi

Di bawah sistem sekarang, saat pesawat lain memasuki landasan pacu yang mana di jadwalkan untuk mendarat. Monitor nantinya akan menampilkan landasan pacu dengan warna kuning sementara pesawat dengan warna merah. Suara alarm akan di tambahkan kepada sistem itu. Saat tabrakan akan segera terjadi, maka sistem akan beralih ke suara serta tampilan peringatan yang lebih kuat. Lalu mendesak pengontrol untuk berikan perintah berputar pada pesawat yang mendekat.

Ini merupakan peringatan di menit-menit terakhir untuk pilot agar membatalkan dan mengulangi pendaratan. Sistem yang di rekomendasikan oleh para pakar keselamatan udara Jepang itu, sebenarnya sudah di pakai secara luas di Negara Amerika Serikat serta di sejumlah bandara di Jepang. Tetapi tidak di Haneda. Selain itu, kementerian juga memiliki rencana untuk memasukkan biaya tersebut dalam permintaan anggaran untuk tahun fiskal selanjutnya, yang akan di susun pada bulan Agustus.

Tentang Kecelakaan Di Bandara Haneda Pada Awal Tahun 2024

Jepang-Sudah-Bentuk-Peran-Untuk-Kontrol-Lalu-Lintas-Udara

Pada tanggal 2 Januari 2024, terjadi kecelakaan yang mana menewaskan sebanyak 5 orang. Jal itu terjadi usai sebuah pesawat Japan Airlines (JAL) mendarat lalu menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang pada landasan Bandara Haneda. Korban yang meninggal dunia tersebut berasal dari penumpang yang ada di dalam pesawat milik dari Penjaga Pantai. Sedangkan 379 penumpang serta awak yang ada di dalam pesawat JAL berhasil selamat.

Menurut laporan dari penyelidik, pilot dari pesawat Penjaga Pantai yang terlibat dalam kecelakaan di Haneda kemungkinan telah salah menafsirkan. Di mana dia keliru bahwa frasa kontrol lalu lintas udara ‘nomor satu’ itu sebagai izin agar lepas landas. Frasa ini di pakai untuk memberitahu pesawat bahwa mereka ada di antrean selanjutnya untuk lepas landas.

Kementerian memerintahkan personel agar berhenti memakai ungkapan tersebut usai kecelakan mematikan tersebut. Tetapi, akan di perkenalkan kembali di akhir Juli karena permintaan dari pengontrol scrollberita.com.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *