Semakin Panas! Kini Pakistan Tuduh India Ubah Aliran Sungai Chenab
Ketegangan antara Pakistan dan India kembali memanas dengan tuduh bahwa India telah ubah aliran sungai Chenab salah satu sumber air utama yang diatur dalam Perjanjian Perairan Indus yang kini ditangguhkan.
Perubahan aliran ini tidak hanya menjadi isu lingkungan dan sumber daya. Tetapi juga memperparah ketegangan politik di wilayah yang sudah lama menjadi arena sengketa, khususnya di Kashmir. Berikut ini ulasan lengkap dan mendalam mengenai situasi ini.
Latar Belakang Sungai Chenab dan Perjanjian Perairan Indus
Sungai Chenab merupakan salah satu dari enam sungai besar yang mengalir di wilayah Indo-Pakistan, dan termasuk proyek penting bagi pasokan air di Pakistan. Sumber sungai ini berasal dari India dan dialirkan ke Pakistan melalui jalur alami yang telah ada berabad-abad. Namun, aliran air tersebut diatur oleh Perjanjian Perairan Indus tahun 1960, yang dibuat sebagai solusi atas sengketa sumber daya air antara dua negara.
Perjanjian tersebut membagi enam sungai utama menjadi dua kelompok. Di mana tiga sungai dialokasikan sepenuhnya untuk Pakistan dan tiga lainnya untuk India. Salah satu sungai yang menjadi bagian dari alokasi Pakistan adalah Chenab. Perjanjian ini telah menjadi tulang punggung kerja sama antara kedua negara dalam hal pasokan air, meskipun hubungan politik mereka selalu bergejolak.
Tuduhan Pakistan Terhadap India Tentang Perubahan Aliran Sungai
Pada tanggal 6 Mei 2025, pemerintah Pakistan resmi menuduh India melakukan perubahan aliran Sungai Chenab secara sepihak dan tidak alami. Tuduhan ini disampaikan oleh Kazim Pirzada, Menteri Irigasi Provinsi Punjab Pakistan, yang dianggap sebagai salah satu wilayah terdampak langsung dari peristiwa ini karena wilayah ini sangat bergantung pada aliran air dari Chenab untuk kegiatan pertanian.
Pirzada mengungkapkan kepada media internasional, AFP, bahwa perbedaan volume air di Sungai Chenab cukup drastis dan tidak dapat dijelaskan secara alamiah. Ia menekankan bahwa aliran sungai dapat sangat normal pada satu hari dan kemudian sangat berkurang pada hari berikutnya, yang menandakan adanya modifikasi aliran air.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Dampak Perubahan Aliran Sungai Terhadap Punjab dan Pertanian Pakistan
Provinsi Punjab, yang menjadi rumah bagi hampir separuh dari populasi Pakistan yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa, merupakan kawasan agraris dan sangat bergantung pada irigasi dari sungai-sungai yang mengalir dari India, termasuk Sungai Chenab. Oleh karena itu, perubahan aliran sungai ini akan membawa dampak besar bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Dengan berkurangnya pasokan air, pertanian di Punjab bisa menghadapi masalah kekeringan yang parah. Mengancam produksi pangan di negara yang sebagian besar perekonomiannya masih bergantung pada sektor pertanian. Kazim Pirzada pun mengingatkan bahwa daerah-daerah yang tidak memiliki sumber air alternatif akan paling merasakan dampak dari tindakan India ini.
“Dampak terbesar akan terasa di daerah-daerah yang memiliki lebih sedikit rute air alternatif,” ucap Pirzada memperingatkan. “Suatu hari aliran sungai normal dan hari berikutnya alirannya sangat berkurang,” sebutnya.
Penangguhan Perjanjian Perairan Indus oleh India
Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara, khususnya setelah insiden serangan mematikan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April 2025, yang menyebabkan tewasnya sedikitnya 26 orang. New Delhi sebagai respons menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, yang selama ini menjadi mekanisme penyelesaian sengketa air.
Penangguhan perjanjian ini oleh India dianggap oleh Pakistan sebagai pelanggaran komitmen internasional dan tindakan yang mengancam stabilitas kawasan. Dengan menangguhkan perjanjian tersebut, India secara de facto mengurangi aliran air yang dialirkan ke wilayah Pakistan, termasuk Sungai Chenab.
Baca Juga:
Pernyataan Keras Islamabad
Menanggapi tindakan India yang dinilai merugikan dan dilakukan pasca tragedi mematikan di Kashmir, pemerintah Pakistan memberikan respons yang sangat keras. Menteri Irigasi Provinsi Punjab, Kazim Pirzada, menyatakan bahwa setiap upaya untuk mengubah aliran Sungai Chenab akan dianggap sebagai tindakan perang oleh Islamabad.
Pernyataan ini mencerminkan betapa seriusnya Pakistan memandang gangguan terhadap aliran air tersebut, mengingat dampaknya yang tidak hanya bersifat ekologis. Tetapi juga strategis bagi keamanan nasional negara tersebut. Islamabad menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika hak atas sumber air yang sudah diatur dalam Perjanjian Perairan Indus dilanggar secara sepihak.
Situasi ini memperlihatkan bahwa air telah berubah menjadi lebih dari sekadar kebutuhan pokok atau sumber kehidupan bagi masyarakat. Melainkan menjadi alat politik yang sangat sensitif dalam hubungan bilateral antara Pakistan dan India.
Kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir ini memang memiliki sejarah panjang perseteruan yang mencakup berbagai aspek. Dan pengelolaan sumber daya air menjadi salah satu isu krusial yang dapat memicu ketegangan serius.
Upaya India Melepaskan Air di Wilayah Kashmir
Di sisi lain, laporan dari think-tank Pakistan, Jinnah Institute, mengungkap bahwa pada 26 April 2025. India telah melepaskan sejumlah besar air dari wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Hal ini diduga sebagai taktik untuk menghalangi Pakistan memanfaatkan air tersebut secara maksimal.
Melepaskan air secara besar-besaran tanpa koordinasi biasanya berdampak pada fluktuasi ketersediaan air di wilayah bawah aliran. Seperti Punjab di Pakistan, sehingga menjadi senjata ekonomi dan politik untuk menekan Pakistan.
Dampak Jangka Panjang untuk Hubungan Indo-Pakistan dan Stabilitas Regional
Ketegangan terkait air ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian dan kebutuhan dasar masyarakat. Tetapi juga memperpanjang daftar persoalan yang sudah kompleks antara Pakistan dan India. Masalah perairan menjadi salah satu dari sedikit isu yang selama ini diupayakan diselesaikan lewat perjanjian damai, namun kini mendapat tantangan serius.
Jika tidak ada tindakan diplomasi yang efektif, penyalahgunaan air sebagai alat tekanan dan ancaman perang bisa memperbesar risiko konflik bersenjata skala lebih luas. Yang tentunya akan berdampak buruk bagi stabilitas kawasan Asia Selatan yang sudah rapuh.
Kesimpulan
Isu aliran yang ubah Sungai Chenab oleh India yang di tuduh oleh Pakistan merupakan peringatan serius atas pentingnya manajemen sumber daya air secara damai dan berkelanjutan antara negara tetangga yang memiliki sejarah konflik panjang. Sumber air harus diperlakukan sebagai hak bersama dan sumber kehidupan, bukan alat politik perang.
Kerjasama berdasarkan prinsip saling menghormati dan kepatuhan terhadap perjanjian internasional harus menjadi fondasi untuk menghindari terjadinya eskalasi ketegangan yang berbahaya. Di saat perubahan iklim global menekan ketersediaan air, musyawarah dan dialog menjadi solusi terbaik untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari egindo.com
2. Gambar Kedua dari thedailyguardian.com