Viral! Jembatan Ambruk di Ponorogo, Warga Rela Sebrangkan Keranda Pakai Bambu

Viral di media sosial Warga Desa Munggu, Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa sebrangkan keranda jenazah pakai bambu karena jembatan ambruk.

Viral! Jembatan Ambruk di Ponorogo, Warga Rela Sebrangkan Keranda Pakai Bambu

Jembatan yang menghubungkan 4 RT amblas akibat banjir pada 17 Maret. Almarhum Saitun (70), warga yang terisolir, menjadi salah satu yang terdampak. Karena satu-satunya akses menuju makam adalah melewati sungai, warga membuat jembatan dari bambu untuk menarik keranda. Pembangunan jembatan baru akan dilakukan setelah Lebaran.

Dibawah ini VIEWNEWZ akan memberikan informasi terkait viral jembatan ambruk di Ponorogo, warga rela sebrangkan keranda pakai bambu.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Insiden Jembatan Ambruk di Ponorogo

Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengusung keranda menyeberangi sungai dengan menggunakan bambu telah menjadi viral di media sosial. Ketua RT 06 Desa Munggu, Paniran, mengonfirmasi kejadian tersebut, menyatakan bahwa jembatan yang menghubungkan 4 RT di daerahnya ambles akibat banjir pada Senin (17/3). “Yang meninggal almarhum, Saitun (70) karena jembatan putus. Alternatif satu-satunya lewat sungai. Kan bibir sungainya tinggi, akhirnya kita pakai bambu untuk ngerek naik,” ujarnya, Jumat (21/3/2025).

Kalaksa BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, juga membenarkan bahwa warga 4 RT di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, terisolasi akibat jembatan yang melintasi sungai di desa tersebut ambles terbawa banjir. Pemerintah daerah sedang berupaya membuat jembatan dari bambu sebagai solusi sementara untuk membuka akses warga. “Iya, betul jembatannya kemarin terbawa banjir dan saat ini sudah proses pembuatan jembatan darurat,” ujarnya melalui pesan singkat.

Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal  

Prosesi Pemakaman yang Dramatis

Pada Rabu, 19 Maret 2025, warga Desa Munggu harus melaksanakan prosesi pemakaman Saitun (70), seorang warga yang meninggal dunia. Karena jembatan ambruk, satu-satunya cara untuk mencapai pemakaman adalah dengan menyeberangi sungai. Warga terpaksa menandu keranda jenazah dan menyeberangi sungai dengan menggunakan bambu.

Prosesi penyeberangan keranda ini berlangsung dramatis. Warga harus menuruni tebing sungai setinggi empat meter dengan kondisi jalan yang licin akibat lumpur dan air. Untuk memudahkan proses penyeberangan, warga berinisiatif membuat jembatan darurat dari dua batang bambu. Bambu tersebut digunakan untuk menarik keranda dari bawah tebing sungai menuju ke atas.

“Jembatannya kan putus, alternatif satu-satunya ya hanya naik ini, karena lewat pinggir sungai juga tidak bisa, hanya pakai bambu ini,” terang Paniran. Jarak antara rumah duka dan makam sekitar 2 kilometer, dan lokasi makam berada di seberang sungai, sehingga tidak ada pilihan lain selain menyeberangi sungai.

Baca Juga:

Upaya Pemulihan Jembatan

Upaya Pemulihan Jembatan

Pemerintah daerah berjanji akan segera membangun kembali jembatan yang ambruk setelah Lebaran. Sambil menunggu pembangunan jembatan permanen, warga berharap agar jembatan darurat yang dibangun oleh BPBD dapat berfungsi dengan baik dan mempermudah akses mereka.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga dan memelihara infrastruktur yang ada. Selain itu, semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh warga Desa Munggu patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi masyarakat lainnya.

“Kami berharap agar jembatan segera dibangun kembali agar aktivitas warga bisa kembali normal,” ujar Paniran. Warga Desa Munggu juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan untuk membantu mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.

Reaksi Warga dan Pemerintah

Video warga menyeberangkan keranda menggunakan bambu ini kemudian viral di media sosial. Banyak warganet yang memberikan simpati dan apresiasi atas kegigihan warga Desa Munggu dalam menghadapi kesulitan. Kejadian ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah.

Kalaksa BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, membenarkan bahwa jembatan di Desa Munggu ambles akibat banjir. Pemerintah daerah berupaya membuatkan jembatan dari bambu sebagai solusi sementara untuk membuka akses warga. “Iya, betul jembatannya kemarin terbawa banjir dan saat ini sudah proses pembuatan jembatan darurat,” ujar Masun.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya, menambahkan bahwa pembangunan jembatan baru akan dilakukan setelah Lebaran. Untuk sementara waktu, personel BPBD Kabupaten Ponorogo membangun jembatan sesek agar warga bisa menyeberangi sungai dengan lebih aman. “Jembatan dari bambu itu untuk sementara. Pembangunan jembatan akan dilakukan setelah hari raya Lebaran,” kata Agung.

Kesimpulan

Kejadian viral jembatan ambruk di Ponorogo menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang memadai dan perhatian terhadap kondisi sosial masyarakat. Solidaritas warga Desa Munggu dalam menghadapi kesulitan ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi daerah lain. Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan untuk membangun kembali jembatan dan memastikan aksesibilitas bagi warga.

Selain itu, perlu ada upaya jangka panjang untuk memperbaiki dan memelihara infrastruktur serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat hidup dengan aman dan sejahtera.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang Warga Ponorogo Sebrangkan Keranda Pakai Bambu, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di VIEWNEWZ.


Sumber informasi gambar:

  1. Gambar Pertama dari detik.com
  2. Gambar Kedua dari kompas.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *