Mangga Dua Disebut AS Sarang Barang Bajakan
Pada Minggu siang, 20 April 2025, Mangga Dua Square yang disebut AS sarang barang bajakan terlihat sangat lengang. Kendaraan yang parkir di area pusat perbelanjaan ini tidak banyak, menandakan minimnya kunjungan pengunjung di hari tersebut.
Beberapa ruko tertutup rapat, sedangkan yang buka hanya menawarkan koleksi barang seperti tas, koper, dan pakaian dalam jumlah terbatas, membuat kesan sepi semakin terasa. Di tengah kondisi, isu sebagai sarang produk bajakan, ini menambah dinamika seputar kondisi dan masa depan pusat perbelanjaan legendaris ini. Dibawah ini VIEWNEWZ akan mengupas secara mendalam berbagai aspek terkait kondisi Mangga Dua saat ini, sorotan dari AS, dan dampaknya.
Banyak Ruko Ditutup, Aktivitas Terbatas
Salah satu kondisi mencolok adalah banyaknya ruko yang tertutup rapat. Dari pengamatan, sebagian ruko tersebut tak lagi difungsikan sebagai tempat berjualan, melainkan banyak yang dijadikan gudang. Aktivitas jual beli yang biasanya ramai kini nyaris tidak terdengar. Hanya beberapa ruko yang masih buka dan berjualan dengan koleksi barang terbatas, seperti tas, koper, pakaian, dompet, dan jam tangan yang tersusun rapi di etalase.
Aktivitas Transaksi yang Sepi
Meskipun sebagian besar area di Mangga Dua Square terlihat sepi dan lengang. Food court dan bioskop yang berada di lantai tiga tetap menjadi titik keramaian penting yang mampu menarik pengunjung. Pada jam makan siang, area food court ini ramai dipenuhi oleh para pengunjung yang datang untuk menikmati berbagai pilihan makanan dan minuman yang disajikan.
Berbagai gerai makanan di sana menawarkan menu yang beragam. Sehingga membuat pengunjung merasa betah berlama-lama dan menjadikan food court sebagai tempat berkumpul dan bersantap favorit di tengah suasana mal yang sepi. Tidak jauh dari food court, bioskop juga memainkan peran penting dalam menjaga aktivitas di Mangga Dua Square.
Bioskop di lantai tiga ini menjadi pilihan hiburan bagi pengunjung, terutama pada waktu siang dan sore hari. Banyak orang yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk menonton film terbaru di bioskop tersebut. Menjadikannya salah satu daya tarik utama yang masih cukup diminati di pusat perbelanjaan ini.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Ada Tas Gucci Dijual Rp 50 Ribu
Tas dibanderol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 350 ribu, dompet sekitar Rp 100 ribu, dan jam tangan antara Rp 80 ribu hingga Rp 450 ribu. Harga yang jauh dari standar produk asli membuat munculnya tanda tanya soal keaslian barang-barang itu.
Tanggapan Petugas Keamanan tentang Kondisi Pusat Perbelanjaan
Seorang petugas keamanan Mangga Dua Square menjelaskan bahwa suasana pusat perbelanjaan pada hari Minggu biasanya memang relatif sepi dibandingkan hari-hari lain dalam minggu. Menurutnya, sebagian besar pengunjung datang hanya untuk makan siang atau menghabiskan waktu di area food court serta bioskop yang berada di lantai tiga. Sehingga aktivitas jual beli di toko-toko pada hari tersebut menjadi minim.
Hal ini membuat lorong-lorong pusat perbelanjaan terdengar sunyi dan jarang ada interaksi antara pedagang dan calon pembeli. Petugas keamanan tersebut juga mengungkapkan ketidakjelasan mengenai banyaknya ruko yang tampak tertutup rapat di Mangga Dua Square. Ia menambahkan bahwa sebagian besar ruko yang tutup tersebut tidak difungsikan sebagai tempat berjualan, melainkan lebih sering dijadikan gudang penyimpanan barang oleh pemiliknya.
Kondisi ini menyebabkan berkurangnya jumlah toko yang aktif beroperasi, yang pada akhirnya turut berkontribusi terhadap kesan sepinya pusat perbelanjaan tersebut terutama di hari Minggu.
Baca Juga:
Isu Mangga Dua Sebagai Sarang Produk Bajakan Oleh AS
Isu Mangga Dua sebagai sarang produk bajakan oleh Amerika Serikat kembali mencuat dan menjadi sorotan publik serta pemerintah Indonesia. Dalam laporan resmi dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Pasar Mangga Dua dikritik tajam karena maraknya peredaran produk palsu dan tiruan di kawasan tersebut.
Barang-barang yang diduga bajakan meliputi berbagai kategori seperti tas, dompet, pakaian, hingga alat elektronik yang tidak hanya merugikan para produsen asli. Tetapi juga merusak sistem perlindungan hak kekayaan intelektual (HaKI) di Indonesia. Keberadaan produk ilegal ini dianggap menghambat hubungan perdagangan antar kedua negara. Karena pelaku usaha AS merasa dirugikan oleh peredaran barang-barang tersebut.
Laporan tersebut menempatkan Mangga Dua dalam daftar pasar prioritas yang perlu mendapatkan pengawasan ketat demi memutus rantai peredaran barang bajakan. Tuduhan ini menimbulkan tekanan serius bagi otoritas lokal untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terkait perdagangan barang ilegal.
Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmen untuk menindak tegas peredaran barang bajakan melalui operasi rutin dan penyitaan barang ilegal.
Dampak Label Sarang Barang Bajakan Bagi Pelaku Usaha
Dampak dari stigma Mangga Dua disebut AS sarang barang bajakan sangat signifikan terhadap aktivitas di pusat perbelanjaan tersebut. Salah satu dampak yang paling nyata adalah penurunan jumlah pengunjung yang datang ke Mangga Dua Square.
Pedagang di sana mengeluhkan sepinya kunjungan, yang berimbas pada menurunnya volume transaksi jual beli. Kondisi ini membuat suasana pasar menjadi lesu, berbeda jauh dengan masa-masa kejayaannya sebelum isu barang bajakan mencuat. Banyak toko yang biasanya ramai kini harus tutup, baik sementara maupun permanen, karena penurunan omset yang cukup drastis.
Selain itu, isu barang bajakan ini juga berpengaruh besar terhadap citra Mangga Dua sebagai pusat perbelanjaan legendaris dan favorit warga Jakarta. Reputasi yang tercoreng membuat pembeli besar dan kecil jadi ragu untuk berbelanja di sana. Sehingga menciptakan kesan negatif di mata publik dan menurunkan daya tarik pusat perbelanjaan tersebut.
Tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomi bagi para pedagang, stigma ini juga berpotensi menghambat perkembangan dan investasi di Mangga Dua. Karena citra pasar yang negatif sering menjadi alasan bagi konsumen dan pengusaha untuk mencari alternatif lain yang dianggap lebih terpercaya dan aman.
Respon dan Upaya Pengelola Serta Pemerintah
Pengelola Mangga Dua Square terus berupaya memperbaiki kondisi dengan mengadakan berbagai promosi dan kegiatan untuk menarik pengunjung. Apalagi, setelah Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) yang baru-baru ini dalam laporan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers, menyebut Pasar Mangga Dua terus menerus berada dalam daftar pantauan prioritas
Serta Tinjauan Pasar Terkenal untuk Pemalsuan dan Pembajakan Tahun 2024, bersama dengan beberapa pasar daring Indonesia. Sementara itu, pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap barang ilegal. Termasuk penyitaan produk bajakan yang ditemukan dalam operasi rutin.
Kesimpulan
Meskipun menghadapi tantangan besar akibat persoalan Mangga Dua disebut AS sarang barang bajakan dan perubahan pola belanja masyarakat. Mangga Dua Square masih memiliki potensi dengan titik keramaian yang masih bertahan, seperti food court dan bioskop. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pengelola, dan pelaku usaha, diharapkan pusat perbelanjaan ini dapat bangkit kembali, memperkuat regulasi HaKI.
Serta meningkatkan citra positif di mata konsumen. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari okezone.com
2. Gambar Kedua dari manggaduasquare.co.id