Orang Indonesia Disebut Paling Bahagia di Dunia, Benarkah?
Para Peneliti baru-baru ini melakukan kumpulan data yang luas dari studi baru dimana orang Indonesia disebut sebagai orang paling bahagia di dunia.
Apakah kebahagiaan itu hadir di dalam pelukan pasangan, tawa anak-anak, atau mungkin dalam rutinitas pekerjaan yang tiada henti? Ataukah kebahagiaan tersebut hanyalah sebuah ilusi yang tersembunyi di balik harapan-harapan yang tak tersampaikan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini menjadi dasar penelitian yang mencari makna sejati dari kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di berbagai belahan dunia. Dibawah ini VIEWNEWZ akan membahas secara lengkap kenapa Indonesia disebut sebagai orang paling bahagia di dunia.
Sebuah Kontradiksi Kebahagiaan dan Kekayaan
Di negara-negara maju yang dipenuhi kemewahan, gedung pencakar langit, dan arus kekayaan yang melimpah, ironisnya banyak orang merasa kesepian, terasing, dan tidak merasakan kepuasan batin yang mendalam. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bukan hanya soal materi dan fasilitas, melainkan memerlukan kesejahteraan dasar serta rasa aman yang menjadi fondasi ketenangan batin dan harapan positif untuk masa depan.
Kebahagiaan sejati lebih kompleks daripada sekadar angka ekonomi. Ia terletak pada penilaian subjektif individu terhadap hidupnya sendiri, di mana setiap pencapaian dan langkah kecil menjadi cermin dari seberapa bermaknanya kehidupan itu dirasakan oleh seseorang. Faktor ini menjadi kunci mengapa kemewahan materi tidak selalu berbanding lurus dengan rasa bahagia yang mendalam.
Studi Kesejahteraan Global
Untuk memahami lebih jauh tentang apa arti kebahagiaan dan negara mana yang memiliki masyarakat paling puas, sebuah studi internasional komprehensif bernama Studi Kesejahteraan Global (Global Flourishing Study/GFS) dilaksanakan. Tim peneliti berusaha menelisik secara mendalam aspek-aspek kehidupan yang menyusun kesejahteraan, termasuk kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, dan kesejahteraan spiritual.
Hasil studi menunjukkan variasi yang signifikan antar negara dan pengalaman pribadi individu. Konsep ‘berkembang’ atau sejahtera dalam studi ini menandai perjuangan untuk hidup penuh makna, kegembiraan, dan kemajuan personal yang konsisten. Lebih dari 200.000 orang dari 22 negara, termasuk Indonesia dan Jerman, berpartisipasi sebagai responden, memberikan gambaran yang cukup luas mengenai kondisi kesejahteraan global.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - Link Aplikasi Nonton China vs Indonesia dan Jepang vs Indonesia GRATIS! Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Komponen Utama Kebahagiaan
Survei ini meneliti berbagai faktor yang dianggap membentuk ukuran kesejahteraan secara holistik. Kesehatan fisik menjadi salah satu aspek penting karena terkait langsung dengan kualitas hidup. Kebahagiaan dan makna hidup mendalami perasaan dan tujuan yang dimiliki individu, sedangkan karakter dan hubungan sosial mengukur kualitas nilai moral dan interaksi dengan orang lain.
Keamanan finansial pun tak kalah penting karena memastikan kehidupan yang stabil dan bebas dari kecemasan materi. Kesejahteraan spiritual menyentuh dimensi batin yang memberdayakan individu merasa terhubung dan memiliki tujuan hidup. Semua faktor ini membentuk kerangka menyeluruh dalam memahami kesejahteraan manusia.
Hasil Studi jurnal Nature Mental Health
Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health ini mengungkap temuan beragam antara satu negara dengan negara lain. Namun, ada benang merah yang muncul di berbagai tempat; yakni keterlibatan dalam pekerjaan, keberlangsungan hubungan pribadi yang kuat, dan keaktifan dalam kegiatan keagamaan menjadi faktor pendukung utama tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Perbedaan gender ternyata tidak terlalu signifikan, sementara status perkawinan menjadi indikator penting. Orang yang menikah secara konsisten melaporkan tingkat kemakmuran lebih tinggi dibandingkan mereka yang lajang atau dengan status lain. Pekerjaan dan pensiun juga berkorelasi positif dengan tingkat kebahagiaan. Ini menunjukkan bahwa aktivitas produktif atau kondisi yang aman secara ekonomi mempengaruhi kesejahteraan.
Baca Juga: Sekjen ASEAN Apresiasi Peran Hun Sen dalam Wujudkan Perdamaian di Kamboja
Kebahagiaan di Usia Tua, Kekhawatiran di Masa Muda
Temuan tentang kesejahteraan sepanjang rentang hidup ini mengejutkan: banyak peneliti kebahagiaan berasumsi bahwa kepuasan hidup berbentuk U. Namun, kesejahteraan subjektif bervariasi secara signifikan di berbagai negara dan sepanjang perjalanan hidup: misalnya, kesejahteraan meningkat seiring bertambahnya usia di Australia, Brasil, Jepang, Swedia, dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, Kenya, dan Turki, angkanya tetap tidak berubah sepanjang siklus hidup, sedangkan di India dan Tanzania, angkanya menurun sepanjang siklus hidup. Ini menarik sekaligus membingungkan. Penulis tidak dapat memberikan penjelasan apa pun selain berasumsi bahwa perkembangan baru sedang terjadi di sini.
Secara keseluruhan, studi baru ini menawarkan sedikit penjelasan tentang kemungkinan penyebabnya. Tetapi bahkan tidak memberikan rekomendasi apa pun. “Perbedaan spesifik antarnegara juga membingungkan. Ini karena konsep pembangunan menuju kesejahteraan merujuk secara umum pada konteksnya tanpa menjelaskannya secara rinci,” kata Steckenmeier.
Namun, data yang dikumpulkan dapat membantu untuk “mendefinisikan dan menjelaskan secara kausal” perbedaan nasional.
Pendidikan dan Kehidupan Spiritual
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi terbukti berhubungan dengan kesejahteraan yang lebih baik. Kemungkinan karena pengetahuan membuka akses ke peluang dan cara meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, keikutsertaan rutin dalam acara keagamaan, seperti kebaktian gereja, berkontribusi pada rasa kemakmuran yang lebih besar, menyiratkan pentingnya dimensi spiritual dan komunitas dalam kehidupan sehari-hari.
Leonie Steckermeier, seorang profesor muda di bidang sosiologi terapan di Universitas Kaiserslautern-Landau, menyatakan bahwa meskipun negara-negara berbeda. Pola ini menjadi ciri umum bagi mereka yang melaporkan kebahagiaan dan kesejahteraan tinggi.
Ketidaksejajaran Dengan Laporan Kebahagiaan Dunia
Menariknya, hasil GFS ini bertentangan dengan World Happiness Report (Laporan Kebahagiaan Dunia). Laporan tahunan tersebut kerap menempatkan negara-negara Skandinavia di puncak daftar, sedangkan Indonesia justru berada jauh di bawah, di peringkat 80 dari 143 negara.
Perbedaan ini terjadi karena GFS mengukur kesejahteraan secara komprehensif. Tidak hanya berdasarkan evaluasi hidup secara kasar tetapi juga mencakup berbagai dimensi kehidupan secara menyeluruh. Hal inilah yang membuat Indonesia menduduki peringkat teratas dalam studi GFS. Berdasarkan aspek-aspek holistik seperti hubungan sosial yang kuat dan makna hidup yang tinggi yang dirasakan warganya.
Studi Berkelanjutan
Sebagai survei yang berkelanjutan, GFS merencanakan pengulangan setiap tahun dengan responden yang sama. Memungkinkan peneliti untuk mengamati perubahan dan perkembangan kesejahteraan dari waktu ke waktu. Hal ini penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya memengaruhi kebahagiaan individu maupun masyarakat secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Dengan data yang terus diperbarui, para pembuat kebijakan dan peneliti dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup warga di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kesimpulan
Kesimpulan dari studi ini yang menegaskan bahwa orang Indonesia disebut sebagai masyarakat paling bahagia di dunia adalah sebuah kerangka holistik yang melibatkan banyak aspek kehidupan yang saling terkait. Kebahagiaan bukan semata-mata soal kekayaan materi, namun juga tentang bagaimana individu merasakan kepuasan, memiliki makna hidup. Serta hubungan yang kuat dan aman secara finansial dan mental.
Indonesia, dengan kekayaan budaya, kekuatan komunitas, dan nilai-nilai spiritual yang tinggi. Ini membuktikan bahwa kebahagiaan bisa diraih meskipun tidak memiliki benchmark ekonomi yang tinggi seperti negara-negara maju. Jadi, mungkin saja Indonesia memang pantas disebut sebagai salah satu masyarakat paling bahagia di dunia berdasarkan penilaian holistik, bukan hanya angka ekonomi semata.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari kompasiana.com
2. Gambar Kedua dari curupekspress.bacakoran.co