Israel Kembali Luncurkan 61 Rudal Ke Suriah!

​Israel luncurkan 61 Rudal serangan militer besar-besaran ke Suriah dengan menembakkan rudal pada tanggal 14 Desember 2024.​

Israel Kembali Luncurkan 61 Rudal Ke Suriah!

Serangan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Israel untuk mengatasi ancaman terhadap keamanannya dari wilayah yang berkonflik tersebut. VIEWNEWZ akan membahas secara mendalam tentang konteks serangan ini, latar belakang, tujuan, dampak regional, serta reaksi internasional yang timbul akibat tindakan tersebut.

Latar Belakang Konflik Israel-Suriah

Secara historis, hubungan antara Israel dan Suriah telah di penuhi dengan ketegangan dan konflik. Sejak pembentukan negara Israel pada tahun 1948, Suriah tidak pernah mengakui keberadaan Israel dan telah menjadi salah satu musuh utama negara tersebut. Kedua negara terlibat dalam beberapa konflik bersenjata, termasuk perang enam hari pada tahun 1967 yang mengakibatkan Israel menguasai Dataran Tinggi Golan, wilayah yang selalu menjadi sumber ketegangan antara keduanya.

Setelah tahun 2011, saat konflik di Suriah pecah, Israel semakin aktif melakukan serangan militer dengan alasan untuk mencegah penguatan kekuatan militer musuh di wilayah tersebut. Ini termasuk upaya untuk menghancurkan pengiriman senjata ke kelompok-kelompok seperti Hezbollah yang beroperasi di Lebanon dan memiliki dekat hubungan dengan Iran dan Suriah.

Rincian Serangan Militer pada 14 Desember 2024

Pada dini hari tanggal 14 Desember 2024, Israel melancarkan serangan dengan menargetkan lokasi-lokasi militer di Damaskus dan sekitarnya. Menurut laporan dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, serangan tersebut menghancurkan beberapa fasilitas militer dan ilmiah yang di anggap terkait dengan program senjata yang di kembangkan oleh rezim Bashar Al Assad. Sasaran utama dari serangan ini termasuk:

  • Fasilitas Ilmiah dan Militer: Serangan Israel mengincar lembaga-lembaga yang di anggap terlibat dalam pengembangan senjata.
  • Gudang Senjata: Lokasi-lokasi yang di gunakan untuk menyimpan senjata, termasuk rudal balistik Scud dan terowongan yang di gunakan untuk konvoi senjata, juga menjadi target utama.
  • Bandara Militer: Serangan juga menyasar bandara militer di daerah pinggiran ibu kota Suriah, yang di anggap sebagai titik keluar untuk senjata dan pasokan militer.

Serangan ini merupakan salah satu dari ratusan serangan yang telah di lakukan Israel di Suriah sejak jatuhnya rezim Assad. Di mana Israel telah melancarkan serangan yang di targetkan pada berbagai fasilitas yang di anggap berbahaya bagi keamanannya.

Baca Juga: Suasana Penuh Kegembiraan di Pesta Kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno

Tujuan Strategis dari Serangan

Tujuan Strategis dari Serangan

Tujuan utama dari serangan ini adalah untuk menghancurkan kapasitas tempur pasukan Assad dan mencegah pengiriman senjata ke kelompok-kelompok yang di anggap sebagai ancaman. Dengan menghancurkan fasilitas-fasilitas ini, Israel berharap dapat:

  • Mencegah Penguatan Militer Musuh: Dengan menghancurkan infrastruktur militer, Israel Luncurkan 61 Rudal berusaha untuk mencegah Suriah dan sekutunya. Seperti Hezbollah, untuk meningkatkan kemampuan militernya.
  • Mengirim Pesan Kekuatan: Serangan ini juga berfungsi sebagai demonstrasi kekuatan kepada musuh-musuh Israel. Dan sekutunya bahwa Israel akan bertindak tegas terhadap ancaman yang di rasakannya.
  • Mengganggu Rencana Strategis Iran: Iran, sebagai pendukung utama rezim Assad, berusaha untuk memperluas pengaruhnya di kawasan ini. Melakukan serangan terhadap target-target di Suriah adalah cara bagi Israel untuk memperlambat ambisi Iran di kawasan tersebut. Terutama dalam konteks pengiriman senjata dan logistik ke kelompok pro-Iran di Lebanon dan Irak.

Dampak Regional Setelah Serangan

Setelah serangan tersebut, beberapa dampak signifikan telah terlihat di kawasan ini:

  • Peningkatan Ketegangan: Serangan ini meningkatkan ketegangan antara Israel dan negara-negara tetangganya di kawasan, termasuk Suriah dan Iran. Respon balik dari militer Suriah mungkin akan terjadi, yang dapat memicu eskalasi konflik di daerah tersebut.
  • Reaksi dari Sekutu Suriah: Iran dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon, seperti Hezbollah, kemungkinan besar akan merespons serangan ini. Mereka memiliki komitmen untuk membela Suriah dan dapat melakukan balasan sebagai bentuk solidaritas.
  • Dampak Terhadap Sipil: Seperti biasa, dalam konflik bersenjata, warga sipil sering kali menjadi korban. Selain target-target militer, serangan ini dapat mencapai area sipil, menyebabkan kerugian yang tidak proporsional.

Reaksi Internasional

Reaksi internasional terhadap serangan Israel ini beragam. Beberapa negara mendukung tindakan Israel sebagai langkah defensif untuk melindungi keamanan nasionalnya. Sementara yang lain mengecamnya sebagai tindakan agresi yang melanggar kedaulatan Suriah dalam konteks ini, beberapa poin penting dapat di catat:

  • Kekhawatiran dari PBB: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa antonio Guterres sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas pelanggaran kedaulatan Suriah dan melarang tindakan militer unilateral yang tidak melalui Dewan Keamanan PBB.
  • Solidaritas dari Negara Arab: Beberapa negara Arab memberikan dukungan kepada Suriah dengan menyerukan penghentian serangan-serangan tersebut. Menyusul pernyataan bahwa tindakan Israel dapat memprovokasi lebih banyak kekacauan di kawasan.
  • Sikap Iran: Iran, yang merupakan sekutu dekat Suriah, kemungkinan besar akan meningkatkan dukungannya kepada pemerintahan Assad. Termasuk pengiriman senjata dan peningkatan kehadiran militernya di Suriah untuk melawan Israel.

Kesimpulan

Serangan Israel Luncurkan 61 Rudal pada tanggal 14 Desember 2024 mencerminkan kompleksitas dan kedalaman konflik di Suriah serta tantangan yang di hadapi oleh keamanan Israel Luncurkan 61 Rudal di kawasan tersebut meskipun Israel melihat serangan ini sebagai tindakan defensif dampaknya terhadap stabilitas kawasan sangatlah signifikan ketegangan yang meningkat, reaksi dari sekutu dan musuh di wilayah itu, serta dampak sipil. Yang di timbulkan menjadi sorotan utama setelah serangan tersebut.

Di masa depan, penting untuk mendorong dialog di plomatik yang dapat mengurangi ketegangan dan dampak lebih lanjut dari konflik ini memahami di namika dan kompleksitas yang ada dalam situasi ini adalah kunci untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masalah yang telah mengakar di kawasan Timur Tengah.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengekspor lebih banyak tentang Berita Global.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *