Pandawara Group Dipanggil Presiden? Ini Pembahasannya!
Pandawara Group Dipanggil Presiden Prabowo ke Istana, sebuah peristiwa yang menandai babak baru dalam penanganan isu lingkungan di Indonesia.
Bukan agenda politik atau ekonomi yang mendominasi, melainkan suara lantang anak muda yang peduli lingkungan. Kesempatan Pandawara Group bertatap muka langsung dengan Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar seremoni, melainkan sinyal kuat perhatian serius pemerintah terhadap permasalahan sampah. Pertemuan bersejarah ini memunculkan pertanyaan: apa yang dibahas, apa harapan, dan apa rencana ke depan? Mari kita simak lebih dalam.
Perjalanan Singkat Pandawara Dengan Dampak Besar
Pandawara Group, yang beranggotakan lima pemuda enerjik asal Bandung Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana mungkin tak pernah menyangka akan diundang ke Istana. Kelompok yang terbentuk pada tahun 2022 ini dikenal dengan aksi-aksi heroiknya membersihkan sungai, selokan, lahan, hingga pantai yang penuh sampah, tanpa bantuan pemerintah.
Konten-konten kreatif mereka di media sosial berhasil menarik perhatian publik dan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Kehadiran mereka di Istana dengan pakaian serba hitam, menjadi simbol keseriusan dan komitmen mereka terhadap isu lingkungan.
Undangan ini menjadi bukti bahwa suara anak muda, terutama yang bergerak di akar rumput, didengar dan dihargai oleh pemerintah.
Isu Sampah Jadi Sorotan Utama
“Soal isu lingkungan sampah lah. Specifically membicarakan soal lingkungan sampah,” ungkap Gilang Rahma, salah satu anggota Pandawara Group, setibanya di kompleks Istana. Pernyataan ini menegaskan bahwa fokus utama pertemuan adalah mencari solusi konkret untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, yang sudah mencapai level mengkhawatirkan.
Dalam diskusi tersebut, Pandawara Group menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi di lapangan, termasuk masalah perizinan dalam pengangkutan sampah dari sungai. Mereka juga membahas kondisi lingkungan di Indonesia secara umum, termasuk banjir besar yang melanda Jabodetabek baru-baru ini.
Pandawara menekankan bahwa banjir bukan hanya disebabkan oleh sampah, tetapi juga oleh alih fungsi saluran air.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Apresiasi dan Dukungan Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi penuh terhadap gerakan sosial yang dilakukan oleh Pandawara Group dalam menangani permasalahan sampah di Indonesia. Beliau berharap Pandawara Group dapat terus mengabdi kepada negara, khususnya dalam upaya mengatasi isu sampah.
“Beliau juga mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan, terhadap semua langkah kecil yang sudah kami lakukan. Jadi harapannya mungkin ini bisa jadi motivasi tambahan untuk kami untuk terus bisa mengabdi pada negara ataupun republik ini, terutama di bidang persampahan,” kata Gilang.
Presiden Prabowo juga memberikan pesan agar Pandawara Group tetap berkomitmen dan tidak patah semangat dalam menjalankan misinya. “Permintaan khusus dari Bapak Presiden, terus berjalan, komitmen, itu yang nomor satu tentunya. Beliau juga menyampaikan bahwasanya agar kita tidak lelah dengan apapun yang terjadi di depan nantinya seperti itu,” tutur Gilang.
Kolaborasi Untuk Gerakan Masif
Pertemuan Pandawara Group dipanggil presiden ini membuka peluang kolaborasi antara Pandawara Group dan pemerintah untuk membuat gerakan masif mengatasi persoalan sampah di Indonesia. Gilang Rahma mengungkapkan bahwa gerakan ini akan berbasis aktivitas dengan skala yang masif untuk mengatasi permasalahan sampah dari hulu ke hilir.
“Insya Allah. Insya Allah kolaborasi dengan bapak Prabowo. Tapi, let’s see aja lah. Nanti pokoknya gerakan itu memang kita dedicate for this country lah. Maksudnya, kita benar-benar mau benar-benar all out dan totalitas untuk masalah persampahan Indonesia,” kata Gilang.
Gerakan ini akan digelar secara masif di seluruh Indonesia, mengingat isu sampah sudah menjadi isu nasional. Pandawara Group ingin memanfaatkan energi anak muda Indonesia untuk lebih semangat lagi mencintai lingkungan dan mengajak teman-teman sebaya untuk kompak dalam mengatasi masalah sampah.
Baca Juga:
Tantangan Pandawara Group di Lapangan
Pandawara Group menyadari bahwa mengatasi permasalahan sampah di Indonesia bukanlah perkara mudah. Selain masalah perizinan dalam pengangkutan sampah, tantangan terbesar adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Sumber utama dari permasalahan banjir adalah sampah menumpuk itu. Kenapa sampah bisa menumpuk? Ya karena itu tadi, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak disiplin. Mereka tidak bisa membedakan tong sampah, sungai, pantai, dan laut,” terang Gilang.
Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat menjadi salah satu fokus utama Pandawara Group. Mereka terus mengkampanyekan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, dan mengurangi penggunaan plastik.
Harapan untuk Generasi Muda
Pandawara Group melihat undangan ke Istana bukan hanya sebagai pencapaian pribadi, melainkan sebagai momentum penting untuk membangkitkan kesadaran kolektif generasi muda Indonesia. Mereka berharap, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa suara dan aksi anak muda memiliki kekuatan untuk didengar dan dihargai di tingkat tertinggi pemerintahan.
“Dengan adanya undangan ini bisa menjadi contoh ataupun pengingat untuk seluruh pemuda yang ada di Indonesia agar bisa lebih aware, agar bisa lebih lagi peduli terhadap lingkungan, karena lingkungan juga yang memberikan kita kehidupan,” ujar Gilang.
Pandawara Group ingin menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya berteori atau mengkritik. Tetapi juga terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencari solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah. Mereka percaya bahwa generasi muda memiliki energi, kreativitas, dan kemampuan untuk menciptakan perubahan positif.
Kunci Mengatasi Darurat Sampah
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menangani persoalan lingkungan dan mengajak anak muda seperti Pandawara Group untuk terlibat dalam solusi nyata. Beliau menilai bahwa Indonesia saat ini masuk dalam kategori darurat sampah. Dengan 56 juta ton sampah per tahun didominasi oleh sampah makanan dan plastik.
Eddy Soeparno menekankan pentingnya sinergi semua pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan dunia usaha, dalam mengatasi masalah sampah. “Isu sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga menyangkut keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kita perlu sinergi semua pihak agar Indonesia bisa bebas dari darurat sampah,” tutur Eddy.
Kesimpulan
Pertemuan Pandawara Group dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta adalah momen penting yang memberikan harapan baru bagi upaya mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Dukungan dari pemerintah, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan semangat anak muda yang tak kenal lelah, menjadi modal utama untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah.
Pandawara Group telah membuktikan bahwa aksi nyata di tingkat akar rumput mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat. Semoga semangat dan dedikasi mereka terus menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi viral terupdate lainnya hanya di VIEWNEWZ.