Vietnam Heboh! Pengembang Properti Terlibat Korupsi Terbesar se-Asia Tenggara
Vietnam heboh penangkapan Van Thinh Phat Holdings grup terlibat kasus korupsi ratusan triliun rupiah. Kasus ini diklaim menjadi skandal korupsi terbesar di Asia Tenggara.
Ini Dia Truong My Lan, Wanita Bos Properti
Truong Moi adalah seorang pengusaha sukses keturunan China-Vietnam. Dia adalah pendiri sekaligus Ketua dari perusahaan properti Van Thinh Phat Group. Van Thinh Phat adalah perusahaan yang saat ini memegang bank tanah ‘emas’ di Kota Ho Chi Minh.
Keluarga Truong My Lan adalah salah satu keluarga terkaya di Vietnam. Suaminya, adalah seorang pengusaha di Hong Kong yang juga aktif di sektor properti. VTP Group Didirikan oleh Truong My Lan pada tahun 1992 yang sebagian besar bergerak di sektor properti restoran, hotel.
Pada tahun 2007, VTP Group memperluas arah investasinya ke bidang real estate melalui pendirian dua badan hukum, Perusahaan Saham Gabungan Investasi An Dong dan Perusahaan Saham Gabungan Grup Investasi Van Thinh Phat. Tidak berhenti di situ saja, Ibu Lan juga memiliki saham di Perusahaan Saham Gabungan Time Square Investment, dengan modal dasar sebesar VND 2.100 miliar, yang dimiliki oleh suami Lan dan Perusahaan Saham Gabungan Saigon Peninsula Group dengan modal terdaftar sebesar 18.000 miliar dong.
Setelah beberapa waktu beroperasi, VTP Group telah bersama-sama memiliki banyak proyek real estate di tanah emas di Kota Ho Chi Minh seperti: Gedung Perkantoran VTP, Union Square, Times Square, hotel Duxton, hotel komersial East, kawasan perumahan Bonville Land, Kawasan perumahan mewah Sterling Residence, kompleks apartemen mewah Lambert Residence, gedung apartemen berlayanan mewah Sherwood Residence.
Truong My Lan pernah membuat publik terkejut setelah dia membeli menara Thuan Kieu Plaza seluas 10.000 m2 yang terletak di tengah Distrik 5 yang merupakan kawasan komersial tersibuk di kota Ho Chi Minh. Diketahui, proyek ini selesai pada tahun 1998 namun belum dioperasikan lagi sejak saat itu dan kemudian dibeli oleh Lan.
Kronologi Kasus Korupsi Pengembang Properti Di Vietnam
Sebuah laporan mengungkap skandal korupsi yang melibatkan beberapa pengembang properti terkemuka di Vietnam. Mereka diduga menerima suap dari pemerintah setempat untuk mendapatkan izin pembangunan yang menguntungkan. Kasus tersebut diawali dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Antikorupsi Vietnam.
Petinggi perusahaan real estat Van Thinh Phat, Truong My Lan diperkirakan menilap uang kurang lebih 304 triliun dong atau setara Rp 191 triliun. Bank Komersial Berasal Saigon. Di sana, Truong My Lan merupakan pemegang saham lebih banyak didominasi.
Skandal korupsi ini mengungkapkan kelemahan dalam sistem perizinan properti Vietnam yang rentan terhadap tindakan korupsi. Untuk memulihkan reformasi kepercayaan masyarakat dan melindungi kepentingan investor, diperlukan sistem perizinan properti yang menyeluruh. Transparansi, akuntabilitas, dan proses yang adil harus menjadi pijakan dalam membangun industri properti yang sehat dan berkelanjutan di Vietnam.
Penangkapan & Hukuman Pelaku Korupsi
Setelah penyelidikan yang intensif, pihak berwenang berhasil menangkap dan menuntut beberapa pengembang properti yang terlibat dalam kasus korupsi ini. Mereka dijatuhi hukuman penjara berdasarkan bukti yang ditemukan. Tindakan hukum ini memberikan sinyal kuat bahwa tindakan korupsi tidak akan ditoleransi.
Truong My Lan yang ditangkap bertahun-tahun kemudian mengoperasikan jaringan sebesar lebih dari 1.000 perusahaan di dalam dan luar negeri, termasuk perusahaan-perusahaan cangkang miliknya. dia meminjam uang Rp 618 triliun berasal dari Saigon Commercial Bank dan mengambil sepanjangnya melalui perusahaan bayangan yang ia bentuk.
Pantauan ViewNewz , selain Truong My Lan, Kementerian Keamanan Vietnam juga merekomendasikan transmisi terhadap 85 orang lainnya, termasuk 24 pejabat pemerintah dan hubungan berasal dari perusahaan properti tersebut juga Saigon Commercial Bank.
Baca Juga: Israel Serang Sekolah di Gaza, Sedikitnya 25 Orang Tewas
Skandal Korupsi Terbesar Di Asia Tenggara
Skandal ini artinya skandal korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. menjadi perbandingan, skandal 1MDB yang terdokumentasi menggunakan baik di Malaysia pada tahun 2010-an, yang mengakibatkan pihak secara umum dikuasai di Malaysia kehilangan kekuasaan untuk pertama kalinya, melibatkan pencurian €4,1 miliar asal dana kekayaan negara.
Sementara itu, dikutip berasal dari e.vnexpress, sampai saat ini belum diketahui ke mana larinya uang yang ditilap sang Truong My Lan. Investigasi masih dilakukan dan saat ini juga masih proses penyelidikan oleh yang bertugas.
Kepolisian mengidentifikasi Lan menjadi otak asal masalah ini yang mengendalikan bank serta ribuan perusahaan membuat penerbitan pinjaman.
Kapanpun Lan membutuhkan uang, Beliau akan berkata kepada pimpinan Saigon Commercial Bank untuk mengeluarkan uang menjadi pinjaman. Uang itu akan cair walaupun dokumennya belum lengkap.
lalu, uang itu akan diantarkan oleh sopirnya Bui Van Dung ke rumah Lan di Ho Chi Minh City District tiga atau ke tempat kerja sentra Van Thinh Phat di distrik 1.
Baik Dung atau asisten Lan, Tran Thi Hoang Uyen, akan memindahkan uang itu ke alamat web yang diberikan Lan. Mereka tidak diperbolehkan membuat catatan atau rekaman atas transaksi ini.
Lan memiliki 91,5% saham di bank tadi hingga lebih berasal 10 tahun. Tetapi, saham-saham tadi terdaftar atas nama orang lain, yg mana pula bisa dikendalikan oleh Lan.
Kasus korupsi ini dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Jumlah uang yang terlibat mencapai miliaran dolar, mengungkuli skandal korupsi terdahulu di negara-negara tetangga. Skandal ini menunjukkan kelemahan dalam sistem perizinan properti Vietnam dan mengguncang reputasi industri properti setempat.
Pengaruhnya Terhadap Industri Properti Vietnam
Pengaruh skandal korupsi yang melibatkan pengembang properti Vietnam terhadap industri properti Vietnam secara umum dapat menjadi negatif. Berikut adalah beberapa kemungkinan pengaruhnya:
-
Kehilangan kepercayaan : Skandal korupsi yang melibatkan pengembang properti dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap industri properti Vietnam secara keseluruhan. Hal ini dapat membuat investor dan konsumen menjadi ragu untuk terlibat dalam transaksi properti di Vietnam.
-
Penurunan investasi : Skandal korupsi dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi dalam proyek properti di Vietnam. Investor mungkin akan mencari negara lain yang dianggap lebih transparan dan memiliki lingkungan bisnis yang lebih stabil.
-
Penurunan harga properti : Ketika kepercayaan dan minat investasi menurun, hal ini dapat berdampak pada penurunan harga properti di Vietnam. Penurunan harga ini dapat merugikan pengembang properti dan pemilik properti yang ada.
-
Regulasi yang lebih ketat : Skandal persepsi dapat mendorong pemerintah untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dalam industri properti. Hal ini dapat mempengaruhi proses bisnis pengembang properti dan meningkatkan biaya operasional mereka.
-
Dampak pada sektor perbankan : Skandal korupsi dalam industri properti dapat mempengaruhi sektor perbankan Vietnam. Bank-bank yang terlibat dalam pembiayaan proyek properti yang terlibat dalam skandal korupsi dapat menghadapi risiko kredit yang lebih tinggi dan penurunan kinerja keuangan.
Kasus korupsi yang melibatkan pengembang properti di Vietnam telah mengejutkan industri properti dan masyarakat. Penting untuk membuka dan memperbaiki sistem perizinan properti agar dapat mencegah terjadinya praktik korupsi di masa depan. Dengan adanya reformasi yang tepat dan ketegasan dari pihak yang berwenang, industri properti Vietnam dapat bangkit kembali dan memperoleh kepercayaan dari investor dan masyarakatnya scroll-viewport.io