Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeul Resmi Dimakzulkan Hari Ini!
Pada tanggal 4 April 2025, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeul resmi Dimakzulkan dari jabatannya sebagai pemimpin.
Keputusan ini diambil setelah Yoon Suk Yeol mengeluarkan dekrit darurat militer yang berumur pendek pada tanggal 3 Desember, yang memicu kekacauan politik di negara tersebut. Pengadilan dengan suara bulat memutuskan untuk menegakkan pemakzulan Yoon, dan delapan hakim menyatakan bahwa Yoon telah melanggar konstitusi. VIEWNEWZ akan membahas lebih dalam lagi mengenai Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeul yang resmi dimakzulkan hari ini.
Latar Belakang Pemakzulan
Parlemen Korea Selatan memilih untuk memakzulkan Yoon pada tanggal 14 Desember 2024, dan sejak itu, kekuasaan Yoon telah ditangguhkan. Yoon telah berupaya untuk membenarkan keputusannya untuk memberlakukan darurat militer, dengan mengklaim bahwa itu dibenarkan oleh kebuntuan politik dan ancaman dari “pasukan anti-negara” yang bersimpati kepada Korea Utara.
Yoon mengklaim bahwa ini hanyalah peringatan sementara untuk oposisi liberal. Dekrit tersebut hanya berlangsung selama enam jam karena anggota parlemen mencabutnya. Dakwaan tersebut menuduh bahwa Yoon melanggar konstitusi dan undang-undang lain dengan menekan kegiatan perkumpulan, berupaya menahan politisi, dan merusak perdamaian di seluruh negeri.
Namun, Yoon telah menyatakan bahwa pengiriman tentaranya ke Majelis Nasional dimaksudkan untuk menjaga ketertiban. Yoon juga mengatakan bahwa dia memberlakukan darurat militer dalam upaya putus asa untuk menarik perhatian pada “kejahatan” Partai Demokrat oposisi liberal utama, yang menghalangi agendanya dan memakzulkan banyak pejabat tinggi.
Ayo Kawal Timnas Menuju Piala Dunia - mau nonton gratis timnas bebas iklan dan gratis? Segera download! APLIKASI SHOTSGOAL
![]()
Putusan Pengadilan Konstitusi
Putusan Mahkamah Konstitusi secara efektif mencopot Yoon dari jabatannya. Di masa depan, pemilihan umum untuk memilih presiden baru harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah pencopotan Yoon. Sementara itu, Yoon masih dihantui oleh proses hukum lainnya, termasuk persidangan pemberontakannya.
Setelah putusan Mahkamah Konstitusi, polisi meningkatkan keamanan di ibu kota menjelang putusan, mendirikan penghalang dan pos pemeriksaan, dan memperingatkan terhadap segala kekerasan. Ribuan petugas polisi dikerahkan dan bus polisi ditempatkan untuk menutup jalan-jalan menuju pengadilan. Militer menyatakan akan meningkatkan postur pengawasannya sendiri.
Baca Juga: Sebuah Kota di Myanmar Jadi Pusat Penipuan Online Berskala Internasional
Reaksi Terhadap Pemakzulan
Keputusan untuk memakzulkan Yoon Suk Yeol telah disambut dengan berbagai reaksi dari seluruh spektrum politik. Kritikus Yoon merayakan pemakzulannya. Sebaliknya, para pendukung Yoon mengutuk keputusan tersebut, dengan beberapa mengeklaim bahwa persidangan itu bermotivasi politik dan tidak adil.
Setelah putusan tersebut, Yoon merilis pernyataan melalui pengacaranya, dengan mengatakan, “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk bekerja untuk negara ini,” dan “Saya menyesal dan menyesal bahwa saya tidak dapat memenuhi harapan Anda”. Yoon tidak dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut karena dibuat oleh pengadilan tertinggi Korea Selatan.
Pemimpin oposisi Lee Jae-myung menyebut kesuksesan mosi itu sebagai “kemenangan bersejarah bagi demokrasi” dan berjanji untuk terus menyelidiki Yoon atas deklarasi darurat militernya. Pengacara Yoon, Yoon Gap-geun, mengatakan, “Seluruh proses persidangan ini sendiri tidak sah dan tidak adil,” dan “Saya merasa menyesal bahwa ini sepenuhnya merupakan keputusan politik”.
Konsekuensi Pemakzulan
Pemakzulan Yoon Suk Yeol telah menyebabkan ketidakpastian politik dan ekonomi yang signifikan di Korea Selatan. Putusan tersebut menandai pertama kalinya seorang presiden Korea Selatan dimakzulkan sejak Park Geun-hye pada tahun 2017. Krisis politik telah menyebabkan perpecahan yang signifikan dalam masyarakat Korea Selatan, dengan jutaan orang turun ke jalan untuk memprotes atau mendukung Yoon.
Akibat krisis ini, Korea Selatan menghadapi tantangan dalam menangani sejumlah masalah mendesak, termasuk ekonomi yang sakit dan meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Negara tersebut juga harus menghadapi ketidakpastian hubungan dengan Amerika Serikat, terutama mengingat agenda “America First” Presiden Trump.
Kesimpulan
Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol merupakan peristiwa penting dalam sejarah Korea Selatan. Putusan tersebut telah menimbulkan ketidakpastian politik dan ekonomi yang signifikan dan telah memperdalam perpecahan dalam masyarakat Korea Selatan. Sementara negara itu bersiap untuk memilih pemimpin baru, masih harus dilihat bagaimana peristiwa ini akan memengaruhi masa depan Korea Selatan.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi lebih dalam lagi mengenai berita terbaru dan menarik lainnya hanya di VIEWNEWZ.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari cnbcindonesia.com